TEKNIK ANALISIS DATA METODE PENELITIAN

Catatan lapangan dalam penelitian ini berisi catatan pembelajaran berlangsung mengenai hal-hal yang muncul dalam proses pembelajaran PKn menggunakan metode sosiodrama berbantu media boneka tangan. 5 Angket Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respons sesuai dengan permintaaan pengguna Widoyoko, 2014:33. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran PKn menggunakan metode sosiodrama berbantu media boneka tangan.

4.7 TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data merupakan proses pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi Sugiyono, 2009:244. Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut. a. Data Kuantitatif Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalis dengan menggunakan teknik analisis statitik deskritif dengan menentukan mean, median, modus, skor terendah, skor tertinggi, dan disajikan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkah untuk mengalisis data kuantitatif tersebut adalah sebagai berikut. 1 Nilai rata-rata kelas ∑ ∑ Keterangan: Me = Mean untuk data bergolong ∑ = Produk perkalian antara f i pada tiap interval data dengan tanda kelas x i . Tanda kelas x i adalah rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data. Sugiyono, 2010:54 2 Median M d = b + p Keterangan: M d = Median b = batas bawah, dimana median akan terletak n = banyak datajumlah sampel p = panjang kelas interfal F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f = frekuensi kelas median Sugiyono, 2010:53 3 Modus Mo = b + p Keterangan: M o = Modus b = batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p = panjang kelas interval b 1 = Frekuensi pada kelas modus frekuensi pada kelas interval yang terbanyak dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya. b 2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya Sugiyono, 2010:52 4 Menghitung persentase ketuntantasan belajar F = ∑ x 100 Keterangan: ∑f = jumlah frekuensi seluruh fi = jumlah frekuensi yang muncul F = persentase frekuensi Aqib, 2010:41 Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa dengan KKM individual dan KKM klasikal yang dikelompokkan ke dalam kriteria tuntas dan tidak tuntas. Menurut Djamarah dan Zain 2006:107 keberhasilan proses belajar mengajar dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut. a Istimewa maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai siswa. b Baik sekalioptimal apabila sebagian besar 76 s.d 99 bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. c Baikminimal apabila bahan pelajaran yang dajarkan hanya 60 s.d 75 saja dikuasai siswa. d Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 dikuasai siswa. Selanjutnya apabila 75 dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal, atau bahkan maksimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan yang baru. Namun apabila 75 atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang di bawah taraf minimal, maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya bersifat perbaikan remedial Djamarah dan Anwar Zain 2006:108. Berikut kriteria ketuntasan belajar untuk mata pelajaran PKn SDN Tambakaji 03 Kota Semarang. Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Belajar PKn Kriteria Ketuntasan Individual Kriteria Ketuntasan Klasikal Kualifikasi ≥ 63 ≥ 75 Tuntas 63 75 Tidak Tuntas KKM SDN Tambakaji 03 Kota Semarang Penyajian data disajikan dengan membuat distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut. a Mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah. b Menentukan rentangan nilai yaitu mengurangkan nilai paling rendah dari nilai paling tinggi c Menentukan banyaknya kelas. K banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n I lebar kelas = R : k d Membuat distribusi frekuensi dengan lebar kelas dan banyaknya kelas interval. Arikunto, 2007 : 294-295 Adapun untuk menentukan kriteria ketuntasan hasil belajar adalah sebagai berikut. Nilai maksimum adalah 100 dan nilai minimum adalah 63. Kriteria nilai yang digunakan yaitu sangat baik, baik dan cukup. R= nilai tertinggi – nilai terendah = 100 – 63 = 37 K = 3 karena menggunakan 3 kriteria i = i = = 12, 3 dibulatkan menjadi 12 Tabel 3.5 Kriteria ketuntasan hasil belajar Hasil belajar Kriteria Kualifikasi 87-100 Sangat baik Tuntas 75-86 Baik Tuntas 63-74 Cukup Tuntas 63 Kurang Tidak Tuntas b. Data Kualitatif Data kualitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru, hasil observasi aktivitas dan pencapaian karakter siswa dalam pembelajaran PKn melalui metode sosiodrama berbantu media boneka tangan. Langkah-langkah dalam mengelola data skor menurut Poerwanti, dkk 2008:6.9 adalah sebagai berikut. a Menentukan skor maksimal dan skor minimal b Menentukan median dari data skor yang diperoleh dengan, c Membagi rentang skor menjadi 4 kriteria sangat baik, baik, cukup, kurang Jika : R = Skor terendah T = Skor tertinggi n = Banyaknya data n = T – R + 1 Untuk rumus yang digunakan adalah : Letak Q1 = n + 2 untuk n genap atau Q1 = n + 1 untuk data ganjil Letak Q2 = n + 1 untuk data genap maupun data ganjil Letak Q3 = n + 2 untuk data genap atau Q3 = n + 1 untuk data ganjil Letak Q4 = skor maksimal, maka didapat kriteria ketuntasan sebagai berikut. Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Data Kualitatif Kriteria ketuntasan Kriteria Kualifikasi Q3 ≤ skor ≤ T Sangat baik Tuntas Q2 ≤ skor ≤ Q3 Baik Tuntas Q1 ≤ skor Q2 Cukup Tidak tuntas R ≤ skor Q1 Kurang Tidak tuntas Herrhyanto, 2007:5.3-5.4 Dari tabel tersebut, peneliti perlu menentukan kriteria penilaian yang digunakan untuk menentukan klasifikasi nilai keterampilan guru, aktivitas siswa dan penilaian karakter siswa yaitu sebagai berikut. 1 Keterampilan Guru Terdapat 8 indikator keterampilan guru dalam penelitian ini. Masing-masing indikator mempunyai 4 deskriptor. Skor terendah adalah 0 dan skor tertinggi adalah 8x4 yaitu 32. Jadi terdapat data n = 32-0+1= 33 data ganjil. Letak Q1= n + 1 = 33 + 1 = 8,5 jadi nilai K1 adalah 7,5 Letak Q2= n + 1 = 33 + 1 =17 jadi nilai K2 adalah 16 Letak Q3= n + 1 = 33 + 1 =25,5 jadi nilai K3 adalah 24,5 Tabel 3.7 Kriteria Pedoman Penilaian Keterampilan Guru Kriteria Ketuntasan Kriteria Kualifikasi 24,5 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik A Tuntas 16 ≤ skor 24,5 Baik B Tuntas 7 ,5 ≤ skor 16 Cukup C Tidak Tuntas 0 ≤ skor 7,5 Kurang D Tidak Tuntas Keterangan : a Skor lebih besar sama dengan 0 dan lebih kecil dari 7,5 masuk dalam criteria kurang. b Skor lebih besar sama dengan 7,5 dan lebih kecil dari 16 masuk dalam kriteria cukup. c Skor lebih besar sama dengan 16 dan lebih kecil dari 24,5 masuk dalam kriteria baik. d Skor lebih besar sama dengan 24,5 dan lebih kecil sama dengan 32 masuk dalam kriteria sangat baik. 2 Aktivitas siswa Terdapat 7 indikator aktivitas siswa dalam penelitian ini. Masing-masing indikator mempunyai 4 deskripor. Skor terendah adalah 0 dan skor tertinggi adalah 7x4 yaitu 28. Jadi terdapat data n = 28-0 + 1 = 29 data ganjil. Letak Q1= n + 1 = 29 + 1 = 7,5 jadi nilai K1 adalah 6,5 Letak Q2= n + 1 = 29 + 1 = 15 jadi nilai K2 adalah 14 Letak Q3= n + 1 = 29 + 1 =22,5 jadi nilai K3 adalah 21,5 Tabel 3.8 Kriteria Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa Kriteria Ketuntasan Kriteria Kualifikasi 21,5 ≤ skor ≤ 28 Sangat Baik A Tuntas 14 ≤ skor 21,5 Baik B Tuntas 6,5 ≤ skor 14 Cukup C Tidak Tuntas ≤ skor 6,5 Kurang D Tidak Tuntas Keterangan : a Skor lebih besar sama dengan 0 dan lebih kecil dari 6,5 masuk dalam kriteria kurang. b Skor lebih besar sama dengan 6,5 dan lebih kecil dari 14 masuk dalam kriteria cukup. c Skor lebih besar sama dengan 14 dan lebih kecil dari 21,5 masuk dalam kriteria baik. d Skor lebih besar sama dengan 21,5 dan lebih kecil sama dengan 28 masuk dalam kriteria sangat baik. 3 Pedoman Penilaian Karakter Dalam penelitian ini terdapat 4 karakter yang diharapkan yaitu kerjasama, percaya diri, tanggung jawab dan toleransi. Masing-masing karakter mempunyai 4 deskripor. Skor terendah adalah 0 dan skor tertinggi adalah 4 x 4 yaitu 16. Jadi terdapat data n = 16 - 0 + 1 = 17 data ganjil. Letak Q1 = ¼ n + 1 = ¼ 17 + 1 = ¼ x 18 = 4,5 =4,5 jadi nilai k1 adalah 3,5 Letak Q2 = 24 n+1 = 24 17 + 1 = ½ x 18 = 9 = 9, jadi nilai k2 adalah 8 Letak Q3 = ¾ n + 1 = ¾ 17 + 1 = ¾ x 18 = 13,5 = 13,5 jadi nilai k3 adalah 12,5 Tabel 3.9 Kriteria Pedoman Penilaian Karakter Siswa Kriteria Ketuntasan Kriteria Kualifikasi 12 ,5 ≤ skor ≤ 16 Sangat Baik A Tuntas 8 ≤ skor 12,5 Baik B Tuntas 3,5 ≤ skor 8 Cukup C Tidak Tuntas 0 ≤ skor 3,5 Kurang D Tidak Tuntas Keterangan : a Skor lebih besar sama dengan 0 dan lebih kecil dari 3,5 masuk dalam kriteria kurang. b Skor lebih besar sama dengan 3,5 dan lebih kecil dari 8 masuk dalam kriteria cukup. c Skor lebih besar sama dengan 8 dan lebih kecil dari 12,5 masuk dalam kriteria baik. d Skor lebih besar sama dengan 12,5 dan lebih kecil sama dengan 16 masuk dalam kriteria sangat baik.

4.8 INDIKATOR KEBERHASILAN

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTU MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

0 13 283

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) BERBANTU MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WATES 01 SEMARANG

0 7 301

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

0 13 289

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

0 3 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

0 5 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTEDINDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 9 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

0 18 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

1 24 287

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308