Gambar 2.2 C Contoh Tampilan Masalah IPA, D Contoh Tampilan Materi
2.3 Model Pembelajaran PBL
Problem Based Learning
2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran PBL
Model pembelajaran PBL dipandang relevan untuk menghadirkan suasana nyata di dalam proses pembelajaran. Secara kontekstual, permasalahan
pembelajaran IPA sangat dekat dengan realitas persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat. Menurut Trianto 2007 PBL merupakan suatu model pembelajaran
yang didasarkan pada permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan
yang nyata. Model pembelajaran PBL merupakan suatu pendekatan pengajaran yang
berpusat pada siswa dan memberdayakan siswa untuk melakukan penelitian, mengintegrasikan teori dan praktik, dan menerapkan pengetahuan serta
keterampilan untuk mengembangkan solusi yang layak dalam mendefinisikan masalah yang ada Savery, 2006.
2.3.2 Karakteristik Model PBL
Karakteristik PBL sebagaimana dikemukakan Rusman 2012 adalah sebagai berikut:
C D
1 Permasalahan menjadi starting point dalam pembelajaran.
2 Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata
yang tidak terstruktur. 3
Permasalahan membutuhkan perspektif ganda multiple perspective. 4
Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar
dan bidang baru dalam belajar. 5
Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. 6
Pemanfaatan sumber belajar yang beragam, penggunaanya, dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBL.
7 Belajar adalah kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif.
8 Pengembangan keterampilan inkuiri dan pemecahan masalah sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan.
9 Keterbukaan proses dalam PBL meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah
proses belajar. 10
PBL melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar. Model PBL dicirikan oleh siswa bekerja dalam pasangan atau kelompok
kecil untuk melakukan penyelidikan masalah-masalah kehidupan nyata yang belum terdefinisi secara baik dan guru sebagai fasilitator pembelajaran. PBL
utamanya dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir. PBL dan berpikir kritis tidak hanya semata-mata dibatasi oleh
pengetahuan, tetapi dalam kenyataannya meliputi sikap etis sebagai hasil dari pembelajaran Wang, 2008.
PBL tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada siswa. Menurut Trianto 2007 PBL
dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual.
Lima tahap utama dalam PBL yang dimulai dengan memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian serta analisis
hasil karya siswa. Kelima tahapan tersebut disajikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Tahapan dalam PBL
Tahapan Tingkah laku guru
Tahap 1 Orientasi siswa pada
masalah Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang
dipilih.
Tahap 2 Mengorganisasi siswa
untuk belajar Membantu
siswa mendefinisikan
dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut. Tahap 3
Membimbing pengalaman individual
maupun kelompok Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Tahap 4 Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya
Membantu siswa
dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan
membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Tahap 5 Menganalisis
dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses
yang mereka gunakan.
Sumber: Rusman, 2012 Model PBL dimulai dengan memunculkan masalah yang tidak terstruktur
kemudian siswa dituntut dapat mengembangkan kemampuan dan kecerdasannya melalui diskusi dan penelitian untuk menentukan isu yang ada. Langkah-langkah
yang telah dilalui oleh siswa dalam sebuah PBL adalah 1 menemukan masalah; 2 mendefinisikan masalah; 3 mengumpulkan fakta dengan menggunakan
KND; 4 pembuatan hipotesis; 5 penelitian atau percobaan; 6 rephrasing masalah; 7 menyuguhkan alternatif; dan 8 mengusulkan solusi Rusman,
2012. Lingkungan belajar yang harus disiapkan dalam PBL adalah lingkungan
belajar yang terbuka, menggunakan proses demokrasi, dan menekankan peran aktif siswa. Seluruh proses membantu siswa untuk menjadi mandiri dan otonom
yang percaya pada keterampilan intelektual mereka sendiri. Lingkungan belajar menekankan pada peran sentral siswa bukan pada guru.
2.4 Kemampuan Berpikir Kritis