Keabsahan Data PENILAIAN KEADILAN DISTRIBUTIF KESEMPATAN KERJA OLEH TUNADAKSA

43

3.6 Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan derajat kepercayaan data. Menurut Moleong 2007: 320, yang dimaksud dengan keabsahan data adalah setiap keadaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Mendemonstrasikan nilai yang benar. 2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan. 3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedur dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Penelitian kualitatif dalam menetapkan keabsahan data memerlukan kriteria dan teknik pemeriksaan. Berdasarkan teknik-teknik pemeriksaan keabsahan data, penelitian ini hanya menggunakan teknik pengecekan anggota. Peneliti menggunakan teknik pengecekan secara informal dengan cara meminta setiap narasumber untuk membaca verbatim wawancara sesuai kode masing-masing kemudian diminta untuk menandatangani pernyataan keabsahan data apabila narasumber merasa isi verbatim tersebut sesuai dengan yang disampaikan pada peneliti dan telah sesuai dengan penilaiannya. Moleong, 2007: 335 menjelaskan bahwa pengecekan secara informal memiliki beberapa manfaat, yaitu: 1. Menyediakan kesempatan untuk mempelajari secara sengaja apa yang dimaksud oleh responden dengan jalan bertidak dan berlaku secara tertentu atau memberikan informasi tertentu. 2. Memberikan kesempatan kepada responden untuk segera memperbaiki kesalahan dari data menantang suatu penafsiran yang barangkali salah. 44 3. Memberikan kesempatan bagi responden agar dapat memberikan data tambahan karena dengan memberikan ‘konsep’ tulisan peneliti, responden barangakali akan mengingat lagi hal-hal lain yang belum terpikirkan pada waktu yang lalu. 4. Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mencatat persetujuan atau keberatan responden sehingga, jika terjadi persoalan, misalnya keberatan dari pihak responden, di kemudian hari dijadikan bukti tertulis yang dapat diandalkan. 5. Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengikhtisarkan hasil perolehan sementaranya yang memudahkannya untuk mrlangkah kepada analisis data. 6. Memberikan kesempatan bagi responden untuk mengadakan penilaian terhadap keseluruhan kecukupan data secara menyeluruh dan mengeceknya dengan data dari pihak dirinya sendiri. Moleong, 2007: 337 mengemukakan bahwa teknik pengecekan anggota tampak sama dengan trianggulasi dengan sumber, namun sebenarnya keduanya berbeda. Trianggulasi mempersoalkan data, sedangkan pengecekan anggota mempersoalkan sesuatu telah dibangun dalam bangunan setengah jadi yang berupa kategori, hipotesis, atau laporan penelitian. Cara pelaksaan dari penegecekan anggota dan trianggulasi juga berbeda. Pengecekan anggota dilakukan pada mereka yang terlibat menjadi responden atau narasumber, sedangkan trianggulasi dilakukan pada mereka yang bukan anggota yang terlibat bukan narasumber utama. 46 BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Penelitian