Model Pembelajaran Kajian Teori

Maka dalam penelitian ini, sesuai dengan KKM mata pelajaran TIK di sekolah tempat peneliti melakukan penelitian, maka ketuntasan individual adalah 75 dan ketuntasan klasikal adalah sebesar 75 .

2.1.2 Model Pembelajaran

2.1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Briggs dalam Rifai dan Anni, 2011:191 menyatakan bahwa seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Sedangkan menurut Gagne dalam Rifai dan Anni, 2011:192 pembelajaran merupakan serangakian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses belajar. Suprijono 2010:45 menyatakan bahwa model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends dalam Suprijono 2010:45, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, pengelolaan kelas. Rifai dan Anni 2011:192-193 mengemukakan bahwa pembelajaran yang berorientasi bagaimana perilaku pendidik yang efektif, beberapa teori belajar mendeskripsikan pembelajaran sebagai berikut: 1 Usaha pendidik membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus lingkungan dengan tingkah laku peserta didik 2 Cara pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir agar memahami apa yang dipelajari 3 Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa yang dirancang untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa untuk mencapai tujuan dalam belajar. 2.1.2.2 Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok- kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan beragumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing Slavin, 2005:4 Pembelajaran merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan- aturan tertentu. Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil yang saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa kurang pandai dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yag membantu dan memotivasinya. Siswa yang biasanya bersikap pasif setelah menggunakan pembelajaran kooperatif akan terpaksa berpartisipasi secara aktif agar bisa diterima oleh anggota kelompok Priyanto dalam Wena, 2009:189 Menurut Wena 2009:190 Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang berusaha memanfaatkan teman sejawat siswa lain sebagai sumber belajar, selain guru dan sumber belajar yang lainnya. Suprijono 2010:65 mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 fase utama sebagai berikut: Tabel 2.2 Fase Pembelajaran Kooperatif Fase Perilaku guru Fase 1: Present goals and set Menyampaikan tujuan dan persiapan peserta didik Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar Fase 2: Present information Menyajikan informasi Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal Fase 3: Organize students into learning teams Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien Fase 4: Assist team work and study Membantu kerja tim dan belajar Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok - kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase 5: Test on the materials Mengevaluasi Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok - kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6: Provide recognition Memberikan pengakua atau penghargaan Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan presentasi individu maupun kelompok Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dibuat menyenangkan agar semua siswa aktif dalam pembelajaran sehingga mudah dalam menerima materi yang disampaikan. 2.1.2.3 Metode Pembelajaran Ceramah Hamdayama 2014:167 menyatakan bahwa ceramah adalah penerangan secara lisan guru terhadap kelas. Alat interaksi yang utama dalam hal ini adalah berbicara. Dalam ceramahnya, kemungkinan guru menyelipkan pertanyaan- pertanyaan, tetapi kegiatan belajar siswa terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting, yang dikemukakan oleh guru, bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa. Sri Anita dalam Hamdayana 2014:168 menyatakan bahwa metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan pelajaran secara lisan dari guru. Dalam bentuk menyampiannya, metode ceramah sangat sederhana mulai dari pemberian informasi, klarifikasi, ilustrasi dan menyimpulkan. Hamdayama 2014:168-169 menjelaskan bahwa siswa akan belajar jika guru memberikan ceramah, dan tidak ada guru berarti tidak belajar. Metode ceramah dapat digunakan dalam kondisi sebagai berikut: 1 Guru ingin mengajarkan topik baru 2 Tidak ada sumber bahan pelajaran pada pelajar sehingga siswa dituntut kreatifitasnya untuk membuat catatan-catatan penting dari bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru 3 Guru menghadapi jumlah siswa yang cukup banyak sehingga tidak memungkinkan guru untuk meperhatikan siswa secara individual 4 Guru ingin membangkitkan semamgat belajar siswa 5 Proses belajar merupakan penjelasan secara lisan Setiap metode pembelajaran pasti memilki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut kelebihan dan kekurangan metode ceramah menurut Hamdayana 2014:169. Kelebihan metode ceramah: a. Guru mudah menguasai kelas karena guru menyampaikan informasi secara langsung dengan tatap muka langsung dengan siswa b. Metode yang dianggap paling ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi dapat diatur oleh guru secara langsung c. Mudah dilaksanakan d. Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya besar e. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar Kekurangan metode ceramah: a. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme pengertian kata-kata b. Siswa yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan siswa yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya c. Bila terlalu lama membosankan d. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar siswa e. Menyebabakan siswa pasif

2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 26 208

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya.

0 0 18

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MODEL TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK Efektivitas Pembelajaran Model Talking Stick Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Materi Ekosistem Kelas VII D SMP Negeri 3 Kartasura Sukoharjo T

0 3 16

PENDAHULUAN Efektivitas Pembelajaran Model Talking Stick Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Materi Ekosistem Kelas VII D SMP Negeri 3 Kartasura Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 7

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MODEL TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK MATERI EKOSISTEM KELAS VII D SMP NEGERI 3 KARTASURA SUKOHARJO TAHUNPELAJARAN 2011/2012.

0 0 5

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI MAN

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DI KELAS I SDN 35 SUNGAI LIMAU

0 0 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

0 0 9

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DISERTAI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

0 0 8