a. Ranah Kognitif: 1 menjelaskan pengertian keputusan, 2 membedakan keputusan pribadi dan keputusan bersama, 3 mengidentifikasi hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan bersama, 4 menyebutkan bentuk keputusan bersama, 5 membedakan musawarah dengan voting, 6
menyebutkan contoh pelaksanaan keputusan bersama, 7 menjelaskan pentingnya mematuhi hasil keputusan bersama, 8 mengidentifikasi manfaat
penggunaan asas kekeluargaan dalam melaksanakan keputusan bersama. b. Ranah afektif: 1 mengamati video pembelajaran, 2 menjawab pertanyaan
guru, 3 bekerja dalam diskusi kelompok, 4 mendengarkan penjelasan guru, 5 menghargai prestasi belajar siswa yang lain, dan 6 mengikuti kegiatan
akhir pembelajaran. c. Ranah psikomotorik: 1 mengikuti kegiatan awal pembelajaran, 2
berkelompok untuk melakukan diskusi, dan 3 melaporkan hasil diskusi.
2.1.2. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar
2.1.2.1. Pengertian PKn Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 BNSP, 2006 :271.
Pendidikan Kewarganegaraan menurut Zamroni dalam Taniredja, 2013: 2 adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga
masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas
menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.
Sedangkan menurut Sunarso dkk 2008: 1 pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu bidang kajian yang mengemban misi nasional untuk
mencerdaskan bangsa Indonesia melalui pendidikan berbasis moral.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang memuat tentang kewarganegaraan khususnya mengenai hak,
kewajiban dan perilaku dalam berbangsa dan bernegara. 2.1.2.2.Tujuan PKn di Sekolah Dasar
PKn di SDMI bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan berikut BSNP, 2006: 271.
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu Kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-
korupsi. c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsabangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
2.1.2.3. Ruang Lingkup PKn di Sekolah Dasar Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 dalam Winataputra, 2011:
1.17 ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk pendidikan dasar dan menengah secara umum meliputi aspek-aspek berikut.
a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan
jaminan keadilan. b. Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata
tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim
hukum dan peradilan nasional, dan hukum dan peradilan internasional. c. Hak Asasi Manusia HAM, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, kemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warganegara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan rnengeluarkan
pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.
e. Konstitusi Negara, meliputi proklamasi kemerdekaaƱ dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan
dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasan dan Politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi-pemerintah pusat, demokrasi dan sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
g. Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara,
pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka.
h. Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan
organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
2.1.3. Model Pembelajaran Siklus Belajar