Pemilihan Kemasan Penentuan Jenis Kemasan Terbaik untuk Kacang Mete (Cashew Nut) Siap Diolah

2. Pemilihan Kemasan

Penelitian utama bertujuan untuk menemukan suatu jenis kemasan yang terbaik untuk mengemas kacang mete tanpa kulit atau mete siap diolah. Dengan ditemukannya kemasan yang paling cocok untuk mete tanpa kulit ini, maka dunia pengiriman atau distribusi mete akan menjadi lebih luas. Semua pihak pengirim mete bisa mengirimkan mete gelondong, mete tanpa kulit, atau bahkan hanya mengirimkan kulit mete saja sesuai dengan kebutuhan si penerima mete. Pengiriman mete gelondong dan kulit mete bisa diatasi dengan menggunakan kemasan sederhana, seperti karung. Lain halnya dengan pengemasan untuk kacang mete yang sama sekali tidak memiliki kulit pelindung, sehingga daya tahannya tidak sebaik mete gelondong atau kulit mete. Kekuatan simpan atau daya tahan yang didapat dari mete tanpa kulit murni hanya berasal dari sifat dan karakter mete itu sendiri yang merupakan benda berbentuk kacang yang keras dan kering kadar air rendah. Mete gelondong tahan disimpan hingga 1 tahun lebih. Maka dari itu, penelitian ini akan mencari jenis kemasan yang terbaik untuk mete tanpa kulit. Penelitian dilakukan dengan 2 perlakuan, yaitu jenis kemasan yang berbeda -beda dan suhu ruang penyimpanan yang berbeda-beda pula. Jenis kemasan yang diujikan ada 4 macam, yaitu kertas minyak, plastik polietilen PE, plastik polipropilen PP, dan cup plastik OPP. Adapun jenis plastik PE yang digunakan adalah LDPE Low Density Polyethilene. Sedangkan suhu penyimpanan yang digunakan adalah suhu kamar 25°C dan suhu ekstrim 40°C. Untuk mendapatkan ruang bersuhu 40°C, digunakan sebuah cabinet dryer berukuran kira-kira 115 cm x 80 cm. Pada suhu ruang ditempatkan mete yang sudah dikemas di empat jenis kemasan yang berbeda, begitu pula di cabinet dryer. Setelah itu, dilakukan analisis berkala di setiap hari ujinya. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dengan 30 hari uji selang waktu 2 hari. Analisis yang dilakukan adalah kadar air, kadar abu, tingkat kekerasan, kadar lemak, kadar protein, bilangan asam, dan kadar asam lemak bebas atau free fatty acid FFA. Gambar 6 menunjukkan alur dari penelitian utama ini. Gambar 6 . Diagram Alur Penentuan Kemasan Terbaik Kacang Mete 21 kg Pembagian suhu ruang penyimpanan Pemasukan mete ke dalam berbagai kemasan yang Berbagai analisis selama 2 bulan Data Penelitian Ruang suhu kamar 25°C Kertas Plastik PE Plastik PP Cup OPP Ruang suhu ekstrim 40°C Kertas Plastik PE Plastik PP Cup OPP

D. RANCANGAN PERCOBAAN

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Acak Lengkap Faktorial. Model rancangan percobaan yang digunakan adala h sebagai berikut : Yijk = µ + Ai + Bj + ABij + Eijk dimana : Yijk = Nilai hasil pengukuran akibat perlakuan jenis kemasan ke -i dan perlakuan suhu penyimpanan ke -j dengan ulangan sebanyak k. µ = Nilai rata-rata umum. Ai = Pengaruh jenis kemasan taraf ke-i i = 1 untuk kertas minyak; 2 untuk plastik PE; 3 untuk plastik PP; dan 4 untuk cup OPP. Bj = Pengaruh suhu tempat penyimpanan taraf ke-j j = 1 untuk penyimpanan di suhu ruang; dan 2 untuk penyimpanan di suhu ekstrim 40ºC. ABij = Pengaruh interaksi taraf ke -i faktor A dan taraf ke-j faktor B. Eijk = Pengaruh sisa perlakuan A ke-i dan perlakuan B ke -j pada ulangan ke -k k = 1,2.

E. SISTEM PENILAIAN UNTUK MENENTUKAN JENIS KEMASAN

TERBAIK DENGAN BANTUAN PROGRAM SPSS Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap faktorial, dimana akan diperlihatkan dua jenis perlakuan yang berbeda terhadap kacang mete tanpa kulit. Perlakuan pertama adalah jenis kemasan yang berbeda untuk mengemas mete tanpa kulit, dan perlakuan kedua adalah suhu penyimpanan, yaitu suhu ruang dan suhu 40ºC. Program statistik SPSS digunakan untuk membantu pekerjaan ini. Dalam program SPSS ini dapat dilihat interaksi antara jenis kemasan yang berbeda dan suhu tempat penyimpanan mete yang berbeda, seberapa besar pengaruh kedua perlakuan tersebut terhadap mutu kacang mete tanpa kulit. Untuk melakukan uji lanjut jika ditemukan perbedaan yang nyata, digunakan rumus Duncan dengan tingkat kepercayaan 95 atau a = 0,05. Jika ditemukan perlakuan yang berbeda nyata, maka program SPSS akan melaksanakan uji lanjut dengan rumus Duncan a = 0,05 secara otomatis. Uji statistik ini dilakukan di setiap hari uji mutu mete. Dalam hal analisis kadar air, kadar abu, tingkat kekerasan, bilangan asam, kadar asam lemak bebas, dan kadar protein, kemasan yang baik adalah kemasan dengan mete didalamnya memiliki nilai kadar air, abu, protein, FFA, bilangan asam, dan tingkat kekerasan yang kecil. Artinya, semakin tinggi data atau nilai kadar-kadar tersebut, maka kemasan yang diuji semakin buruk untuk mete tanpa kulit, begitu pula sebaliknya. Lain halnya dengan analisis kadar lemak, kemasan yang baik justru harus dapat menjaga lemak dalam mete agar tidak berkurang atau terdegradasi. Artinya, semakin tinggi data atau nilai kadar lemak mete, maka kemasan yang diuji semakin baik untuk mete tanpa kulit, begitu pula sebaliknya. Dalam uji SPSS dengan rumus Duncan ini akan ada 4 kemungkinan output di tiap hari uji mutu mete, yaitu :

1. Jika keempat jenis kemasan uji semua berbeda nyata untuk mete , maka