3. Agar lebih giat belajar belajar dahulu Kekurangan :
1. Membuat siswa senam jantung karena secara tiba-tiba mendapat pertanyaan dari guru.
2.1.4 Hasil Belajar
2.1.4.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan proses perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang
dimaksud dapat berwujud perilaku yang tampak overt behavior atau perilaku yang tidak tampak innert behavior Rifai dan Anni, 2011:105.
Menurut Anni 2004:2 belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mancakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.
Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu
dengan menguasai prinsip-prinsip dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses
psikologis. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2013:10 belajar adalah seperangkat
proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.
Hamalik 2002:27, menyatakan bahwa dalam proses pendidikan di sekolah, tugas utama guru adalah mengajar sedangkan tugas utama setiap siswa
adalah belajar. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Menurut Gagne 1997:4 dalam Rifai dan Anni 2011:84 belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang saling
kait-mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1 Peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar;
2 Rangsangan stimulus. Banyak stimulus yang berada di lingkungan seseorang. Suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung dan orang
adalah stimulus yang selalu berada di lingkungan seseorang. Agar peserta didik mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu
yang diminati; 3 Memori. Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan
yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya;
4 Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Peserta didik yang sedang mengalami stimulus akan mendorong memori
memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam peserta didik diamati pada akhir proses belajar yang disebut dengan perubahan perilaku
atau perubahan perilaku atau perubahan kinerja. Belajar tidak selalu dikaitkan dengan akademik, tetapi berbagai proses
untuk mendapat perubahan ke arah kebaikan juga bisa dikatakan belajar. Belajar
tidak hanya dilakukan oleh mereka yang menduduki bangku sekolah, tetapi belajar dilakukan oleh semua orang. Belajar tidak bisa jika dilakukan hanya
sekali. Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan sebuah proses yang harus dilakukan terus-menerus agar mendapatkan
hasil yang berupa perubahan tingkah laku, sikap dan pengetahuan.
2.1.4.2 Pengertian Hasil Belajar Menurut Rifai dan Anni 2011:85 Hasil belajar merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang
dipelajari oleh peserta didik. Menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono 2013:10 Belajar
merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari: i stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan ii
proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Suprijono 2010:5 mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan
perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan
tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah melainkan komprehensif. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 menjelaskan bahwa ulangan akhir
semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
Menurut E. Mulyasa 2002:32, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik
terlibat aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran. Sudjana 2009:62 mengemukakan bahwa penilaian proses belajar-
mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal:
1 Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 2 Terlibat dalam pemecahan masalah
3 Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya
4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah
5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru 6 Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya
7 Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis 8 Kemampuan menggunakan atau menerapkan apa yang diperolehnya dalam
menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan yang timbul pada individu sebagai akibat dari proses pembelajaran, perubahan ini pada umumnya ke arah yang lebih baik. Belajar pada dasarnya
adalah kegiatan yang harus dilakukan terus-menerus, tidak hanya ketika mendapatkan suatu hasil belajar kemudian memutuskan untuk berhenti belajar.
2.1.5 Mata Pelajaran TIK