Penyiapan Media Fermentasi Fermentasi Limbah Kulit Udang

3. Penyiapan Media Fermentasi

Komposisi media fermentasi terdiri dari NaCl 0,5 dan ekstrak khamir 0,1, selanjutnya dilakukan penambahan kulit udang sebanyak 30 bv. Persentase diambil dari volume kerja fermentasi. Fermentasi dilakukan dalam labu erlenmeyer 500 ml volume kerja 100 ml.

4. Fermentasi Limbah Kulit Udang

Tujuan fermentasi limbah kulit udang ini adalah untuk melakukan penghilangan protein deproteinasi limbah kulit udang dengan beberapa perlakuan. Fermentasi limbah kulit udang dilakukan dalam dua tahapan penelitian. Pada penelitian Tahap I, fermentasi limbah kulit udang dilakukan pada variasi cara penambahan substrat kulit udang dengan kondisi steril dan nonsteril. Penambahan substrat kulit udang dilakukan secara langsung dan bertahap. Penambahan substrat kulit udang secara langsung dilakukan dengan menambahkan secara langsung substrat kulit udang ke dalam media fermentasi sebanyak 30 bv dari volume fermentasi. Sedangkan penambahan substrat secara bertahap dilakukan dengan menambahkan substrat kulit udang sebanyak 10 di awal fermentasi, kemudian pada jam ke-12 dilakukan penambahan kembali substrat kulit udang sebanyak 20. Penambahan substrat secara bertahap dilakukan untuk membiasakan mikroba pada media substrat kulit udang. Pada penambahan kulit udang 10, diharapkan mikroba dapat beradaptasi dengan kondisi fermentasi dan kemudian mengalami pertumbuhan sel mencapai pertumbuhan eksponensial sehingga proses penghilangan protein pada kulit udang semakin maksimal. Kondisi steril yang dilakukan pada media fermentasi dengan penambahan substrat kulit udang adalah dengan perlakuan sterilisasi menggunakan autoklaf 121 o C selama 15 menit dan kondisi nonsteril adalah tanpa sterilisasi. Tujuan perlakuan tanpa sterilisasi adalah untuk efisiensi energi dan waktu pada proses deproteinasi kulit udang. Selanjutnya, pada penelitian Tahap II, fermentasi dilakukan dengan variasi persentase inokulum yaitu 10, 20 dan 30 dan variasi ukuran serpihan kulit udang yaitu 2,1 mesh, 2,5 mesh dan 3,5 mesh. Fermentasi dilakukan dalam labu erlenmeyer 500 ml volume kerja 100 ml yang diinkubasikan pada incubator shaker suhu 55 o C dengan kecepatan agitasi 125 rpm dengan dua kali ulangan. Pengambilan sampel media kultur dilakukan setiap 6 jam sekali selama 48 jam dan analisis yang dilakukan adalah jumlah sel kurva pertumbuhan dengan metode hemasitometer, pengukuran pH dan pengukuran kadar protein media kultur dengan metode Bradford 1976. Pengambilan sampel kulit udang diambil setiap 12 jam selama fermentasi yaitu 48 jam dan dilakukan analisis kadar protein kulit udang Yang et al. 2000. Pada penelitian Tahap II, fermentasi kulit udang dilakukan dengan variasi persentase inokulum pada 10, 20 dan 30 vv dan variasi ukuran serpihan kulit udang yaitu 2,1 mesh, 2,5 mesh dan 3,5 mesh. Variasi ukuran serpihan kulit udang didapat dengan melakukan variasi waktu penghancuran pada kulit udang dengan menggunakan blender Philips yaitu pada 6 menit T6’, 12 menit T12’ dan 18 menit T18’. Penghancuran limbah kulit udang pada waktu 6 menit, 12 menit dan 18 menit menghasilkan ukuran serpihan kulit udang berturut-turut adalah 2,1 mesh, 2,5 mesh dan 3,5 mesh. Pengukuran ini dilakukan dengan menyaring sampel kulit udang yang telah dihancurkan kemudian dikeringkan pada oven 80 o C, 24 jam dan selanjutnya dilakukan pengukuran serpihannya. Ukuran serpihan didapat dengan melakukan penyaringan menggunakan penyaring getar Ristok yang berada di Balai Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Cimanggu Bogor. Fermentasi dilakukan dalam labu erlenmeyer 500 ml volume kerja 100 ml yang diinkubasikan pada incubator shaker suhu 55 o C dengan kecepatan agitasi 125 rpm dengan dua kali ulangan. Pengambilan sampel kulit udang pada variasi persentase inokulum dilakukan setiap 12 jam sekali selama 48 jam. Analisis yang dilakukan adalah kadar protein pada kulit udang. Sampling kulit udang sebanyak 3 gram pada t= 0, 12, 36, 48 jam. Pengambilan sampel kulit udang pada variasi ukuran serpihan kulit udang 2,1 mesh, 2,5 mesh dan 3,5 mesh dilakukan setiap 24 jam selama 48 jam. Analisis yang dilakukan adalah kadar protein kulit udang. Sampling kulit udang sebanyak 3 gram dilakukan pada t= 0, 24, 48 jam. Skema Penelitian Tahap I dan II dapat dilihat pada Gambar 6, 7, 8.

5. Analisis Sampel