TUJUAN KLASIFIKASI DAN KOMPOSISI UDANG

menjadi peptida dan asam amino, sehingga dapat berpengaruh terhadap perubahan sifat fisik kimiawi kitin. Proses deproteinasi dapat juga dilakukan secara fermentasi dengan menggunakan mikroba penghasil protease, Citoreksoko dan Nasution, 1999 contohnya menggunakan bakteri Bacillus licheniformis F11. Fermentasi diharapkan dapat mengurangi dampak pencemaran dan pemborosan energi, karena reaksinya bersifat spesifik, tidak beracun serta tidak membutuhkan energi yang tinggi. Mikroba sebagai sumber enzim lebih menguntungkan karena pertumbuhannya cepat dan dapat tumbuh pada substrat yang relatif murah, mudah ditingkatkan hasilnya melalui pengaturan kondisi pertumbuhan serta mampu menghasilkan enzim dengan pH optimum yang lebih tinggi Crueger dan Crueger, 1984.

B. TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kondisi proses terbaik untuk penghilangan protein deproteinasi limbah kulit udang pada ekstraksi kitin secara fermentasi dengan menggunakan islolat Bacillus licheniformis F11. II. TINJAUAN PUSTAKA

A. KLASIFIKASI DAN KOMPOSISI UDANG

Udang termasuk ke dalam filum Artopoda, kelas Crustacea, ordo Decapoda dan Sub ordo Natania. Sub ordo ini terdiri dari tiga famili yaitu Segestiade, Palaemodae dan Penaidae Sarwono, 1993. Tubuh udang terdiri atas tiga bagian besar, yaitu kepala dan dada cephalathorax, badan atau bagian perut abdomen dan ekor. Seluruh tubuhnya terdiri atas ruas- ruas yang terbungkus oleh kerangka luar eksoskeleton yang terbuat dari semacam zat tanduk kitin yang diperkeras oleh bahan kapur CaCO 3 . Jumlah ruas pada badan udang terdiri atas 13 ruas yaitu lima ruas kepala dan delapan ruas dada. Skema susunan tubuh udang windu dapat dilihat pada Gambar 1. Keterangan : 1. Cepalothorax 5. Pleopoda 2. Rostum 6. Telson 3. Antena 7. Uropoda 4. Periopoda a, b, c, d, e : ruas abdomen ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5 Gambar 1. Bagian-bagian udang Martosudarmo et al. 1980 Kulit udang mengandung komposisi kitin yang lebih baik dibandingkan dengan limbah udang secara keseluruhan. Perbandingan ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi kulit dan limbah udang windu Komposisi 1 bb Kulit Udang Limbah Udang 2 Protein 16,9 35,8 Lemak 0,6 9,9 Serat 23,6 16,5 Kitin 23,5 15,9 Abu 63,6 38,1 Sumber : No et al. 1989 1 penentuan berdasarkan bobot kering 2 limbah udang terdiri dari kepala, kulit dan ekor Pada limbah kulit udang, kandungan kitin cukup besar yaitu 23,5. Hal ini menyebabkan limbah kuit udang berpotensi sebagai bahan baku dalam memproduksi kitin. Selain itu, dalam limbah kulit udang juga terdapat protein sebesar 16,9 dan mineral abu sebesar 63,6, sehingga dalam pemurnian kitin komponen tersebut perlu dihilangkan. Komponen- komponen tersebut perlu dihilangkan untuk menghasilkan produk kitin yang bermutu tinggi sehingga molekul-molekulnya menjadi lebih halus dan kelarutannya lebih rendah. Proses penghilangan protein deproteinasi diduga dapat menyebabkan pengurangan lemak dan logam dalam kulit udang, karena lemak dapat berasal dari lemak yang terikat dengan protein lipoprotein, sehingga setelah protein terdegradasi maka lemak dapat terlepas dari kulit udang Rohani, 2000.

B. KITIN