Mendorong siswa melakukan evaluasi diri.
Mengambil kesimpulan lanjut atas situasi belajar
yang dilakukannya.
Mendorong siswa memahami kekurangan
kelebihannya dalam kegiatan pembelajaran
Melihat dan menganalisis kekurangan kelebihannya
dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan tabel 2.1 mengenai tahapan dalam model siklus belajar, diharapkan siswa tidak hanya mendengar keterangan guru tetapi dapat berperan
aktif untuk menggali, menganalisis, mengevaluasi, pemahamannya terhadap konsep yang dipelajari. Perbedaan mendasar antara model pembelajaran siklus
belajar dengan pembelajaran konvensional adalah guru lebih banyak bertanya daripada memberitahu. Misalnya, pada waktu akan melakukan eksperimen
terhadap suatu permasalahan, guru tidak memberi petunjuk langkah-langkah yang harus dilakukan siswa, tetapi guru mengajukan pertanyaan penuntun tentang apa
yang akan dilakukan siswa, apa alasan siswa merencanakan atau memutuskan perlakuan yang demikian. Dengan demikian, kemampuan analisis, evaluatif, dan
argumentatif siswa dapat berkembang dan meningkat secara signifikan.
2.1.4. Media Pembelajaran
2.1.4.1. Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauanpeserta didik sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif Sukiman, 2012: 29. Sanaky 2011: 4 menyebutkan media pembelajaran
adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
pengajaran. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat
menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif Asyhar, 2012: 8. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pengajaran. Hamdani 2011: 248 mengelompokkan media pembelajaran menjadi tiga
jenis yaitu: a. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk
membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan dan media yang dapat diproyeksikan.
b. Media Audio Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan
program radio adalah bentuk media audio. Penggunaan media audio dalam pembelajaran pada umumnya untuk menyampaikan materi pelajaran tentang
mendengarkan. c. Media Audio Visual
Sesuai dengna namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual. Audio visual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin
lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Sebab, penyajian materi dapat diganti oleh
media dan guru bias beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Contoh media audio visual, diantaranya
program video atau televisi, video atau televisi instruksional, dan program slide suara.
2.1.4.2. Media Video Pembelajaran Sukiman 2012: 187 mendefinisikan video sebagai seperangkat komponen
media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu yang bersamaan. Media video dapat diklasifikasikan sebagai media audio visual. Walau
bentuk fisiknya berbeda, media ini memiliki kesamaan dengan film yakni sama- sama mampu menayangkan gambar bergerak Asyhar, 2012: 73.
Video sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor. Video memaparkan keadaan real dari suatu proses, fenomena atau
kejadian sehingga dapat memperkaya pemaparan Hamdani, 2011: 254. J.E Kemp dalam Sukiman 2012: 188 mengatakan bahwa video dapat menyajikan
informasi, menggambarkan suatu proses dan tepat mengajarkan keterampilan, menyingkat dan mengembangkan waktu serta dapat mempengaruhi sikap. Hal ini
dipengaruhi oleh ketertarikan minat, dimana tayangan yang ditampilkan oleh media video dapat menarik gairah rangsang stimulus seseorang untuk menyimak
lebih dalam. Kelebihan media video menurut Sanaky 2011: 108 yaitu:
a. Menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran secara realistik, sehingga sangat baik untuk menambah pengalaman belajar.
b. Sifatnya yang audio visual, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan dapat menjadi pemacu atau memotivasi pembelajar untuk belajar.
c. Sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik. d. Dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama jika dikombinasikan dengan
teknik mengajar secara ceramah dan diskusi persoalan yang ditayangkan. e. Menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang obyek belajar yang
dipelajari pembelajar. f. Portable dan mudah didistribusikan.
2.1.5. Pendekatan Scientific