Langkah pertama yang dilakukan adalah penentuan daerah studi penelitian, pemrosesan
awal citra satelit yang meliputi : import data citra, koreksi radiometrik, image enhachment,
dan klasifikasi penutup lahan dengan teknik klasifikasi tidak terbimbing. Selanjutnya
dilakukan ekstraksi dari band 6 untuk mendapatkan informasi nilai suhu permukaan.
Sedangkan informasi nilai albedo dan energi radiasi gelombang pendek diekstraksi dari band
1, 2, dan 3.
Langkah kedua yang dilakukan adalah mengekstraksi dan menganalisis lebih lanjut
untuk menentukan nilai salah satu komponen neraca energi yaitu Rn dan nilai sifat optikal
kanopi refleksivitas, absorbsivitas, dan transmisivitas. Nilai komponen neraca energi
dan nilai sifat optikal kanopi yang telah didapatkan kemudian diekstraksi untuk
mendapatkan nilai LAI melalui persamaan hukum Beer-Lambert.
3.3.1. Pengolahan Awal Data Citra Satelit
Pengambilan Area Studi
Pengambilan area studi Cropping data bertujuan untuk mengefisienkan besarnya citra
satelit yang akan diolah. Cropping data juga dapat mengefisienkan penggunaan ruang media
penyimpan data hard disk serta memori pengolah data komputer. Metode yang
digunakan adalah metode sub-sampling image dengan memotong area studi yaitu dari data
citra satelit Landsat ETM+ pathrow : 12661, dilakukan cropping dengan data vector
Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi yang secara geografis terletak pada 1
o
08 – 1
o
55 LS dan 101
o
27 – 102
o
30 BT dengan menggunakan perangkat lunak analisis citra.
Analisis Citra Dasar
Koreksi geometrik dilakukan untuk meminimalisasi error atau kesalahan geometri
dari citra satelit yang terdistorsi karena perbedaan sistem koordinat dan datum.
Koreksi geometrik dilakukan dengan bantuan data vektor untuk area studi. Citra satelit
Landsat ETM+ format data GEOTIFF yang digunakan dalam penelitian ini sudah tidak
perlu dikoreksi geometrik lagi karena secara otomatis sudah terkoreksi ketika satelit Landsat
ETM+ tersebut merekam objek kajian.
Koreksi radiometrik dilakukan untuk menghilangkan error atau kesalahan nilai
spektral citra satelit yang disebabkan oleh proses penyerapan, penghamburan dan
pemantulan di atmosfer selama proses akuisasi citra satelit. Koreksi radiometrik dilakukan
dengan metode Histogram Manually Adjudment Technique. Metode ini termasuk
sederhana, karena dilakukan dengan hanya melihat histogram setiap band secara
independen. Dari histogram tersebut dapat diketahui nilai piksel terendah dari setiap band.
Selain melakukan proses koreksi radiometrik dan koreksi geometrik, dalam
analisis citra dasar juga dilakukan proses penajaman citra Image Enhachement.
Penajaman citra dilakukan agar suatu objek pada citra akan terlihat lebih tajam atau
kontras. Hal ini akan memudahkan interpretasi secara visual untuk suatu tujuan tertentu.
beberapa teknik penajaman citra yang akan dilakukan, antara lain penajaman kontras,
pembuatan warna semu pseudocolour, penapisan filtering.
Klasifikasi Penutup Lahan
Pada penelitian ini, proses klasifikasi penutup lahan dengan menggunakan citra
satelit Landsat ETM+ menggunakan metode klasifikasi tidak terbimbing Unsupervised
Classification. Sistem pengklasifikasian ini lebih banyak menggunakan algoritma yang
mengkaji sejumlah besar pixel dan membaginya ke sejumlah kelas berdasarkan
pengelompokan nilai DN Digital Number pada citra. Metode ini sangat bermanfaat dan
efisien dalam menyajikan ruang yang relatif homogen.
Sumber : Harry et al 2002. Gambar 2. Proses Klasifikasi Unsupervised.
Kelas yang dihasilkan dari klasifikasi ini adalah kelas spektral. Kelas tersebut didasarkan
pada pengelompokan nilai natural spektral citra. Identitas kelas spektral tidak akan
diketahui secara dini. Analisis lebih lanjut, hasil klasifikasi harus dibandingkan dengan
data rujukan sebagai referensi. Data rujukan yang dipakai pada penelitian ini adalah data
spasial penutup dan penggunaan lahan Kabupaten Bungo-Provinsi Jambi, Tahun 2003.
3.3.2. Estimasi Suhu Permukaan