PROSES PEMBANGKITAN TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

39

3.4. PROSES PEMBANGKITAN TEGANGAN

Generator induksi penguatan sendiri dapat membangkitkan tegangannya sendiri dengan prinsip seperti halnya generator searah berpenguatan sendiri dengan syarat utama adanya remanensi fluks sisa di rotor atau kapasitor eksitasi yang digunakan harus sudah mempunyai muatan listrik terlebuh dahulu. Remanensi atau muatan kapasitor merupakan tegangan awal yang diperlukan untuk proses pembangkitan tegangan selanjutnya. Proses pembangkitan tegangan akan terjadi bila salah satu syarat di atas dipenuhi. Gambar 3.4 memperlihatkan rangkaian proses pembangkitan tegangan generator induksi. Gambar 3.4. Rangkaian Proses Pembangkitan Tegangan Dari Gambar 3.4 di atas maka dapat dibuat rangkaian ekivalen per fasa generator induksi penguatan sendiri seperti pada Gambar 3.5. Universitas Sumatera Utara 40 L R jX L jX c s R jX s I s a c b d 1 E I m jX r I r jX m r R s Gambar 3.5. Rangkaian Ekivalen per Phasa Generator Induksi Penguatan Sendiri Dimana : = tahanan stator = tahanan rotor = reaktansi bocor stator = reaktansi bocor rotor = reaktansi magnetisasi = reaktansi kapasitansi = arus stator s = slip Dengan menghubungkan kapasitor di terminal stator, maka akan terbentuk suatu rangkaian tertutup. Dengan adanya tegangan awal tadi, dirangkaian akan mengalir aru. Arus tersebut akan menghasilkan fluksi di celah udara, sehingga di stator akan terbangkit tegangan induksi sebesar . Tegangan ini akan mengakibatkan arus mengalir ke kapasitor sebesar . Dengan adanya arus sebesar Universitas Sumatera Utara 41 , akan menambah jumlah fluksi di celah udara, sehingga tegangan di stator menjadi . Tegangan akan mengalirkan arus di kapasitor sebesar yang menyebabkan fluksi bertambah dan tegangan yeng dibangkitkan juga akan meningkat. Proses ini terjadi sampai mencapai titik kesetimbangan E = Vc seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 3.6. Dalam kondisi ini tidak terjadi lagi penambahan fluksi ataupun tegangan yang dibangkitkan. Gambar 3.6. Proses Pembangkitan Tegangan Nilai kapasitor yang dipasang sangat menentukan terbangkitnya teganga atau tidak. Untuk terbangkitnya tegangan generator induksi, nilai kapasitor yang dipasang harus lebih besar dari nilai kapasitor minimum yang diperlukan untuk proses eksitasi. Jika kapasitor yang dipasang lebih kecil dari kapasitor minimum yang diperlukan, maka proses pembangkitan tegangan tidak akan berhasil, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 3.7. Universitas Sumatera Utara 42 Gambar 3.7. Tegangan Fungsi Kapasitor Eksitasi

3.5. SLIP

Dokumen yang terkait

Analisis Perencanaan Ruang Bakar Turbin Gas Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 128 MW Dengan Menggunakan Ansys

18 100 110

Studi Pemakaian Kapasitor Untuk Menjalankan Motor Induksi Tiga Fasa Pada Sistem Satu Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 67 108

Analisis Karakteristik Berbeban Motor Induksi Satu Phasa Kapasitor Start ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU )

7 80 72

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan Dengan Injeksi Tegangan Pada Rotor(Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 61 81

Panas Pada Generator Induksi Saat Pembebanan (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU)

1 50 94

Pengaruh Pembebanan Terhadap Frekuensi Pada Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Kompensasi Tegangan Menggunakan Kapasitor ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

0 48 67

Analisis Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Tanpa Menggunakan Kapasitor Kompensasi Dan Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

5 42 79

Analisis Karakteristik Torsi-Putaran Pada Motor Sinkron Tiga Phasa

2 36 54

Analisis Karakteristik Torsi Dan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Pada Kondisi Operasi Satu Fasa Dengan Penambahan Kapasitor (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 103 83

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 25 69