Teori Belajar yang mendasari metode sosiodrama berbantu media

peranan yang bersifat langsung, maka pada penggunaan boneka ini peran tersebut diperankan secara tidak langsung. Pemeran yang tidak langsung ini menggunakan boneka yang pada dasarnya hanya mewakili pemeran yang sebenarnya, yaitu orang yang menggerakkan boneka tersebut Mulyani, 2013:23. Tokoh yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Tokoh Si Unyil, Upin, Ipin dan kawan-kawannya. Alasan menggunakan tokoh tersebut karena tokoh- tokoh tersebut sudah familiar di kalangan anak-anak. Film atau kartun tersebut juga berisi petuah dan nilai-nilai karakter yang baik. Tokoh Si Unyil telah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari budaya populer di Indonesia, sedangkan tokoh Ipin dan Upin adalah tokoh kartun dari negara tetangga yaitu Malaysia. Tokoh-tokoh boneka dari dua negara ini juga akan mendukung pembahasan materi dalam penelitian ini yaitu tentang globalisasi.

2.1.7 Teori Belajar yang mendasari metode sosiodrama berbantu media

boneka tangan 2.1.7.1 Teori Belajar Behaviorisme Menurut Rifa‟I dan Anni 2011:106 aliran behavioristik dalam belajar adalah bahwa hasil belajar perubahan perilaku itu tidak disebabkan oleh kemampuan internal manusia insight, tetapi karena faktor stimulus yang menimbulkan respons. Individu berperilaku apabila ada rangsangan stimulus , sehingga dapat dikatakan peserta didik di SDMI akan belajar apabila menerima rangsangan dari guru. Semakin tepat dan intensif rangsangan yang diberikan oleh guru akan semakin tepat dan intensif pula kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Aplikasi dari teori belajar Behaviorisme dalam penelitian ini yaitu, seorang guru untuk memberikan rangsangan belajar berupa pembelajaran dengan media boneka tangan sebagai media komunikasi interaktif untuk meningkatkan perhatian, minat dan keaktifaan dalam pembelajaran serta pemberian pertanyaan- pertanyaan sederhana. 2.1.7.2 Teori Belajar Piaget Jean Piaget mengemukakan adanya tiga prinsip utama pembelajaran kognitif Winarno, 2013: 132 yaitu sebagai berikut. a. Belajar aktif Proses pembelajaran adalah proses aktif karena pengetahuan terbentuk dari dalam subjek belajar. Untuk membantu perkembangan kognitif anak, perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak belajar sendiri, misalnya melakukan percobaan sendiri, memanipulasi simbol-simbol, mengajukan pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri, membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya. b. Belajar lewat interaksi sosial Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi diantara subjek belajar. Menurut piaget belajar bersama baik dengan teman sebaya maupun orang yang lebih dewasa akan membantu perkembangan kognitif mereka. Tanpa kebersamaan kognitif akan berkembang sifat egosentrisnya. Sebaliknya dengan kebersamaan, khasanah kognitif anak akan semakin beragam. c. Belajar lewat pengalaman sendiri Dengan menggunakan pengalaman nyata maka perkembangan kognitif seseorang akan lebih baik daripada hanya menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Berbahasa sangat penting untuk berkomunikasi namun jika tidak diikuti oleh penerapan dan pengalaman maka perkembangan kognitif seseorang akan cenderung mengarah ke verbalisme. Penerapan dari teori tersebut dalam pembelajaran ini yaitu, guru memberikan konsep pelajaran secara konkret melalui media boneka tangan dan didukung dengan media lain seperti gambar. Selain itu siswa juga mempraktikan atau memainkan peran sosiodrama yang berkaitan dengan materi yang diajarkan sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. 2.1.7.3 Teori Belajar Konstruktivisme Menurut aliran konstruktivisme dalam Rifa‟I dan Anni , 2011: 199 belajar adalah proses aktif peserta didik dalam mengkonstruksi arti, wacana, dialog, pengalaman fisik dalam proses belajar tersebut terjadi proses asimilasi dan menghubungkan pengalaman atau informasi yang sudah dipelajari. Dengan demikian sebenarnya tergolong teori kognitif, hanya saja kognitif dalam pengembangan. Prinsip yang nampak dalam pembelajaran konstruktivisme ialah: a. pertanyaan dan konstruksi jawaban peserta didik adalah penting; b. berlandasan beragam sumber informasi materi dapat dimanipulasi para peserta didik; c. pendidik lebih bersikap interaktif dan berperan sebagai fasilitator dan mediator bagi peserta didik dalam proses mengajar; d. program pembelajaran dibuat bersama peserta didik agar mereka benar-benar terlibat dan bertanggungjawab kontrak pembelajaran; dan e. strategi pembelajaran, student centered learning, dilakukan dengan belajar aktif, belajar mandiri, kooperatif dan kolaboratif. Penerapan dari teori belajar dalam penelitian ini yakni peserta didik belajar aktif, pembelajaran berpusat pada siswa dan siswa berusaha untuk mengemukakan pendapat atau hasil pemikirannya kemudian diutarakan pada kegiatan kerja kelompok. Jadi, melalui kegiatan tersebut peserta didik akan selalu mencoba untuk mengembangkan pemikirannya.

2.1.8 Penerapan Pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodrama

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTU MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

0 13 283

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) BERBANTU MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WATES 01 SEMARANG

0 7 301

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

0 13 289

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

0 3 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

0 5 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTEDINDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 9 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

0 18 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

1 24 287

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308