2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick
Merujuk pada definisi istilahnya, Talking Stick dapat diartikan sebagai metode pembelajaran bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang dirancang untuk
mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran siswa dengan menggunakan media tongkat.
Ngalimun 2014:174 menjelaskan bahwa sintak pembelajaran Talking Stick adalah: guru menyiapkan tongkat, sajian materi pokok, siswa membaca materi
lengkap pada wacana, guru mengambil tongkat , sajian materi pokok dan memberikan tongkat kepada siswa dan siswa yang kebagian tongkat menjawab
pertanyaan dari guru, tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan pertanyaan lagi dan seterusnya, serta membimbing kesimpulan- refleksi- evaluasi.
Suprijono 2010,109-110 mengemukakan bahwa pembelajaran dengan metode Talking Stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan
pendapat. Pembelajaran dengan metode Talking Stick diawali dengan penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Peserta didik diberi
kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut. Berikan waktu yang cukup untuk aktivitas ini.
Guru selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya. Guru mengambil tongkat yang dipersiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan
kepada salah satu peserta didik. Peserta didik yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab menjawab pertanyaan dari guru demikian seterusnya.
Ketika tongkat bergulir dari peserta didik ke peserta didik lainnya, seyogianya diiringi musik.
Langkah akhir dari metode Talking Stick adalah guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi terhadap materi yang telah
dipelajarinya. Guru memberikan ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan peserta didik, selanjutnya bersama-sama siswa merumuskan kesimpulan.
Talking Stick yang dimasudkan dalam penelitian ini adalah dimana dalam proses belajar mengajar di kelas berorientasi pada terciptanya kondisi belajar yang
efektif melalui permainan tongkat yang diberikan dari satu siswa kepada siswa lain. Pada saat guru mengajukan pertanyaan, maka siswa yang memegang tongkat
itulah yang harus menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dilakukan hingga semua siswa berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
Yuanita dalam Hartati, 2012 menyatakan bahwa Talking Stick tongkat berbicara adalah model pembelajaran yang pada mulanya digunakan oleh
penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum pertemuan suku, dan dipakai
sebagai tanda seseorang mempunyai hak bicara yamg diberikan secara bergiliran atau bergantian. Talking Stick ini cocok diterapkan bagi siswa SD, SMP,
SMASMK. Selain untuk melatih berbicara, pembelajaran model ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga dapat membuat siswa aktif.
Kiranawati dalam
Hartati, 2012
menyebutkan bahwa
dalam penerapannya pada proses pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan : 1. Menguji kesiapan siswa
2. Melatih membaca dan memahami dengan cepat
3. Agar lebih giat belajar belajar dahulu Kekurangan :
1. Membuat siswa senam jantung karena secara tiba-tiba mendapat pertanyaan dari guru.
2.1.4 Hasil Belajar