b. Sistem yang dikembangkan mudah diakses dan ditampilkan dalam bentuk halaman HTML di layar komputer yang terkoneksi ke internet.
c. Sistem yang dikembangkan ini mudah untuk diperbaharui update dan mudah untuk dilakukan pemeliharaan maintenance, bila komponen
sistem informasi telah dipersiapkan dengan baik. Komponen sistem informasi tersebut meliputi lunak software, perangkat keras
hardware, perangkat manusia brainware, jaringan netware, dan data dataware.
d. Kelayakan operasional juga didukung oleh program internet masuk desa yang dicanangkan pemerintah sehingga jaringan akses informasi
juga semakin luas dalam pengoperasiannya, dan salah satu target pengguna yaitu petani, dapat dengan mudah mengakses informasi
mengenai alat dan mesin pertanian.
B. ANALISIS SISTEM
Analisis sistem meliputi identifikasi kebutuhan dan fungsional, untuk mengetahui kebutuhan sistem yang mampu memberikan alternatif informasi
lain untuk membantu mengatasi kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna yaitu informasi-informasi berhubungan dengan
penyebaran alat dan mesin pertanian di Pulau Jawa.
1. Identifikasi Kebutuhan
Dalam penelitian ini, objek sistem yang pertama kali harus ditetapkan adalah target pengguna yang dituju oleh sistem yang dibangun, kemudian
dilanjutkan dengan analisa kebutuhan pengguna. Analisa kebutuhan ini merupakan dasar dalam penyusunan spesifikasi sistem. Spesifikasi sistem
digunakan untuk pembuatan rancang bangun sistem yang kemudian akan diimplementasikan menjadi suatu perangkat lunak yang mengintegrasikan
seluruh sistem. Pengguna sistem ini diantaranya pemerintah, kelompok tani, peneliti,
mahasiswa, dan orang-orang yang ingin memperoleh informasi alat dan mesin pertanian tanpa harus bersusah payah mendapatkan informasi
28
tersebut. Pengguna sistem informasi membutuhkan data-data jumlah alat dan mesin pertanian serta informasi mengenai perusahaan-perusahaan
distributor dan memberikan layanan jasa alat dan mesin pertanian. Informasi alat dan mesin pertanian yang diberikan mencakup data alat
dan mesin yang tersebar di wilayah Pulau Jawa. Untuk itu dibutuhkan alternatif dalam penyampaian informasi yang memberikan kemudahan
dalam mengakses data yang dibutuhkan. Informasi yang disampaikan diperoleh dari berbagai sumber antara lain
Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian dan Dinas Pertanian daerah. Dari data alat dan mesin
yang disampaikan terdapat kekurangan dalam kelengkapan data. Pada tahun 1999 terjadi krisis moneter yang melanda Indonesia
sehingga tidak dilakukan survey pertanian untuk mengawasi alat dan mesin pertanian pada tahun tersebut di daerah-daerah. Selanjutnya tahun
2001 adanya persiapan penerapan otonomi daerah, sehingga data-data hasil survey pertanian tidak disampaikan hingga ke pusat Badan Pusat
Statistik dari daerah. Salah satu kesenjangan lain juga terjadi pada data Traktor roda dua di
Kabupaten Sukabumi Lampiran 6 . Pada tahun 2000 hanya 3 unit jauh dibandingkan dengan jumlah alat pada tahun 1998 yaitu besarnya
mencapai 459 unit. Perbedaan ini disebabkan beberapa faktor antara lain, pertama, kesalahan manusia dalam melakukan pencatatan data human
error, Kedua Panjangnya biro krasi yang menyebabkan laporan data hasil survey yang dilakukan Dinas Kecamatan berbeda dengan laporan data
hasil Dinas Pertanian Pusat. terakhir, lemahnya fungsi monitoring yang dilakukan selama ini yaitu adanya alokasi dan relokasi alat dan mesin
pertanian yang tidak terdata. Jenis informasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem informasi
ini terdiri dari : 1. Informasi Profil Alat dan Mesin Pertanian
Informasi ini menyajikan tentang profil alat dan mesin pertanian yang umum digunakan di Indonesia dan khususnya di wilayah Pulau
29
Jawa. Informasi ini memberikan gambaran keadaan alat dan mesin pertanian di wilayah pulau Jawa saat ini, dan informasi lain yang
diberikan ialah deskripsi dari masing-masing alat dan mesin pertanian. Pada umumnya alat dan mesin pertanian ini dikelompokan berdasarkan
alat dan mesin budidaya pertanian yang terdiri dari mesin pengolahan lahan, mesin penanaman, alat pemupukan, mesin pemberantasan hama,
mesin perontok padi, mesin pengolah padi dan mesin pompa air. 2. Informasi Mesin Pengolahan Lahan
Informasi ini menyajikan data-data tentang jumlah mesin traktor tangan roda dua hand tractor, traktor mini small tractor, traktor
sedang middle tractor, traktor besar large tractor yang berada di tiap-tiap kabupatenkotamadya pada masing-masing propinsi di Pulau
Jawa, informasi ini juga dilengkapi dengan grafik perkembangan dari data-data jumlah mesin pengolahan lahan. Data-data pada informasi
ini dapat di-update dengan menghapus, mengedit, dan menambah dengan data-data baru yang hanya dapat dilakukan oleh administrator.
3. Informasi Mesin Penanaman Informasi ini menyajikan tentang data-data tentang jumlah Alat
Penanaman yang terdiri dari dari jabber, seeder, dan transplanter yang berada di tiap-tiap kabupatenkotamadya pada masing-masing propinsi
di Pulau Jawa, serta juga grafik perkembangan data jumlah mesin penanaman. Data-data pada informasi ini dapat di-update dengan
menghapus, mengedit, dan menambah dengan data-data baru oleh administrator.
4. Informasi Alat Pemupukan Informasi ini menyajikan tentang data-data tentang jumlah Alat
Pemupukan yang terdiri dari applicator, serta juga dilengkapi dengan grafik perkembangan data jumlah alat pemupukan. Data-data pada
informasi ini juga dapat di-update dengan menghapus, mengedit, dan menambah dengan data-data baru oleh administrator.
5. Informasi Mesin Pemberantas Hama Informasi ini menyajikan tentang data-data tentang jumlah Mesin
30
Pemberantas Hama yang terdiri dari Hand Sprayer, Knapsack Motor Sprayer, Skid Power Sprayer, Swing Fog, dan Emposan Tikus serta
juga dilengkapi dengan grafik perkembangan data jumlah mesin pemberantas hama. Data-data pada informasi ini juga dapat di-update
dengan menghapus, mengedit, dan menambah dengan data-data baru oleh administrator.
6. Informasi Mesin Perontok Padi Informasi ini menyajikan tentang data-data tentang jumlah Mesin
Prontok Padi yang terdiri dari dari Pedal Thresher dan Power Thresher, serta juga grafik perkembangan data jumlah alat perontok
padi. Data-data pada informasi ini juga dapat di-update dengan menghapus, mengedit, dan menambah dengan data-data baru oleh
administrator. 7. Informasi Mesin Pengolah Padi
Informasi ini menyajikan tentang data-data tentang jumlah Mesin Pengolah Padi yang terdiri dari pengering padi Dryer, pembersih
gabah Cleaner, pemecah kulit gabah Husker, penyosoh beras Polisher, penggiling padi kecil Small Rice Mill, penggiling padi
besar Large Rice Mill, dan Rice Milling Unit, serta juga grafik perkembangan data jumlah alat pemupukan. Data-data pada informasi
ini juga dapat di-update dengan menghapus, mengedit, dan menambah dengan data-data baru oleh administrator.
8. Informasi Mesin Pompa Air Informasi ini menyajikan tentang data-data dari jumlah Mesin
pompa air yang terdiri dari pompa air water pump yang berada di tiap-tiap kabupatenkotamadya pada masing-masing propinsi, serta
juga grafik untuk mengetahui perkembangan data jumlah alat pemupukan. Data-data pada informasi ini juga dapat di-update dengan
menghapus, mengedit, dan menambah dengan data-data baru oleh administrator.
31
2. Identifikasi Fungsional
Pengguna sistem informasi dalam hal ini pemerintah, kelompok tani, peneliti, mahasiswa, dan pengguna yang membutuhkan informasi tentang
data-data alat dan mesin pertanian, memerlukan sebuah aplikasi yang dapat menghubungkan proses terjadinya interaksi yang saling
menguntungkan. Sistem yang ada dapat mempermudah proses pencarian informasi mengenai data-data alat dan mesin pertanian yang tersebar di
pulau Jawa dan pengguna juga dapat mengetahui tentang informasi mengenai alat dan mesin pertanian.
Sebagai suatu sistem maka sistem ini dirancang untuk dapat membantu menunjang pengambilan keputusan baik bagi pemerintah maupun pihak-
pihak yang berkepentingan. Salah satu pengambilan keputusan yang dapat diambil ialah berkaitan dengan pengorganisasian dan evaluasi terhadap
penyebaran alat dan mesin pertanian di Pulau Jawa. Sumber-sumber informasi yang berfungsi sebagai acuan bagi
pembangunan sistem informasi ini ialah referensi mesin pengolahan lahan, referensi mesin penanaman, referensi alat pemupukan, referensi mesin
pemberantasan hama, referensi mesin perontok padi, referensi mesin pengolah padi, mesin pompa air, referensi dari profil wilayah propinsi –
propinsi di Pulau Jawa, referensi perusahaan - perusahaan alat dan mesin pertanian yang bergerak dibidang distributor maupun memberikan
pelayanan jasa alat dan mesin pertanian.
3. Produk Sistem Informasi yang Ada
Pada saat sekarang ini banyak bentuk informasi yang telah ada dalam menyampaikan informasi bagi pengguna. Bentuk produk-produk sistem
informasi tentang alat-alat dan mesin pertanian yang sudah ada antara lain buku, artikel, panduan pelatihan alat dan mesin pertanian, jurnal pertanian,
laporan survey pertanian, brosur, dan sebagainya. Dari produk sistem informasi yang sudah ada ini memilik kelebihan
produk sistem yaitu dapat dibawa dan digunakan di mana saja berada, tidak terganggu oleh peristiwa listrik padam, dan tidak terganggu oleh
32
kerusakan sistem. Sedangkan kekurangannya adalah informasi yang disajikan tidak dapat di-update, mudah hilang dan rusak karena faktor
kekuatan, memerlukan biaya yang besar untuk mendapatkan informasi data alat dan mesin yang tersebar di beberapa tempat, dan tidak praktis jika
harus dibawa dalam jumlah banyak.
C. DESAIN SISTEM