Mesin Penanaman Alat Pemupukan

traktor yang paling umum digunakan ialah traktor tangan roda dua sebagai sumber tenaga penarik. Traktor tangan roda dua ialah traktor kecil dengan kekuatan kurang dari 12 daya kuda. Pengemudi dalam menjalankan traktor tangan berada dibelakang traktor dan berjalan kaki mengikuti geraknya Pratomo, 1990. Jenis traktor lainnya adalah traktor roda empat. Traktor roda empat atau lebih umumnya mempunyai motor yang lebih besar dan digunakan untuk penyiapan lahan pertanian. Traktor tersebut bisa dua WD Wheel Drive atau empat WD Wheel Drive untuk meningkatkan daya traksi dari traktor tersebut. Menurut Daywin et al, 1999 berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dibedakan dalam tiga kategori yaitu : 1. Ukuran kecil, tenaga penggerak kurang dari 5 HP 2. Ukuran sedang, tenaga penggerak antara dari 5-7 HP 3. Ukuran besar, tenaga penggerak antara dari 7-12 HP Di Asia yang lebih banyak merupakan negara berkembang, penggunaan traktor roda dua dan implemennya cocok untuk pola pertaniannya yang dominan usaha tani lahan sawah berskala kecil Sakai et al., 1998.

b. Mesin Penanaman

Penanaman merupakan usaha menempatkan biji atau benih didalam tanah pada kedalam tertentu, secara acak atau menyebar biji di permukaan tanah atau menanamkan tanaman kedalam tanah Pratomo, 1990. Menurut Daywin 1999 operasi penanaman menyangkut penempatan biji atau benih di dalam tanah pada kedalam tertentu secara acak atau menyebar biji dipermukaan tanah dengan mesin sekaligus menutupnya akan menghasilkan barisan tanaman. Dengan menggunakan mesin penanam yang tepat, biji-bijian dapat di distribusikan kedalam tanah dengan mengikuti beberapa pola berikut ini Daywin, 1999 : 5 a. Sebar atau Broadcasting menyebar biji diatas permukaan tanah secara acak b. Drill Seeding menjatuhkan biji secara acak dalam alur dan sekaligus menutup biji tersebut c. Precission Drilling menempatkan sebuah biji dengan jarak yang sama dalam barisan tanaman d. Hill Dropping menempatkan sekelompok biji didalam tanah dengan jarak yang sama dalam barisan tanaman e. Check Row Planting menempatkan sekelompok biji dalam barisan tanaman sedemikian rupa sehingga barisan tanaman yang dihasilkan saling tegak lurus satu sama lain. Suatu mesin penanam, kecuali broadcaster harus mampu melakukan fungsi mekanis sebagai berikut : a. Membuat alur untuk biji sampai kedalam tertentu b. Mengatur jumlah biji yang akan ditanam c. Meletakkan biji dalam alur pada tempat yang dikehendaki d. Menutup biji dan mengeraskan tanah disekitar biji, sesuai dengan tipe biji yang ditanam.

c. Alat Pemupukan

Pupuk dibutuhkan untuk menutupi kekurangan zat-zat hara dalam tanah yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk dapat diberikan kedalam tanah dalam berbagai bentuk seperti pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk butiran, pupuk cairan dan gas Daywin, 1999. Tanah berpasir kehilangan unsur hara tanaman dengan cepat, karena unsur-unsur ini terlindi oleh curah hujan lebat atau karena pemberian air irigasi. Di daerah-daerah yang curah hujannya rendah, tanah liat kehilangan unsur-unsur hara tanaman jauh lebih lambat dibandingkan dengan tanah berpasir Purwadi, 1990. Menurut Pratomo 1990 mengelompokan alat pemupuk menjadi tiga golongan berdasarkan tanaga penariknya yaitu : 1 tenaga manusia, 2 tenaga hewan, dan 3 tenaga traktor. Berdasarkan penempatan pupuk alat penyebar pupuk butiran dapat dikelompokan 6 menjadi Band Applicator dan Broadcaster Applicator. Sedangkan penempatan pupuk cair dapat dilakukan dengan menggunakan 3 cara yaitu : a. Penempatan pupuk dibawah permukaan tanah b. Penempatan pupuk diatas permukaan tanah c. Penempatan pupuk melalui air irigasi

d. Mesin Pemberantas Hama