Keefektifan Modul pada Tahap Uji Pelaksanaan Lapangan .1 Data Tambahan .1 Hasil Belajar Siswa
tanggapan siswa yang diperoleh pada tahap penerapan di kelas sebesar 98,9 dengan kriteria sangat baik.
4.1.3 Keefektifan Modul pada Tahap Uji Pelaksanaan Lapangan 4.1.3.1
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Uji pelaksanaan lapangan dilakukan di MTs Sudirman Kawengen dengan kelas VIII B yang berjumlah 29 siswa. Kemampuan berpikir kritis siswa diukur
menggunakan hasil pretest dan posttest sehingga dapat diketahui peningkatan hasil yang diperoleh siswa setelah pembelajaran dilaksanakan. Peningkatan hasil
tes yang diberikan dianalisis menggunakan rumus N-gain ternormalisasi yang hasilnya disajikan pada Tabel 4.9
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Uji N-gain Data Nilai Hasil Pretest dan Posttest
No Indikator berpikir kritis
Rata-rata skor Nilai
N-gain Kriteria
Pretest Posttest
1 Memberikan penjelasan
sederhana 60,92
79,6 0,48
sedang 2
Membangun keterampilan dasar 47,84
86,64 0,74
tinggi 3
Menyimpulkan 67,82
97,41 0,92
tinggi 4
Memberi penjelasan lanjut 46,26
75 0,53
sedang 5
Mengatur strategi dan taktik 23,28
48,28 0,33
sedang
Rata-rata total 49,22
77,38 0,6
sedang
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa hasil yang diperoleh dari uji N-gain ternormalisasi sebesar 0,6 sehingga dapat disimpulkan peningkatan
kemampuan berpikir kritis siswa dalam kriteria sedang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Redhana Sudiatmika 2009 yang menyatakan bahwa
pengembangan perangkat pembelajaran berbasis PBL dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP.
4.1.4 Data Tambahan 4.1.4.1 Hasil Belajar Siswa
Uji pelaksanaan lapangan dilakukan di kelas VIIIB dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa. Hasil belajar siswa pada uji pelaksanaan lapangan yang
berupa nilai akhir siswa.Nilai akhir dalam penelitian ini meliputi nilai tugas, nilai diskusi kelompok, nilai percobaan sederhana kelompok, dan nilai evaluasi
posttest.Nilai tersebut kemudian dianalisis dan diperoleh hasil belajar siswa seperti disajikan pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Penerapan Lapangan
No Hasil Belajar
Jumlah
1 Nilai akhir rata-rata
80,34 2
Nilai tertinggi 91,79
3 Nilai terendah
78,17 4
Siswa yang tuntas belajar 29
5 Siswa yang belum tuntas belajar
Ketuntasan klasikal kelas 100
Merujuk pada Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan modul IPA terpadu berbasis PBL dengan tema gerak memberikan
dampak positif dengan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 100 dengan nilai KKM yang ditetapkan sekolah sebesar 75. Secara klasikal ketuntasan belajar
siswa memperoleh hasil 85.