di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Cimanggu Bogor untuk mengukur ukuran serpihan kulit udang.
C. METODOLOGI
Penelitian yang dilakukan adalah dengan memfermentasikan limbah kulit udang menggunakan B. licheniformis F11 dengan melakukan variasi cara
penambahan substrat kulit udang pada kondisi steril dan nonsteril, variasi persentase inokulum dan variasi ukuran serpihan kulit udang, sehingga dapat
menurunkan kadar protein pada kulit udang sampai serendah mungkin. Pada fermentasi, suhu diatur pada 55
o
C dan agitasi 125 rpm. Hal ini berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bisping 2004, yang
hasilnya disampaikan pada Discussion Forum Program Prospect Of Chitin Production And Application In Indonesia, Jakarta. September 14
th
2005 ,
pertumbuhan B. licheniformis F11 pada suhu 55
o
C dapat mendegradasi kadar protein dalam limbah kulit udang secara maksimal yaitu selama 48 jam
dengan agitasi 125 rpm. Media starter diinkubasi pada suhu 55
o
C selama 6-7 jam sampai mencapai jumlah bakteri 10
7
-10
8
. Fermentasi dilakukan selama 48 jam dan setiap 6 jam dilakukan pengambilan sampel terhadap media dan dilakukan
perhitungan jumlah sel, pengukuran pH dan kadar protein media. Sampel kulit udang diambil setiap 12 jam selama fermentasi dan dilakukan analisis kadar
protein pada kulit udang Yang et al. 2000
1. Penyiapan Isolat Bakteri
Tahapan persiapan isolat B. licheniformis F11 adalah sebagai berikut. a. Persiapan Media Regenerasi
Media yang digunakan adalah media LB Luria Bertani, yaitu NaCl sebanyak 0,5 gram, ekstrak khamir 0,5 gram, tripton 1 gram dan
bactoagar 2 gram dilarutkan dalam 100 ml air suling, dihomogenkan dengan pengaduk magnet, kemudian pH diatur dengan penambahan
asam atau basa menjadi pH netral dan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 112
o
C selama 15 menit. Setelah itu didinginkan dan dituang pada
cawan petri sehingga menjadi stok media agar steril yang siap digunakan.
b. Persiapan Media Pertumbuhan Inokulum
Media yang digunakan adalah media LB Luria Bertani namun tanpa penambahan agar. NaCl sebanyak 0,5 gram, ekstrak khamir 0,5
gram, tripton 1 gram dilarutkan dalam 100 ml air suling, dihomogenkan dengan pengaduk magnet, kemudian pH diatur dengan
penambahan asam atau basa menjadi pH netral dan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 112
o
C selama 15 menit. c.
Penyegaran Isolat Bakteri Isolat bakteri disebar pada media LB Luria Bertani
menggunakan metode penggoresan kuadran Hadiutomo, 1993. Kemudian diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 24 jam. d.
Penyiapan Kultur Isolat Bakteri Satu lup bakteri diinokulasi dalam 100 ml media starter dalam
labu erlenmeyer 250 ml yang sebelumnya telah disterilisasi pada suhu 121
o
C selama 15 menit. Kultur ini diinkubasi pada rotary shaker Kuhner dengan suhu 55
o
C dan agitasi 150 rpm selama 7 jam. Kultur ini selanjutnya disebut inokulum. Tahapan persiapan inokulum B.
licheniformis F11 dapat dilihat pada Gambar 4.
2. Penyiapan Kulit Udang
Mula-mula bahan baku kulit udang dihancurkan menjadi partikel- partikel kecil menggunakan blender Philips dengan waktu penghancuran
selama 6 menit dan dengan penambahan air sebanyak 200 ml. Tahapan persiapan bahan baku kulit udang dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 4. Diagram alir persiapan inokulum
Gambar 5. Persiapan bahan baku kulit udang Kulit udang
Penghancuran dengan blender Philips
t=6 menit
Kulit udang basah Air 200 ml
Pencucian dan pembersihan dari kotoran dan daging ikutan
Penyaringan Isolat B. licheniformis F11
Satu lup biakan agar miring B. licheniformis
Inokulum Inokulasi dalam 100 ml media cair steril LB
Inkubasi dalam Rotary shaking incubator
, 55
o
C, 150 rpm, 6-7 jam Penyegaran pada media agar 37
o
C, 24 jam
3. Penyiapan Media Fermentasi