34
2.3.3.2 Umur Perusahaan
Umur perusahaan merupakan lamanya suatu perusahaan telah berdiri dan menjalankan operasi usahanya yang dapat dinyatakan dalam tahun.
Perusahaan yang telah lama berdiri mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan perusahaan
maka aktivitas perusahaan akan semakin meningkat, sehingga semakin dibutuhkan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis. Oleh
karena itu, perusahaan yang telah lama berdiri seharusnya memiliki informasi akuntansi lebih banyak dibandingkan perusahaan yang baru
berdiri. Holmes dan Nicholls 1988 memperlihatkan bahwa penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan, yaitu semakin muda
umur perusahaan terdapat kecenderungan menyatakan informasi akuntansi secara ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan
yang lebih tua umurnya. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls 1988 tersebut sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Solovida 2003: 59 yang menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan
informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penyiapan
dan penggunaan informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh umur perusahaan. Hal tersebut juga dapat berarti bahwa persepsi pengusaha
manajer atas informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan, karena pengusaha manajer sebagai pembuat keputusan. Penelitian yang
35
tidak berhasil mengungkapkan pengaruh umur perusahaan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi adalah penelitian Astuti
2007.
2.3.3.3 Pengetahuan Akuntansi
Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang dimiliki pengusaha kecil dan menengah. Menurut Jusup 2003: 5 akuntansi
adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Proses belajar mengenai
akuntansi akan meningkatkan pengetahuan akuntansi pengusaha manajer, sehingga pemahaman pengusaha manajer untuk menerapkan informasi
akuntansi juga akan semakin meningkat. Hasil penelitian Kiryanto dkk. 2001: 206 menunjukkan bahwa proses belajar berpengaruh terhadap
persepsi manajer perusahan kecil atas informasi keuangan. Ismail dan King 2007: 4, dalam penelitiannya menyatakan bahwa
perusahaan dengan pemilikmanajer yang mempunyai tingkat pengetahuan akuntansi yang tinggi akan memiliki tingkat persetujuan yang tinggi pula
terhadap penerapan sistem informasi akuntansi dibandingkan dengan pemilikmanajer yang memiliki tingkat pengetahuan akuntansi yang rendah.
Pengusaha manajer UKM yang memiliki pengetahuan akuntansi akan memahami pentingnya keberadaan informasi akuntansi dalam
usahanya. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat pengetahuan akuntansi yang dimiliki pengusaha manajer maka akan semakin positif persepsi
36
mereka terhadap nilai informasi akuntansi. Hasil penelitian Fitriyah 2006 menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah di Kabupaten Sidoharjo.
Pengetahuan akuntansi dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah 2006: 18 diukur melalui dua indikator yaitu pengetahuan deklaratif yang
merupakan pengetahuan tentang fakta-fakta dan berdasarkan konsep seperti kas merupakan bagian dari harta lancar, dan pengetahuan prosedural yang
merupakan pengetahuan yang konsisten dengan aturan-aturan. Penelitian ini akan mengukur pengetahuan akuntansi berdasarkan pengetahuan deklaratif
mengenai akuntansi dasar saja. Hal ini didasarkan pada karakteristik dari responden penelitian yang kebanyakan menempuh pendidikan hanya sampai
tingkat Sekolah Menengah Atas SMA, dimana ditingkat SMA baru dikenalkan mengenai akuntansi dasar.
2.3.3.4 Pengalaman Dalam Informasi Akuntansi