Analisis Intrumen Tes Analisis Data Awal

Rumus: Harga F selanjutnya dibandingkan dengan F tabel dimana F tabel diperoleh dari data tabel F perbandingan pembilang dan penyebut. Kriteria pengujian jika F hitung F tabel dengan taraf signifikan 5, maka dapat dinyatakan bahwa varian kedua kelompok data tersebut adalah homogen. Hasil perhitungan homogenitas populasi kelas VII dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasil Uji Homogenitas Populasi Kelas VII Kelas F hitung F tabel α Kriteria VII 1,71 1,78 5 Homogen Berdasarkan perhitungan data nilai UAS kelas VII D dan VII J SMP Negeri 3 Ungaran diperoleh harga F hitung = 1,71 dengan F tabel = 1,80. Karena F hitung F tabel makan dapat dinyatakan bahwa varian kelas VII D dan VII J adalah homogen.

3. Analisis Intrumen Tes

Analisis butir soal untuk instrumen soal pretest dan posttest. Uji yang digunakan dalam analisis tersebut adalah daya pembeda, tingkat kesukaran, validitas dan reliabilitas. a. Daya pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya pembeda disebut juga indeks diskriminasi, disingkat D. Rumus mencari D : D = Keterangan : J = jumlah peserta tes Ja = jumlah peserta kelompok atas Jb = jumlah peserta kelompok bawah Ba= jumlah kelompok atas yang menjawab benar Bb= jumlah kelompok bawah yang menjawab benar Pa = proporsi kelompok atas menjawab benar Pb = proporsi kelompok bawah menjawab benar Klasifikasi daya pembeda : D : 0,0 – 0,20 : jelek D : 0,21- 0,40 : cukup D : 0,41- 0,70 : baik D : 0,71 – 1,00: baik sekali Arikunto, 2012 Hasil analisis daya pembeda dari uji coba soal yang dilakukan di kelas VIII I SMP Negeri 3 Ungaran diperoleh hasil pada Tabel 3.4. Daya pembeda yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal dengan daya pembeda berkriteria cukup, baik, dan baik sekali. Sedangkan untuk soal dengan kriteria jelek tidak digunakan. Tabel 3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Uji Coba Soal Kriteria No. Butir Soal Baik sekali 5, 8, 16, 24, 30 Baik 3, 4, 13, 14 Cukup 1, 6, 10, 11, 17, 18, 19, 20, 22, 27 Jelek 2, 7, 9, 12,15, 21, 23, 25, 26, 28, 29 b. Tingkat kesukaran Tingkat kesukaran merupakan analisis butir soal yang akan menunjukkan sukar mudahnya suatu soal. Bilangan yang menyatakan kesukaran suatu soal disebut indeks kesukaran dengan rentang indeks 0,0 sukar – 1,0 mudah. Rumus mencari indeks kesukaran P : P = Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = jumlah seluruh peserta tes Klasifikasi ketentuan sebagai berikut : - Soal dengan P 0,00 - 0,30 adalah soal sukar - Soal dengan P 0,31 – 0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P 0,71 – 1,00 adalah soal mudah Arikunto, 2012 Hasil perhitungan taraf kesukaran dari uji coba soal yang dilakukan di kelas VIII I SMP Negeri 3 Ungaran diperoleh hasil pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Uji Coba Soal Kriteria No. Butir Soal Sukar 7, 12, 22, 31, 36, 38 Sedang 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 14, 16, 17, 18, 20, 24, 26, 30, 32, 34, 35, 39, 40 Mudah 1, 3, 11, 13, 15, 19, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 33, 37 c. Validitas Analisis validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya soal. Validitas item menggunakan rumus korelasi product moment. r xy = Keterangan : r xy : koefisien korelasi antara skor item dengan skor total N : jumlah peserta ∑X : jumlah skor item ∑Y : jumlah skor total ∑XY : jumlah perkalian skor item dengan skor total ∑X 2 : jumlah kuadrat skor item ∑Y 2 : jumlah kuadrat Arikunto, 2012 Kemudian hasil r xy dibandingkan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5, jika r xy r tabel maka butir soal valid, sebaliknya jika r xy r tabel maka butir soal dinyatakan tidak vallid. Hasil perhitungan validitas soal dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Hasil Analisis Uji Validitas Uji Coba Soal Kriteria No. Butir Soal Valid 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 19, 20, 24, 27, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 40 Tidak Valid 2, 7, 9, 12, 15, 17, 18, 21, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 33, 37, 38, 39 Dipakai 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 19, 20, 24, 27, 31, 32, 34, 35, 40 d. Reliabilitas Analisis reliabilitas menggunakan rumus K.R. 20. Rumus : r 11 = Keterangan : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subyek menjawab dengan benar q = proporsi subyek menjawab dengan salah q = 1 – p ∑pq = jumlah hasil perkalian p dan q n = banyak item soal S = standar deviasi dari tes Kemudian hasil r 11 dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signfikan 5, jika r 11 r tabel maka soal reliabel. Perhitungan reliabilitas soal yang dilakukan diperoleh r 11 = 1, 011 dengan r tabel = 0,329. Karena r 11 r tabel maka soal dikatakan reliabel.

3.7.2. Analisis Data Akhir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Guided Inquiry Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Pada Konsep Tekanan

1 7 199

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

3 23 60

MODEL THINK PAIR SQUARE BERBASIS GUIDED INQUIRY PADA TEMA SISTEM TRANSPORTASI TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA

1 33 97

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY BERBANTUAN STUDENT HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KERJA ILMIAH SISWA KELAS XI

1 77 244

PENGARUH PENERAPAN NILAI-NILAI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGENAI EKOSISTEM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMA.

0 3 61

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN OPEN INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA TEMA SUHU DAN PERUBAHAN.

0 4 41

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DAN GUIDED DISCOVERYUNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP PADA TEMA SUMBER ENERGI ALTERNATIF.

0 0 54

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN OPEN INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA TEMA SUHU DAN PERUBAHAN - repository UPI T IPA 1302989 Title

0 0 3

PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL KOGNITIF, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMPN 3 PALANGKA RAYA IMPLEMENTATION GUIDED DISCOVERY MODEL AND GUIDED INQUIRY MODEL TOWARD COGNITIVE

1 1 12

PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL KOGNITIF, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMPN 3 PALANGKA RAYA

1 2 24