12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
3.1.1 Hakikat Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Gagne dalam Winataputra 2007:2.3, mendefinisikan bahwa belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil
dari pengalaman. Menurut Hamdani 2011: 21-22 belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya, dengan
melalui membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan sebagainya. Selain itu, belajar akan lebih baik jika subjek belajar mengalami atau melakukannya.
Menurut Trianto 2011: 17 belajar adalah proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil
menjadi lebih terampil dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri.
Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut Slameto 2010:2 belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dan dilengkapi
oleh pendapat Sardiman 2011: 21 yang mengartikan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia
seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Seseorang dapat dikatakan belajar jika didalam dirinya terdapat perilaku yang merujuk pada ciri-ciri belajar. Beberapa ciri-ciri belajar menurut Darsono
dalam Hamdani 2011:22 adalah sebagai berikut. a.
Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini diguna- kan sebagai arah kegiatan. sekaligus tolok ukur keberhasilan belajar.
b. Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak diwakilkan kepada orang lain.
Jadi, belajar bersifat individual. c.
Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. d.
Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral artinya perubahan dalam aspek kognitif,
afektif dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lainnya. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
usaha sadar yang dilakukan seseorang dengan mengerahkan segala jiwa raga untuk memperoleh perubahan perilaku tetap menuju manusia seutuhnya yang
menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai suatu hasil dari pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. 2.1.1.2
Prinsip-prinsip Belajar Menurut Anitah 2008:1.17 ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan agar belajar menjadi efektif sebagai berikut. a.
Motivasi
Motivasi yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi instrinsik maupun motivasi ekstrinsik.
b. Perhatian atau pemusatan energi psikis erat kaitannya dengan motivasi.
Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran, guru dapat mengaitkan pelajaran dengan diri siswa itu sendiri.
c. Aktivitas
Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar.
d. Balikan
Balikan dalam belajar sangat penting, supaya siswa mengetahui benar tidak- nya pekerjaan yang ia lakukan.
e. Perbedaan individual
Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan karakteristik mereka masing-masing.
3.1.1.3 Faktor yang mempengaruhi belajar
Menurut Slameto 2010: 54-72 Belajar dipengaruhi olah faktor intern dan ekstern.
a. Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor ini terdiri atas tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan. Dalam faktor jasmaniah terdapat faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh. Faktor psikologis meliputi faktor intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kamatangan, dan kesiapan. Sedangkan faktor kelelahan terdiri atas kelelahan jasmani dan rohani.
Tingkat kondisi intern yang ada pada diri siswa akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran maupun hasil belajarnya. Faktor intern ini dapat
terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, pengalaman belajar sebelumnya dan perkembangan individu.
b. Faktor ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri sesorang. Faktor ekstern ini terbagi menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, sekolah dan
masyarakat. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
Sedangkan faktor masyarakat dapat dilihat dari kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Rifa‟i dan Anni 2011: 97 juga menyatakan bahwa faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internal
dan eksternal peserta didik. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional;
dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Faktor- faktor internal ini dapat terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, pengalaman
belajar sebelumnya, dan perkembangan. Sama kompleksnya pada kondisi internal adalah kondisi eksternal yang ada di lingkungan peserta didik. Beberapa faktor
eksternal seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar stimulus yang dipelajari direspons, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya
belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar. Tempat belajar yang kurang memenuhi syarat, iklim atau cuaca yang panas dan
menyengat, dan suasana lingkungan bising akan mengganggu konsentrasi belajar. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Masing-masing faktor tersebut berpengaruh dalam proses belajar siswa
dan perlu dukungan positif terhadap masing-masing faktor agar dapat menunjang siswa dalam proses pembelajaran.
3.1.2 Hakikat Pembelajaran