42
Gambar 3.7. Tegangan Fungsi Kapasitor Eksitasi
3.5. SLIP
Selisih antara kecepatan rotor dengan kecepatan sinkron disebut
slip
s . Slip dapat dinyatakan dalam putaran setiap menit, tetapi lebih umum dinyatakan
sebagai persen dari kecepatan sinkron. …3.1
Dimana : kecepatan rotor rpm
kecepatan sinkron rpm Apabila
, kecepatan dibawah sinkron akan menghasilkan kopel, rotor dengan mempercepat rotasi medan magnet, tenaga listrik diubah ke tenaga
gerak daerah motor .
Universitas Sumatera Utara
43 Bila
, tegangan tidak akan terinduksi dan arus akan mengalir pada belitan rotor, sehingga tidak akan dihasilkan kopel.
Bila , kecepatan di atas sinkron rotor dipaksa berputar lebih cepat
daripada medan magnet putar . Tenga gerak diubah ke tenaga listrik daerah
generator . S = 1, rotor ditahan, tidak ada transfer energy.
S 1, kecepatan terbalik, rotor dipaksa bekerja melawan medan magnet daerah pengereman .
3.6. FREKUENSI ROTOR
Pada waktu start motor dimana s = 100 maka frekuensi arus pada rotor sama seperti frekuensi masukan sumber . Tetapi ketika rotor akan berputar,
maka frekuensi rotor akan bergantung kepada kecepatan relatif atau bergantung t
erhadap besarnya slip. Untuk besar slip tertentu, maka frekuensi rotor sebesar f‟ yaitu,
Dengan membagikan dengan salah satu, maka diperoleh :
Maka Hz
…3.2 Telah diketahui bahwa arus rotor bergantung terhadap frekuensi rotor
f’ =
sf
dan ketika arus ini mengalir pada masing
– masing phasa di belitan rotor, akan memberikan reaksi medan magnet. Biasanya medan magnet pada rotor akan
menghasilkan medan magnet yang berputar yang besarnya bergantung atau relatif terhadap putaran rotor sebesar
sns
.
Universitas Sumatera Utara
44 Pada keadaan tertentu, arus rotor dan arus stator menghasilkan distribusi
medan magnet yang sinusoidal dimana medan magnet ini memiliki magnitud yang konstan dan kecepatan medan putar
ns
yang konstan. Kedua hal ini merupakan medan magnetik yang berputar secara sinkron. Kenyataannya tidak seperti ini
karena pada stator akan ada arus magnetisasi pada belitannya.
3.7. ALIRAN DAYA NYATA GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI