Pengertian Penyesuaian Diri Penyesuaian Diri

16

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu landasan teori yang kuat sebagai dasar yang mendukung peneliti untuk menuju ke lapangan. Teori – teori yang digunakan sebagai landasan akan mengarahkan alur berfikir pada proses penelitian yang dilakukan. Penelitian ini berusaha mengkaji hubungan penyesuaian diri istri terhadap mertua dengan interaksi sosial pada pasangan muda di Kelurahan Bojonegoro Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

2.1 Penyesuaian Diri

2.1.1 Pengertian Penyesuaian Diri

Gerungan 2004: 60 mendefinisikan penyesuaian diri secara luas dan dapat berarti mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan keinginan diri. Penyesuaian diri dalam artinya yang pertama disebut penyesuaian diri autoplastis auto: sendiri, plastis: dibentuk, sedangkan penyesuaian diri yang ke dua disebut dengan penyesuaian diri yang alloplastis allo: yang lain. Calhoun dan Acocelia 1995: 14, mengungkapkan bahwa penyesuaian juga dapat didefinisikan sebagai interaksi yang kontinyu dengan diri sendiri, dengan orang lain dan dengan dunia sekitar. Kartono 1997: 231 mengemukakan definisi penyesuaian diri atau adjusment secara singkat adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonian pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Hendrarno 2003:11 mengemukakan bahwa penyesuaian diri adalah suatu upaya untuk memenuhi dorongan kebutuhan dengan mempertimbangkan daya atau tingkat kemampuannya sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam lingkungan hidupnya. Pandangan ini menunjukkan bahwa pada dasarnya proses penyesuaian diri merupakan interaksi keadaan diri dan lingkungan hidupnya. Hariyadi 2003: 137 mengemukakan beberapa pengertian prinsip tentang penyesuaian diri, sebgaimana dikemukakan berikut ini: 1. Penyesuaian diri merupakan proses menyelaraskan antara kondisi diri individu sendiri dengan sesuatu obyek atau perangsang, melalui kegiatan belajar. 2. Dalm proses penyesuaian diri terjadi interaksi antara dorongan-dorongan dari dalam diri individu dengan suatu perangsang atau tuntutan lingkungan sosial. 3. Untuk melakukan penyasuaian diri diperlukan adanya proses pemahaman diri dan lingkungannya sehingga dapat terwujud keselarasan, kesesuaian, kecocokan atau keharmonisan interaksi diri dan lingkungan. 4. Penyesuaian diri selalu berproses dan berkembang secara dinamis, sesuai dengan dinamika lingkungan hidup dan perkembangan dorongan keinginan individu yang sifatnya autoplastis maupun alloplastis. Ditambahkan pula Chaplin 2004:10 bahwa penyesuaian diri merupakan “variasi dalam kegiatan organisme untuk mengatasi suatu hambatan dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan serta menegaskan hubungan yang harmonis dengan lingkungan fisik dan sosial”. Berdasarkan definisi di atas disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan interaksi individu baik dengan dirinya sendiri, orang lain atau pun dengan lingkungan, sehingga tercapai keselarasan, kesesuaian, kecocokan atau keharmonisan antara tuntutan dari dalam diri, orang lain maupun lingkungan yang terjadi secara kontinyu.

2.1.2 Proses Penyesuaian Diri