BAB IV LATAR BELAKANG KEHIDUPAN
KARYAWAN PEREMPUAN
Berbicara mengenai masalah karyawan berarti berbicara mengenai orang yang bekerja kepada orang lain dan dia dibayar atas pekerjaannya itu. Biasanya
orang bekerja karena ingin memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Kebutuhan yang semakin meningkat memaksa orang untuk terjun kesuatu bidang walaupun
bidang tersebut bukan merupakan bidang favorit mereka. Banyak hal menghalangi mereka untuk mewujudkan impian mereka mulai dari masalah kecil hingga besar,
mulai dari diri sendiri maupun dari keluarga. Hal ini juga yang terlihat dari life history beberapa karyawan pabrik di PT. DAP yang merupakan lokasi penelitian
saya.
4.1 Informan Pertama
Untuk informan saya memilih seorang karyawan yang bernama Lindawati Nainggolan. Informan ini adalah salah seorang karyawan yang mempunyai latar
belakang kehidupan panjang dan dipenuhi dengan berbagai kisah – kisah menarik. Hal ini terlihat mulai dari sejarah hidup hingga keadaan aktual yang dijalani
hingga saat inidipenuhi dengan kejadian menarik, dan untuk lebih lengkap terlihat dalam pemaparan dibawah ini.
4.1.1 Sejarah Hidup
Lindawati nainggolan adalah anak kelima dari tujuh bersaudara yang berasal dari Daerah Tanah Jawa Siantar. Dia hidup dari keluarga miskin dengan
Universitas Sumatera Utara
orang tua yang laki – laki berwiraswasta dan ibu hanya mengikuti suami tidak punya pekerjaan . Dengan pekerjaan wiraswasta tersebut ayah mereka sangat
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan tujuh anak. Begitupun dengan pendidikan yang diterima. Sejak sekolah menengah pertama SMP
Lindawati Nainggolan harus bekerja sebelum dan sepulang sekolah untuk membiayai sekolah dan membantu orang tua. Jenis pekerjaan yang dikerjakan
cukup keras untuk anak sebaya dirinya. Pekerjaan tersebut antara lain menyuci pakaian, menyapu rumah orang lain serta membantu orang tua menggarap lahan.
Keberuntungan sedikit diperolehnya ketika dia beranjak SMEA. Lindawati dibiayai nenek walaupun pada saat itu dia tetap bekerja untuk biaya – biaya
tambahan.
4.1.2 Proses Pengambilan Keputusan Bekerja
Tahun 1992 setelah tamat sekolah dia mengambil resiko untuk merantau ke Medan. Hal unik terjadi dimana sebelum pergi ke Medan dia terpaksa mencuri
uang kakak untuk biaya merantau. Di Medan dia bertemu dengan kakak kandungnya yang telah lebih dulu menetap di Medan. Setelah melalui kehidupan
yang tidak menentu dia berhasil menemukan dan mendapatkan kesempatan untuk bekerja di PT DAP yang merupakan lokasi penelitian saya. Seperti yang biasa
terjadi, dengan pengalaman minim yang dimiliki ia harus mendapatkan posisi yang tidak menguntungkan. Status yang dimiliki di pabrik tersebut sangat rendah
yaitu menjadi buruh kasar. Dikatakan buruh kasar karena pekerjaan yang dilakukan cukup kasar yaitu menguliti pepaya. Lebih menyulitkan lagi ketika
sistem yang dibuat ternyata borongan dimana gaji yang diterima didasarkan pada berapa banyak pepaya yang dikupas dalam sehari.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah penghasilan yang dihasilkan dalam sehari tidak menentu. Sekilo pepaya yang berhasil dikupas dihargai dengan Rp 15 setiap kilogramnya. Dalam
sehari ia mampu menghasilkan setengah ton pepaya artinya dia mempunyai penghasilan Rp 7500 dalam sehari. Namun dengan keadaannya pada saat itu ia
merasa cukup bisa memenuhi kebutuhannya karena statusnya yang masih sendiri. Selama setengah tahun ia menggeluti pekerjaan dengan status borongan.
Karena keuletannya dia termasuk salah seorang yang berprestasi. Pada pertengahan tahun 1992 diadakan penerimaan karyawan tetap pada PT. DAP.
Dengan pertimbangan keuletan, kedisiplinan dan ketepatan akhirnya dia diangkat menjadi karyawan tetap di pabrik tersebut hingga saat ini. Tahun 1995 akhirnya
Lindawati Nainggolan menikah dengan seorang pria bernama Poltak Sitinjak. Ironisnya suami yang didapat merupakan pengangguran. Namun sekali lagi
karena keuletannya dia mampu muncul menjadi tulang punggung keluarga dan sekaligus dikatakan sebagai kepala keluarga.
Setelah melahirkan seorang anak akhirnya suami mendapat pekerjaan, namun Lindawati Nainggolan mengaku tidak mau berhenti bekerja karena merasa
nyaman dengan keadaan sekarang. Hingga saat ini kondisi kehidupan mereka cukup baik walaupun belum sempurna.
4.1.3 Keadaan Aktual