Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :
pemanasan udara dan fluks pemanasan tanah Syukri, 2004. Energi yang sampai pada suatu
permukaan harus sama dengan energi yang meninggalkan permukaan pada waktu yang
sama, semua fluks energi harus dipertimbangkan ketika persamaan
keseimbangan energi ditentukan Allen et al, 1998.
Selisih antara gelombang pendek dan gelombang panjang yang datang ke permukaan
dengan gelombang pendek dan gelombang panjang yang ke luar hilang disebut radiasi
netto. R
n
= R
S
↓ - R
S
↑ + R
L
↓ - R
L
↑ ……….............1
Sebagian dari radiasi gelombang pendek ada yang dipantulkan dan ada juga yang
diserap atau diteruskan. Seberapa besar energi pantulannya tergantung pada albedo
α permukaannya. Albedo
α yaitu nisbah antara radiasi pantulan dan radiasi datang Risdiyanto
Rini, 1999. Nilai albedo untuk vegetasi sangat beragam. Keragaman nilai albedo pada
vegetasi tersebut dapat disebabkan oleh tipe vegetasi, warna vegetasi, geometri kanopi,
kandungan kelembaban, persen permukaan yang tertutup oleh vegetasi, ukuran dan luas
daun, dan tahap fase pertumbuhan tanaman. Selain itu, nilai albedo juga sangat dipengaruhi
oleh besarnya sudut datang matahari dan panjang gelombang Geiger et al, 1961.
Radiasi gelombang panjang yang datang berasal dari radiasi yang dipancarkan oleh
molekul-molekul atmosfer dan radiasi gelombang panjang yang keluar berasal dari
pancaran bumi, sehingga Risdiyanto Rini, 1999 :
R
n
= 1- αR
S
+ R
L
↓ - R
L
↑ ………................ 2
Rs dapat merupakan radiasi langsung Q dan radiasi baur q Risdiyanto Rini, 1999 :
Rn = Q + q – αQ + q + R
L
↓ - εσT
4
..........3 Radiasi gelombang pendek Rs bernilai nol
pada malam hari sehingga radiasi netto Rn bernilai negatif. Pada siang hari, Rs jauh lebih
besar dari R
L
sehingga Rn bernilai positif. Radiasi netto yang positif ini akan digunakan
sebagai energi untuk memanaskan udara, penguapan, memanaskan permukaan, dan
kurang dari 5 untuk fotosintesis. Persamaan untuk menjelaskan fluks energi tersebut adalah
Handoko, 1993: Rn = H +
E λ
+ G + P ................................4 H adalah fluks radiasi pemanasan udara
Wm
-2
,
E λ
adalah fluks radiasi penguapan Wm
-2
, G merupakan fluks radiasi pemanasan permukaan Wm
-2
, sedangkan P merupakan fluks radiasi fotosintesis Wm
-2
. 2.2.
Interaksi Radiasi dengan Kanopi Tanaman
Kanopi tanaman memiliki tiga sifat optikal, tiga sifat optikal tersebut adalah
refleksivitas ρ yaitu proporsi kerapatan fluks
radiasi matahari yang direfleksikan oleh unit indeks luas daun atau kanopi, transmisivitas
yaitu proporsi kerapatan fluks radiasi yang ditransmisikan oleh unit indeks luas daun, dan
absorbsivitas α yaitu proporsi kerapatan fluks
radiasi yang diabsorbsi oleh unit indeks luas daun Impron, 1999.
Dalam komunitas tumbuhan akan terjadi transmisi dan refleksi yang besarnya
tergantung pada sudut datang radiasi surya Monteith, 1972. Koefisien refleksi dan
transmisi untuk sudut datang 0 – 50
o
hampir konstan. Dengan semakin besar sudut datang
radiasi surya maka koefisien refleksi akan meningkat dan koefisien transmisi akan
menurun, perubahan tersebut bersifat komplementer sehingga secara keseluruhan
nilai absorbsi yang dapat dimanfaatkan untuk proses fotosintesis besarnya relatif konstan.
Radiasi surya yang sampai di permukaan kanopi tanaman ± 85 akan diserap dan
kurang dari 10 akan dipantulkan. Sedangkan bagian yang tidak diintersepsi akan diteruskan
atau ditransmisikan ke bagian bawah kanopi sebesar 5. Proses penyerapan, pemantulan
dan penerusan radiasi pada areal tanaman akan menyebabkan terjadinya perubahan spektrum
dari radiasi surya di puncak, tengah dan dasar kanopi. Keadaan ini mempunyai implikasi
penting untuk tanaman yang tumbuh di bawah kanopi yang tebal. Faktor yang mempengaruhi
penetrasi radiasi surya ke dalam tajuk meliputi sudut berdirinya daun, sifat permukaan daun,
ketebalan daun transmisi radiasi, ukuran daun, elevasi matahari serta proporsi dari
radiasi langsung dan baur tajuk tanaman June, 1993.
Dalam suatu vegetasi, bila indeks pantulan yang terjadi adalah
ρ, indeks transmisi , dan indeks absorbsi
α, maka keseimbangan radiasi yang terjadi adalah sebagai berikut
Impron, 1999 : ρ + + α = 100 ..........................................5