lain, identifikasi sebagai alat untuk sosialisasi individu dalam kehidupan sehari- hari.
4. Faktor Simpati
Menjelaskan simpati sebagai bentuk interaksi yang melibatkan adanya ketertarikan individu terhadap individu lainnya. Simpati timbul tidak berdasarkan
pada pertimbangan yang logis dan rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan Hudaniah dan Dayakisni Tri, 2003: 131.
Ditambahkan oleh Santosa 2004: 19, istilah simpati dikenalkan oleh Mac Dougall dan berasal dari adanya self interest yang ada pada masing-masing
individu dan dicerminkan dalam bentuk tingkah laku. Istilah simpati berasal dari bahasa latin sympathia yang berarti turut merasakan. Dari beberapa definisi di
atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa simpati pada dasarnya suatu proses tertarinya seseorang individu kepada individu lainnya dalam suatu suasanan atau
situasi sosial. Beberapa faktor yang telah diungkapkan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa interaksi sosial sebagai kelangsungan yang kompleks salaing mempengaruhi atau saling mengubah tingkah laku antar manusia didasari oleh
faktor-faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati yang masing-masing sendiri atau dalam gabungan bersama dengan yang lain mempunyai peranannya.
2.2.6 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial antara lain dikemukakan oleh Merton Deuttah, Park dan Burgess dalam Santosa, 2004: 19 berikut ini:
1. Kerja sama Cooperation
Dijelaskan oleh Merton Deuttah bahwa pada pokoknya kerjasama diartikan sebagai terpusatnya berbagai usaha secara langsung untuk tujuan terpisah. Hal ini
merupakan kesesuaian dengan situasi ketika tujuan akhir tidak dapat dicapai dengan usaha individu secara khusus. Ada pula yang menunjukkan bahwa bahwa
kerjasama adalah suatu bentuk interaksi sosial ketika tujuan anggota kelompok yang satu berkaitan dengan tujuan anggota yang lain atau tujuan kelompok secara
keseluruhan, sehingga setiap individu hanya dapat mencapai tujuan apabila individu lain juga mencapai tujuan.
2. Persaingan Competition
Merton Deuttah berpendapat bahwa yang dimaksud dengan persaingan adalah suatu bentuk interaksi sosial ketika seorang individu dapat mencapai
tujuan sehingga individu lain akan terpengaruh dalam mencapai tujuan tersebut. Ahli lain memberikan pengertian bahwa persaingan adalah suatu proses sosial,
ketika individukelompok saling berusaha dan berebut untuk mencapai keuntungan dalam waktu yang bersamaan.
3. Pertentangan Conflict
Oleh Park dan Burgess dalam Santosa, 2004: 19 dijelaskan yang dimaksud dengan konflik adalah suatu bentuk interaksi sosial ketika individu
atau kelompok dapat mencapai tujua sehingga individu atau kelompok lain akan hancur. Atau pendapat lain yang mengatakan bahwa konflik adalah suatu proses
sosial ketika individu-individu atau kelompok individu berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan.
4. Persesuaian Accomodation
Park dan Burgess mengajukan beberapa pengertian akomodasi yaitu suatu usaha-usaha individu untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha
untuk mencapai kestabilan. Atau menurut ahli sosiologi, akomodasi berarti proses ketika indvidu atau kelompok saling menyesuaikan diri untuk mengatasi
ketegangan-ketegangan. 5.
Perpaduanasimilasi Assimilation Park dan Burgess menjelaskan bahwa asimilasi adalah suatu proses sosial
dalam taraf kelanjutan, ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat diantara individu atau kelompok. Sebab merupakan
usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan-kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa interaksi sosial memiliki bentuk-bentuk tertentu diantaranya
bentuk kerjasama, persaingan, pertentangan, persesuaian serta perpaduan. Dimana bentuk-bentuk interaksi sosial tersebut akan memberikan dinamika dalam interaksi
sosial pada suatu individu atau kelompok.
2.3 Hubungan Penyesuaian Diri Istri Terhadap Mertua dengan