2. Metropolitan Area Network MAN MAN merupakan versi LAN yang memiliki mobilitas tinggi dan
biasanya digunakan di kota-kota besar. 3. Wide Area Network WAN
Jaringan dari sistem komunikasi data yang masing-masing node berlokasi jauh remote location satu dengan yang lainnya. Jarak biasanya
mencakup daerah geografis yang luas dan sering kali mencakup sebuah negara atau benua. WAN disebut juga dengan nama Remote Network atau
External Network atau Long Distance Network. 4. Wireless Network Jaringan tanpa kabel
Pada jaringan tanpa kabel jalur transmisi untuk arus informasi diantara node dapat berupa microwave system, laser system atau satellite system.
5. Interconnected Network Internet Internet merupakan jaringan komputer yang terdiri dari ribuan jaringan
computer independent yang dihubungkan satu dengan lainnya.
G. SERVER SIDE PROGRAMMING
Purwanto 2001 menyebutkan bahwa ciri-ciri situs yang bersifat dinamis adalah bisa berinteraksi dengan pengunjung situs, bisa menampilkan
informasi-informasi yang berasal dari database dan halaman-halaman web bisa berubah secara otomatis. Berdasarkan tempat dijalankannya perintah-
perintah program dalam halaman web, pemograman web dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu :
1. Server-Side Programming 2. Client-Side Programming
Script yang dipakai dalam pemograman jenis server-side diolah oleh server. Akibat-akibat yang muncul saat script diolah oleh server, yaitu sebagai
berikut : a. Script diterjemahkan oleh sebuah server sebelum dikirim ke browser.
Setelah hasil diterjemahkan, script tersebut akan diubah menjadi HTML
16
murni dan selanjutnya dikirim ke browser untuk ditampilkan ke jendela monitor.
b. Server yang digunakan harus memiliki kemampuan untuk menterjemahkan kode-kode script.
c. Kode-kode script berjenis server-side yang telah dibuat tidak bisa terbaca oleh orang lain. Hal ini disebabkan oleh script yang telah diubah menjadi
HTML murni saat dikirim ke browser. Script yang digunakan dalam pemograman jenis client-side diolah langsung
oleh client atau dalam hal ini web browser. Akibat-akibat yang muncul dari script yang diolah langsung oleh browser antara lain :
a. Browser yang akan langsung mengolah script harus memiliki kemampuan untuk menterjemahkan kode-kode yang ada pada script. Jika browser tidak
mampu menterjemahkannya, maka hasilnya tidak bisa ditampilkan di layar browser.
b. Script yang berjenis client-side bisa diletakkan di server manapun. Hal ini disebabkan karena server tidak bertanggung jawab dalam mengolah kode-
kode script. c. Mengingat script diolah oleh browser, kode-kode script client-side dapat
dilihat dengan mudah oleh orang lain. Hal ini menyebabkan script yang berjenis client-side tidak aman dan mudah diambil programmer lain.
H. WORLD WIDE WEB
Web adalah jaringan informasi yang menggunakan protokol HTTP Hyper Text Transfer Protocol dan dapat diakses melalui suatu interface sederhana
dan mudah digunakan. Selain HTTP, protokol yang sangat penting dalam penggunaan Internet adalah FTP File Transfer Protocol. Penggunaan FTP
sebagai protokol memungkinkan beberapa operasi sebagai berikut : c. Pemindahan files antar komputer.
d. Melihat direktori pada komputer yang terhubung. e. Menghapus, memindahkan, dan mengganti nama files pada komputer
lain. f. Navigasi struktur direktori pada komputer yang terhubung.
g. Membuat dan menghapus direktori pada komputer yang terhubung.
17
Informasi dalam jaringan biasanya disajikan dalam format Hypertext yang tersimpan pada berbagai server di seluruh dunia. HTML Hyper Text Markup
Language sebagai bahasa halaman-halaman web dapat menampilkan citra, teks, multimedia dan menyediakan intruksi bagi pengguna untuk mengatur
penampilan suatu dokumen dan hubungan satu dokumen dengan dokumen yang lain.
I. SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE SDLC
System Development Life Cycle SDLC merupakan suatu metode dalam pengembangan sebuah sistem software yang mencakup tahapan logic proses
pengembangan sistem O’Brien, 1999, seperti disajikan pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Tahapan System Development Life Cycle O’Brien, 1999.
Tahapan pengembangan sistem berdasarkan metode SDLC tersebut dibagi atas beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut :
1. Tahapan Investigasi
Tahapan investigasi dilakukan untuk menentukan permasalahan dan peluang dari suatu kondisi. Tahapan investigasi memerlukan pengkajian
18
feasibility study studi kelayakan dari sistem informasi karena proses pembangunan sistem informasi SI memerlukan biaya.
Studi kelayakan adalah studi persiapan sebelum pembangunan sistem informasi yang menyelidiki kebutuhan informasi dari calon pengguna dan
menentukan kelayakan sistem informasi yang diusulkan. Tujuan dari studi kelayakan adalah untuk mengevaluasi alternatif sistem dan untuk
mengusulkan sistem yang paling nyata dan layak untuk pembangunan sistem.
Menurut Poernama, 2005, dalam menentukan studi kelayakan dapat menggunakan metode pengumpulan data melalui :
a. Wawancara dengan calon pengguna sistem informasi. b. Kuisioner untuk mencocokkan pengguna akhir dalam organisasi.
c. Observasi personal, videotaping, atau terlibat dalam aktivitas kerja pengguna.
d. Pemeriksaan dokumen, laporan, prosedur manual, dan dokumentasi lainnya.
e. Pembangunan, simulasi, dan observasi model aktivitas kerja. Analisis biaya pembangunan sistem informasi atau benefit merupakan
bagian dari studi kelayakan. Jika biaya dan benefit dapat diukur disebut tangible, jika tidak dapat diukur disebut intangible. Tangible benefit
adalah hasil yang dapat dirasakan, seperti pengurangan biaya gajiupah pegawai karena pengangguran personil atau penurunan biaya inventori
karena adanya pengurangan inventori. Intangible benefit sulit untuk diukur, seperti service pelanggan yang lebih baik atau lebih aman dan
penyediaan infomasi yang lebih baik untuk manajemen.
2. Tahapan Analisis Sistem
Dalam tahapan ini dilakukan kegiatan-kegiatan dasar dari analisis sistem diperlukan dalam membangun aplikasi baru secara cepat atau
merupakan proyek pembangunan aplikasi sistem dalam jangka panjang atau lama. Banyak dari kegiatan tersebut merupakan tindakan dari
pelaksanaan studi kelayakan.
19
Secara tradisional analisis sistem melibatkan studi detail dari : a. Kebutuhan informasi dari dari pengguna sistem informasi
b. Aktivitas, sumber dan produk dari sistem informasi yang sekarang c. Kemampuan sistem informasi diperlukan sangat diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
3. Tahapan Desain Sistem
Desain sistem adalah kegiatan untuk menetapkan bagaimana sistem akan menyempurnakan dan menyampaikan tujuan pembangunan sistem
informasi, dan terdiri atas aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memuaskan pembangunan kebutuhan fungsional dalam tahap
analisis sistem. Kegiatan dalam desain sistem meliputi : a. Desain User Interface
Aktivitas desain user interface berfokus pada dukungan terhadap interaksi antara pengguna dan aplikasi berbasis komputernya. Desainer
berkonsentrasi pada bentuk desain dari sistem informasi dengan tujuan untuk memberikan bentuk desain yang atraktif dan efisien bagi
pengguna seperti mudahnya menggunakan halaman internetintranet, atau mendesain metode untuk mengubah dokumen yang dapat dibaca
manusia ke input yang dapat dibaca mesin. b. Desain Basis Data
Kegiatan basis data berfokus pada rancangan database yang akan digunakan dalam pembangunan sistem informasi yang diusulkan.
Kegiatan ini akan mengkaji hubungan dan manajemen basis data. c. Desain Proses
Kegiatan dalam tahapan desain proses berfokus pada desain software, yang berupa program dan prosedur sistem informasi yang
diusulkan. Desainer berkonsentrasi pada pembangunan spesifikasi logik untuk software yang akan dibangun oleh programmer dan
berusaha menemukan spesifikasi desain user interface dan data pembangunan kebutuhan fungsional dalam tahap analisis.
Spesifikasi sistem memformalisasikan desain dari aplikasi metode user interface dan produk, struktur database, prosedur, dan kontrol
20
proses. Oleh karena itu, desainer sistem akan sering mengembangkan software, hardware, network, data, dan spesifikasi personil untuk
sistem yang usulkan. Desain sistem akhir harus mespesifikasi tipe sumber hardware
mesin atau media, sumber software program dan prosedur, sumber network media dan jaringan komunikasi, dan sumberdaya manusia
yang akan dibutuhkan. Desain sistem akhir juga harus mespesifikasi bagaimana beberapa sumber akan merubah sumber data disimpan di
dalam file pada database yang di desain. Spesifikasi ini merupakan produk akhir pada tahapan desain sistem.
4. Tahapan Implementasi Sistem
Tahapan implementasi sistem melibatkan penerapan hardware dan software, pengembangan software, pengujian program dan prosedur,
pembangunan dokumentasi, dan berbagai kegiatan instalasi. Tahap ini juga melibatkan pendidikan dan training pengguna akhir dan spesialis yang
akan mengoperasikan sistem baru. Implementasi merupakan tahap yang sulit dan proses yang menghabiskan waktu. Tahap ini merupakan tahapan
vital untuk menentukan kesuksesan dari pembangunan sistem baru, karena sistem yang di desain dengan baik akan gagal jika tidak di
implementasikan dengan benar. Tahapan implementasi dapat dilakukan proses evaluasi keberhasilan dari sistem informasi dan hasilnya menjadi
masukan dalam proses pengembangan sistem informasi selanjutnya.
5. Tahapan Perawatan Sistem
Tahap akhir SDLC melibatkan pengawasan, evaluasi secara kontinyu dan modifikasi sistem untuk membuat perbaikan yang penting atau
diinginkan. Hal ini dapat memasukkan review post implementasi proses untuk menjamin bahwa sistem baru yang diimplementasikan
mempertemukan kebutuhan fungsional yang dibuat ketika sistem di desain. Kesalahan-kesalahan dalam pembangunan sistem dikoreksi pada
kegiatan perawatan sistem.
21
III METODE PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN