Validasi Kelayakan Modul IPA Terpadu Tes Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Hasil analisis tingkat kesukaran dari 21 soal diperoleh 4 soal dalam kriteria mudah, soal dalam kriteria sedang sebanyak 14 soal, soal dalam kriteria sukar sebanyak 3 soal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 24.

3.5.2 Validasi Kelayakan Modul IPA Terpadu

Kelayakan ini dinilai oleh ahli materi, ahli bahasa dan ahli penyajian. Penilaian kelayakan dilakukan melalui dua tahap. Tahap I dikatakan lolos jika semua butir dalam instrumen penilaian mendapat “nilai” atau respon positif Ya.Jika terdapat butir yang dijawab negatif, maka modul IPA terpadutersebut dinyatakan tidak lolos, sedangkan penilaian tahap II di analisis dengan menghitung rerata skornya menggunakan rumus Sudjana, 2005: Hasil perhitungan kelayakan dikategorikan sesuai kriteria penilaian bahan ajar modul BSNP, 2007: 1 Layak, modul dinyatakan layak jika komponen kelayakan isi mempunyai rata-rata skor lebih besar dari 2,75. Komponen kebahasaan, penyajian dan kegrafikan mempunyai rata-rata skor lebih besar dari 2,50. 2 Layak dengan revisi, modul dinyatakan layak dengan revisi jika komponen kelayakan isi mempunyai rata-rata skor kurang dari atau sama dengan 2,75, komponen kelayakan bahasa, penyajian dan kegrafikan mempunyai rata-rata skor kurang dari atau sama dengan 2,50 pada setiap komponen. 3 Tidak layak, modul dinyatakan tidak layak jika memiliki rata-rata skor sama dengan 1 pada salah satu komponen. 3.5.3 Angket Tanggapan Guru dan Angket Tanggapan Siswa Angket tanggapan guru dan siswa akan dianalisis secara deskriptif persentase menggunakan rumus sudijono 2004 sebagai berikut: 100 X n f P dimana: = rerata skor = jumlah skor yang diperoleh n = jumlah butir Keterangan:P = Persentase f = skor yang dipilih n = skor maksimal Kriteria hasil angket tanggapan guru dan siswa secara klasikal kriteria penilaian pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Hasil Angket Tanggapan Guru dan Siswa Interval Kriteria skor≤ 20 Tidak baik 21 ≤ skor ≤ 40 Kurang baik 41 ≤ skor ≤ 60 Cukup baik 61 ≤ skor ≤ 80 Baik 81 ≤ skor ≤ 100 Sangat baik

3.5.4 Tes Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Implementasi modul yang diujicobakan menggunakan rancangan one group pretest-postest design, karena dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding. Sebelum soal dalam pretest-postest digunakan dilakukan uji soal yaitu dengan uji validitas konstruk. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Arikunto 2009 validitas konstruk bertujuan untuk mengukur mengungkap konsep-konsep dalam suatu materi. Soal yang telah divalidasi kemudian diberikan kepada siswa dan dilakukan analisis data hasil pretest-postest dengan uji N-gain dengan rumus sebagai berikut: dimana, Skor posttest = nilai hasil tes akhir Skor pretest = nilai hasil tes awal Skor maksimal = nilai maksimal tes Kriteria penilaian nasil analisis N-gain berdasarkan penilaian kriteria pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Uji N-gain Penilaian skor Kriteria skor ≤ 0,3 0,3 skor 0,7 skor 0,7 Rendah Sedang Tinggi 33 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan modul IPA terpadu Berbasis PBL yang dikembangkan sebagai suplemen sumber belajar IPA untuk siswa MTs. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modul yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.Hasil penelitian pengembangan modul IPA terpadu berbasis PBL tema gerak untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa meliputi hasil penilaian kelayakan modul, hasil tanggapan guru terhadap modul, hasil tanggapan siswa terhadap modul, keefektifan modul melalui hasil tes kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut.

4.1.1 Hasil Penilaian Kelayakan Modul IPA Terpadu Berbasis PBL

Penilaian kelayakan modul IPA terpadu berbasis PBL pada tema gerak menggunakan instrumen penilaian buku teks pelajaran dari BSNP yang telah dimodifikasi dan memiliki dua tahap penilaian yaitu instrumen penilaian tahap I dan instrumen penilaian tahap II.Rekapitulasi hasil instrumen penilaian tahapImodul IPA terpadu berbaisis PBL dapat disajikan pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Hasil Penilaian Tahap I Modul IPA Terpadu Berbasis PBL No Validator Instansi Rerata skor Kriteria 1 Validator I Dosen FMIPA 13 Layak 2 Validator II Dosen FMIPA 13 Layak 3 Validator III Guru IPA MTs Sudirman 13 Layak Rata-rata skor keseluruhan 13 Layak Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 Data yang ditunjukkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa hasil instrumen penilaian tahap I memperoleh skor maksimal dari ketiga pakar yang artinya semua komponen memperoleh respon positif “Ya” merujuk pada hasil penilaian tersebut maka modul IPA terpadu berbasis PBL dinyatakan lolos pada penilaian instrumen tahapI.