Menentukan Parameter-Parameter Mesin Induksi dalam Sistem Per Unit. Karakteristik Beban Nol

53

4.3.2. Menentukan Parameter-Parameter Mesin Induksi dalam Sistem Per Unit.

Pada mesin-mesin listrik, metode-metode perhitungan secara umum diselesaikan dengan harga per unit p.u. . Setiap sistem harga per unit diperoleh dengan memilih suatu harga base yang telah ditentukan. Adapun penentuan harga base pada umumnya mengacu pada harga nominal rated dari mesin tersebut. Pada umumnya hubungan harga per unit p.u. dengan harga base-nya dapat dilihat dari persamaan berikut : dari data mesin induksi sebelumnya maka diambil harga base, yaitu : Dengan demikian harga per unit p.u. parameter-parameter mesin induksi yang lain adalah : Universitas Sumatera Utara 54

4.3.3. Karakteristik Beban Nol

Karakteristik beban nol mesin induksi diperoleh pada nominal frekuensi = 50 Hz. Sumber tegangan menyuplai stator mesin induksi saat rotor mesin induksi diputar motor prime mover pada kecepatan sinkron dengan frekuensi = 50 Hz. Kenyataanya pada praktiknya slip sangatlah kecil s ≈ 0 yang mana secara tidak langsung cabang dari rotor pada rangkaian ekivalen dapat dianggap terbuka seperti gambar di bawah ini : V I Vg I m Rs Xs Xr Xm Gambar 4.2. Rangkaian ekivalen satu phasa beban nol. Dimana : = Arus beban nol = Tegangan beban nol Universitas Sumatera Utara 55 = Tegangan celah udara = Arus magnetisasi Besar tegangan adalah ...4.2 Dimana …4.3 Adapun merupakan impedansi total dari rangkaian ekivalen pada gambar diatas yang besarnya adalah sebagai berikut : …4.4 …4.5 Dengan memasukkan persamaan 4.5 ke persamaan 4.2 diperoleh : …4.6 Atau …4.7 Dari percobaan beban nol motor induksi 3 phasa diperoleh data-data sebagai berikut : Tabel 4.2. Data Pengujian beban nol motor induksi 3 phasa. No. Volt A p.u p.u 1 110 0,57 0,289474 0,158333 2 130 0,83 0,342105 0,230556 3 150 1,08 0,394737 0,3 Universitas Sumatera Utara 56 4 170 1,3 0,447368 0,361111 5 190 1,5 0,5 0,416667 6 210 1,69 0,552632 0,469444 7 230 1,9 0,605263 0,527778 8 250 2,1 0,657895 0,583333 9 270 2,27 0,710526 0,630556 10 290 2,45 0,763158 0,680556 11 310 2,62 0,815789 0,727778 12 330 2,8 0,868421 0,777778 13 350 3,01 0,921053 0,836111 Dengan menggunakan persamaan 4.5 dan 4.7 diperoleh nilai dan adalah sebagai berikut : Diketahui : dan Universitas Sumatera Utara 57 Dengan menggunakan metode penyelesaian yang sama, diperoleh : Tabel 4.3. Hasil data Perhitungan nilai dan dalam satuan per unit. Dari tabel diatas dapat dibuat kurva magnetisasinya, yaitu : No. p.u p.u p.u p.u 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Universitas Sumatera Utara 58 Gambar 4.3. Kurva karakteristik beban nol motor induksi 3 phasa. Dari gambar grafik diatas dapat diturunkan suatu bentuk persamaan polynomial orde-n dengan menggunakan interpolasi orde-n. Jika terdapat n+ 1 data maka dapat dilakukan interpolasi orde-n seperti dibahas dalam berikut ini. Perhatikan bentuk polinom derajat n ini …4.8 Dengan memakai titik-titik data yang diketahui, maka koefisien-koefisien dapat dihitung sebagai berikut : …4.9a …4.9b …4.9c …….. …4.9d Universitas Sumatera Utara 59 Fungsi didalam kurung siku adalah finite divided difference beda terbagi hingga. First divided difference dinyatakan secara umum sebagai : …4.10 Sedangkan second divided difference merupakan perbedaan dari dua beda terbagi pertama, yang dirumuskan sebagai : …4.11 Dan beda terbagi hingga ke –n adalah : …4.12 Persamaan 4.10 hinngga 4.12 dapat dipakai untuk menghitung koefisien- koefisien dalam persamaan 4.9, dan kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan 4.8 untuk mendapatkan polinom interpolasi beda terbagi Newton divided-difference interpolating polynomial: …4.13 Table 4.4. Skema cara mencari beda terbagi hingga pertama, kedua, hinggaketiga. i x i fxi Pertama Kedua Ketiga x fx f[x 1 ,x ] f[x 2 ,x 1 ,x ] f[x 3 ,x 2 ,x 1 ,x ] 1 x 1 fx 1 f[x 2 ,x 1 ] f[x 3 ,x 2 ,x 1 ] 2 x 2 fx 2 f[x 3, x 2 ] 3 x 3 fx 3 Universitas Sumatera Utara 60 Maka dengan demikian persamaan polynomial derajat 5 untuk persamaan magnetisasi dapat diperoleh dengan mengambil beberapa data pada Tabel 4.3., diperoleh: Table 4.5. Data persamaan polynomial derajat 5 untuk persamaan magnetisasi. i x i X m fx i V g Pertama Kedua Ketiga keempat kelima x 0,5889 fx 0,4924 f[x 1 ,x ] -9,1503 f[x 2 ,x 1 x ] 1,2539 x 10 2 f[x 3 ,x 2 ,x 1 ,x ] -9,2338 x 10 2 f[x 4 ,x 3 ,x 2 ,x 1 ,x ] 4,0071 x 10 3 f[x 5 ,x 4 ,x 3 ,x 2 ,x 1 ,x ] -7,8758 x 10 3 1 x 1 0,6042 fx 1 0,3524 f[x 2 ,x 1 ] -1,990 f[x 3 ,x 2 x 1 ] 10,7061 f[x 4 ,x 3 ,x 2 ,x 1 ] -35,7968 f[x 5 ,x 4 ,x 3 ,x 2 ,x 1 ] 60,5206 2 x 2 0,646 fx 2 0,2692 f[x 3 ,x 2 ] -0,8241 f[x 4 ,x 3 ,x 2 ] 3,3248 f[x 5 ,x 4 ,x 3 ,x 2 ] -6,3959 3 x 3 0,7131 fx 3 0,2139 f[x 4 ,x 3 ] -0,2775 f[x 5 ,x 4 ,x 3 ] 0,485 4 x 4 0,8104 fx 4 0,1869 f[x 5 ,x 4 ] -0,0947 5 x 5 1,01 fx 5 0,1598 Lalu dari persamaan 4.13 persamaan magnetisasi orde kelima dapat ditulis sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 61 …4.14

4.4. Penyelesaian Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Perencanaan Ruang Bakar Turbin Gas Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 128 MW Dengan Menggunakan Ansys

18 100 110

Studi Pemakaian Kapasitor Untuk Menjalankan Motor Induksi Tiga Fasa Pada Sistem Satu Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 67 108

Analisis Karakteristik Berbeban Motor Induksi Satu Phasa Kapasitor Start ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU )

7 80 72

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan Dengan Injeksi Tegangan Pada Rotor(Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 61 81

Panas Pada Generator Induksi Saat Pembebanan (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU)

1 50 94

Pengaruh Pembebanan Terhadap Frekuensi Pada Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Kompensasi Tegangan Menggunakan Kapasitor ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

0 48 67

Analisis Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Tanpa Menggunakan Kapasitor Kompensasi Dan Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

5 42 79

Analisis Karakteristik Torsi-Putaran Pada Motor Sinkron Tiga Phasa

2 36 54

Analisis Karakteristik Torsi Dan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Pada Kondisi Operasi Satu Fasa Dengan Penambahan Kapasitor (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 103 83

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 25 69