ALIRAN DAYA PADA MOTOR INDUKSI

23 reaktansi bocor juga perlu lebih tinggi. Untuk itu dalam rangkaian ekivalen c R dapat dihilangkan diabaikan. Rangkaian ekivalen menjadi gambar berikut. Gambar 2.16 Rangkaian ekivalen motor induksi dengan mengabaikan tahanan R c

2.6 ALIRAN DAYA PADA MOTOR INDUKSI

Pada motor induksi, tidak ada sumber listrik yang langsung terhubung ke rotor, sehingga daya yang melewati celah udara sama dengan daya yang diinputkan ke rotor. Daya total yang dimasukkan pada kumparan stator P in dirumuskan dengan  cos I V 3 P 1 1 in  Watt …2.16 Dimana : V 1 = tegangan sumber Volt I 1 = arus masukan Ampere  = perbedaan sudut phasa antara arus masukan dengan tegangan sumber Universitas Sumatera Utara 24 Sebelum daya ditransfer melalui celah udara, motor induksi mengalami rugi-rugi berupa rugi-rugi tembaga stator P SCL dan rugi-rugi inti stator P C . Daya yang ditransfer melalui celah udara P AG sama dengan penjumlahan rugi- rugi tembaga rotor P RCL dan daya yang dikonversi P conv . Daya yang melalui celah udara ini sering juga disebut sebagai daya input rotor. conv RCL AG P P P   Watt …2.17     2 2 2 2 2 2 R I 3 s R I 3  +   s s R I  1 3 2 2 2 Watt …2.18 Diagram aliran daya motor induksi dapat dilihat pada Gambar 2.17 di bawah ini. r oad out   l P   cos . L L in 3 I V P  Daya celah udara AG P conv P SCL P C P RCL P W F P SLL P Gambar 2.17 Aliran daya motor induksi Dimana : - SCL P = rugi – rugi tembaga pada kumparan stator Watt - C P = rugi – rugi inti pada stator Watt - AG P = daya yang ditranfer melalui celah udara Watt - RCL P = rugi – rugi tembaga pada kumparan rotor Watt - W F P  = rugi – rugi gesek + angin Watt Universitas Sumatera Utara 25 - SLL P = stray losses Watt - CONV P = daya mekanis keluaran output Watt Hubungan antara rugi-rugi tembaga rotor dan daya mekanis dengan daya masukan rotor dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :   AG 2 2 2 RCL 3 sP R I P   Watt …2.19   AG 2 2 2 conv 1 1 3 sP s R s s I P     Watt …2.20 Dari Gambar 2.17 dapat dilihat bahwa motor induksi juga mengalami rugi- rugi gesek + angin P FW , sehingga daya mekanis keluaran sama dengan daya yang dikonversi P conv dikurangi rugi-rugi gesek + angin. P out = P conv – P FW …2.21 Secara umum, perbandingan komponen daya pada motor induksi dapat dijabarkan dalam bentuk slip yaitu : P AG : P RCL : P conv = 1 : s : 1 – s …2.22

2.7 EFISIENSI

Dokumen yang terkait

Analisis Perencanaan Ruang Bakar Turbin Gas Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 128 MW Dengan Menggunakan Ansys

18 100 110

Studi Pemakaian Kapasitor Untuk Menjalankan Motor Induksi Tiga Fasa Pada Sistem Satu Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 67 108

Analisis Karakteristik Berbeban Motor Induksi Satu Phasa Kapasitor Start ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU )

7 80 72

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan Dengan Injeksi Tegangan Pada Rotor(Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 61 81

Panas Pada Generator Induksi Saat Pembebanan (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU)

1 50 94

Pengaruh Pembebanan Terhadap Frekuensi Pada Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Kompensasi Tegangan Menggunakan Kapasitor ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

0 48 67

Analisis Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Tanpa Menggunakan Kapasitor Kompensasi Dan Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

5 42 79

Analisis Karakteristik Torsi-Putaran Pada Motor Sinkron Tiga Phasa

2 36 54

Analisis Karakteristik Torsi Dan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Pada Kondisi Operasi Satu Fasa Dengan Penambahan Kapasitor (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 103 83

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 25 69