24
2.3. Pembiayaan BPRS pada UMKM
2.3.1. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil Undang-Undang Perbankan No 10 Tahun 1998.
Menurut Tangkilisan 2003 ada dua istilah yang berbeda tapi mengandung perinsip yang sama yaitu kredit dan pembiayaan.
Perbedaan antara kredit dan pembiayaan terletak pada bentuk kontrapretasinya yang akan diberikan nasabah peminjam dana
debitur pada bank atas pemberian kredit atau pembiayaannya. Pada bank konvensional kontraprestasinya berupa bunga, sedangkan bank
syariah kontraprestasinya dapat berupa imbalan atau bagi hasil sesuai dengan persetujuan atau kesepakatan bersama.
2.3.2. Jenis Pembiayaan
Menurut Arifin 2006, Kegiatan pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu memberikan fasilitas penyediaan dana
untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit, yang menurut sifat penggunaannya pembiayaan dapat di bagi dalam
dua yaitu: i memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis dipakai untuk pemenuhan kebutuhan tersebut; ii untuk kebutuhan
produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi.
Menurut penggunaannya, pembiayaan produktif dapat dibagi dalam dua: pertama pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang
diperlukan untuk peningkatan produksi baik secara kuantitatif maupun kualitatif dan untuk keperluan perdagangan atau peningkatan
utility of place dari suatu barang. Kedua pembiayaan investasi, yaitu
untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal capital goods
25 beserta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan kegiatan
investasi tersebut. Menurut Peraturan Bank Indonesia No 619PBI2004, jenis
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang ada di BPRS adalah sebagai berikut:
a. Pembiayaan berdasarkan perinsip bagi hasil
1 Mudharabah
Mudharabah adalah perjanjian antara BPRS sebagai penyedia
dana dengan nasabah sebagai pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian
keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung
penyedia dana kecuali kerugian akibat kesalahan yang disengaja, kelalaian atau pelanggaran kesepakatan yang
dilakukan oleh pengelola dana. 2
Musyarakah Musyarakah
adalah perjanjian antara BPRS sebagai penyediaan dana dengan penyedia dana lainnya untuk
membiayai usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan diantara penyedia dana berdasarkan nisbah yang disepakati
sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung semua penyedia dana berdasarkan porsi dana masing-masing pihak.
b. Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli
1 Murabahah
Murabahah adalah perjanjian jual beli barang sebesar
harga pokok barang ditambah dengan marjin keuntungan yang disepakati antara BPRS sebagai penjual dengan
nasabah sebagai pembeli yang pembayarannya dilakukan secara tangguh.
2 Salam
Salam adalah perjanjian jual beli barang dengan
pembayaran lunas dimuka oleh BPRS sebagai pembeli
26 kepada nasabah sebagai penjual yang berkewajiban
menyerahkan barang pesanan berdasarkan jangka waktu, kriteria, dan persyaratan yang disepakati, dan barang
tersebut akan dijual kembali oleh BPRS kepada pihak lain. 3
Istishna Istishna
adalah perjanjian jual beli barang dengan pesanan berdasarkan jangka waktu, kriteria, dan persyaratan yang
disepakati, yang pembayarannya dilakukan secara tangguh oleh nasabah sebagai pembeli kepada BPRS sebagai
penjual setelah barang pesanan diterima oleh nasabah. c.
Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa menyewa Ijarah
adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang aktiva Ijarah
atau uang Ijarah antara BPRS sebagai pihak yang menyewakan dengan nasabah sebagai pihak penyewa dalam
jangka waktu tertentu. Aktiva Ijarah adalah aktiva yang diperoleh atau dibeli BPRS untuk tujuan disewakan.
Sedangkan uang Ijarah adalah uang muka sewa yang dibayar oleh BPRS kepada pihak pemilik barang, selanjutnya barang
tersebut disewakan kepada nasabah. d.
Pembiayaan berdasarkan prinsip jasa Qardh
adalah perjanjian pinjam meminjam dana antara BPRS sebagai pemberi pinjaman dengan nasabah sebagai pihak
peminjam yang mewajibkan pihak peminjam untuk melakukan pengembalian pokok pinjaman tanpa imbalan yang
diperjanjikan di muka secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.
2.4. Penelitian Terdahulu