36 terhadap orang-orang yang berada dalam situasi-situasi tertentu atau mendapat
interpretasi dari pemahaman seseorang atas suatu situasi tertentu Moleong, 2007: 17. Pendekatan fenomenologis dianggap paling sesuai karena penelitian ini ingin
mengetahui interpretasi dari tunadaksa mengenai keadilan distributif kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas yang dirasakaannya.
Ringkasan mengenai paparan di atas, yaitu bahwa penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian
fenomenologis. Adapun kasus yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu berhubungan dengan interpretasi atau penilaian dari tunadaksa mengenai keadilan
distributif kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas yang dirasakan.
3.2 Unit Analisis
Moleong 2007: 224 unit analisis dalam penelitian kualitatif dimulai dari asumsi bahwa suatu perilaku manusia tidak dapat terlepas dari konteksnya dan
erat kaitannya dengan faktor-faktor konstektual. Unit analisis merupakan prosedur pengambilan sampel yang didalamnya mencakup sampling dan satuan kajian.
Moleong 2007: 224 menjelaskan bahwa sampling digunakan untuk memperoleh sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan
bangunannya. Sampling bertujuan untuk merinci kekhususan ke dalam konteks yang unik, bukan memusatkan ke dalam generalisasi. Tujuan kedua dari sampling
adalah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif tidak ada random sampling,
tetapi purposive sampling.
37 Sugiyono 2010: 54 menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya sampel yang diambil merupakan orang yang dianggap tahu tentang apa yang diharapkan
sehingga memudahkan peneliti untuk memahami situasi objek yang diteliti dan memperoleh hasil sesuai yang diharapkan.
Menurut Saratos dalam Poerwandari, 2001: 53, prosedur pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif umumnya menampilkan beberapa karakteristik
antara lain: a tidak diarahkan pada jumlah sampel yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian; b pengambilan sampel
tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam hal jumlah maupun karakteristik sampelnya; c pengambilan sampel tidak diarahkan
pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak melainkan pada kecocokan konteks.
Pembahasan mengenai unit analisis juga tidak bisa lepas dari satuan kajian. Moleong 2007: 225 mengungkapkan penetapan sampel, besarnya dan
strategi sampling bergantung pada penetapan satuan kajian unit analisis. Unit analisis ditentukan berdasarkan fokus kajian yang digali dalam penelitian dan
dibagi berdasarkan aspek-aspek yang ingin digali sehingga membentuk sub unt analisis.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah penilain keadilan distributif kesempatan kerja penyandang disabilitas. Sedangkan yang menjadi sub unit
analisis adalah aspek keadilan distributif kesempatan kerja. Narasumber primer dalam penelitian sebagai subjek penelitian, sedangkan orang yang dekat serta
38 mengikuti perkembangan narasumber primer dijadikan sebagai narasumber
sekunder. Melalui sub unit analisis tersebut akan digali berbagai informasi yang berkaitan dengan penilaian keadilan distributif kesempatan kerja penyandang
disabilitas. Unit analisis tersebut lebih jelasnya digambarkan melalui tabel berikut:
Tabel 3.1 Unit Analisis Penelitian
Unit Analisis Sub Unit
Analisis Narasumber
Sumber Data Primer