Mesin Pemberantas Hama Mesin Perontok Padi

menjadi Band Applicator dan Broadcaster Applicator. Sedangkan penempatan pupuk cair dapat dilakukan dengan menggunakan 3 cara yaitu : a. Penempatan pupuk dibawah permukaan tanah b. Penempatan pupuk diatas permukaan tanah c. Penempatan pupuk melalui air irigasi

d. Mesin Pemberantas Hama

Hama atau hewan pengganggu merupakan hewan yang mempunyai sifat merusak dan perkembanganya sangat cepat sehingga terjadi kerusakan yang dapat menimbulkan pengurangan produksi tanaman. Beberapa cara pengendalian hama adalah antara lain dengan cara fisik, cara kimia dan cara biologis. Cara fisik adalah menggunakan peralatan mekanis. Cara kimia adalah dengan cara penyemprotan herbisida. Sedangkan dengan cara biologis yaitu dengan memberikan hewan yang bertindak sebagai pemangsa dari hama tersebut. Cara yang paling popular digunakan dikalangan masyarakat ialah dengan cara kimia dengan menggunakan alat dan mesin antara lain Hand Sprayer, Knapsack Motor Sprayer, Skidpower Motor Sprayer, Swing fog, dan Emposan Tikus. Pemberantasan hama pangganggu tanaman menggunakan bahan- bahan kimia antara lain insektisida, fungisida, dan herbisida dalam bentuk cairan dan tepung. Alat sprayer digunakan untuk memperoleh penyebaran cairan pupuk yang merata, efisien dan efektif. Menurut Daywin 1999 sprayer digunakan pada umumnya untuk : a. Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama tanaman. b. Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit tanaman. c. Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas tumbuhan pengganggu weed. d. Menyemprotkan cairan pupuk dan daun. 7 e. Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan-tujuan tertentu. a. Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil droplet dan mendistribusikan secara merata pada permukaan tanaman atau ruangan yang harus dilindungi Daywin, 1999. Bahan semprot yang digunakan adalah bahan semprot berbentuk cairan.

e. Mesin Perontok Padi

Perontokan dapat diartikan sebagai usaha memisahkan atau melepaskan butir biji dari bagian tanaman dimana butir biji tersebut dibesarkan. Proses perontokan padi merupakan salah satu tahapan dalam proses pengolahan padi dimana proses perontokan padi adalah proses terlepasnya butiran-butiran gabah dari malainya. Proses perontokan padi dapat dilakukan dengan cara menginjak, menumbuk dan cara mekanis. Perontok secara mekanis lebih mudah dalam pengoperasiannya, lebih cepat waktu perontokannya dan susut perontokan lebih rendah dibandingkan dengan perontok tradisional. Dengan pemakaian alat yang tepat juga dapat dilakukan penanaman dengan secara serentak tanpa mengkhawatirkan kekurangan tenaga kerja manusia pada saat panen raya Miranda, 2003. Perontokan padi diartikan sebagai usaha melepaskan dan memisahkan gabah dari malainya. Perontokan akan terjadi apabila gaya yang diterima gabah lebih besar dari gaya yang menahannya. Prinsip perontokan padi adalah pukulan, gesekan, tarikan atau kombinasinya. Mekanismenya dapat dilakukan dengan cara : 1 diiles atau diinjak dengan tenaga manusia, 2 dibanting atau dipukul pada rak kayubambu, 3 dilakukan pada silinder berputar. 8

f. Mesin Pengolahan Padi