19 tersebut merupakan tahun awal kegiatan operasional rumah sakit ini setelah
dinasionalisasi di tahun sebelumnya yaitu 1969. Tahun 2000 dipilih sebagai batas akhir penelitian karena pada tahun tersebut sudah dapat dilihat adanya perubahan
dalam rumah sakit ini. Peristiwa sejarah memang tidak dapat terulang kembali. Maka perlu dilakukan
perekonstruksian terhadap kehidupan manusia yang terjadi di masa lalu. Walaupun tidak dapat lagi ditampilkan atau direkonstruksikan seutuhnya karena keterbatasan
sumber dan skop temporal, paling tidak peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu dapat dijadikan pelajaran di masa sekarang dan dijadikan pedoman bertindak di masa
yang akan datang.
2. Rumusan Masalah
Penelitian ini berfokus untuk membahas mengenai sejarah, perkembangan dan peranan Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing PTP Nusantara II Tanjung Morawa dari
tahun 1970 hingga tahun 2000. Berangkat dari latar belakang di atas maka dibuatlah suatu perumusan mengenai permasalahan yang hendak diteliti yang digunakan
sebagai landasan utama dalam penelitian. Untuk mempermudah proses penelitian, maka pembahasannya dirumuskan terhadap masalah-masalah berikut:
1. Bagaimana sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing
Tanjung Morawa? 2.
Bagaimana perkembangan Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing Tanjung Morawa Tahun 1970-2000?
Universitas Sumatera Utara
20 3.
Bagaimana peranan Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing Tanjung Morawa terhadap masyarakat sekitarnya?
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Suatu penelitian tentunya harus memiliki tujuan dan manfaat yang dapat memberikan informasi bagi pembaca. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menjelaskan sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing
Tanjung Morawa. 2.
Menjelaskan perkembangan Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing Tanjung Morawa Tahun 1970-2000.
3. Menjelaskan peranan Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing Tanjung
Morawa terhadap masyarakat sekitarnya. Selain tujuan di atas, penelitian ini juga diharapakan menghasilkan manfaat
secara praktis maupun secara akademis, di antaranya yaitu: 1.
Menambah wawasan pembaca mengenai sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing Tanjung Morawa serta perkembangan dan
peranannya terhadap masyarakat Tanjung Morawa dan sekitarnya. 2.
Menjadi tambahan literatur dan referensi mengenai Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing Tanjung Morawa, yang nantinya dapat digunakan untuk
penelitian lebih lanjut. 3.
Menjadi masukan bagi Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing Tanjung Morawa agar dapat mengembangkan lagi pelayanannya di masa yang akan
datang.
Universitas Sumatera Utara
21
4. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian tentunya diperlukan sumber tertulis berupa literatur atau buku-buku yang dapat membantu pemahaman serta kelancaran dalam pelaksanaan
penelitian. Buku-buku yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Menjinakkan Sang Kuli, Politik Kolonial Pada Awal Abad Ke-20 karangan Jan Bremen terbitan
Pustaka Utama Grafiti tahun 1997. Dalam buku ini Jan Bremen menyebutkan mengenai Senembah Maatschapiij. Buku ini membantu untuk menjelaskan sedikit
mengenai kondisi awal sarana pelayanan kesehatan di Senembah Maatschapiij yang nantinya menjadi cikal bakal sejarah berdirinya Rumah Sakit Dr. GL Tobing Tanjung
Morawa. Buku ini juga menyebutkan bahwa angka kematian menurun drastis di
perkebunan-perkebunan. Hal ini adalah akibat dari adanya peningkatan pelayanan kesehatan di perkebunan. Tahun 1897-1901, jumlah kematian kuli menurun dari 60,2
menjadi 45,1 per 1000 orang. Informasi ini didapatkan dari perkebunan-perkebunan Senembah Maatschapiij yang pada saat itu adalah paling lengkap. Penyakit yang
paling banyak diderita para buruh perkebunan pada waktu itu adalah penyakit kolera yang diakibatkan kondisi lingkungan yang buruk. Selain itu, perlakuan yang diterima
oleh para buruh, dimana makanan yang dimakan tidak sebanding dengan apa yang telah mereka kerjakan menyebabkan mereka sangat mudah terserang penyakit. Hal ini
diperparah lagi dengan buruknya pelayanan kesehatan pada waktu itu. Penurunan jumlah kematian ini tentunya juga tidak lepas dari peran sarana
pelayanan kesehatan yang semakin membaik. Rumah sakit ini, pada saat itu menjadi rumah sakit yang paling diminati, terutama oleh petinggi perkebunan di luar
Universitas Sumatera Utara
22 Senembah Maatschapiij. Buku ini sangat membantu dalam menjelaskan bagaimana
kondisi dan peran Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing pada masa lalu ketika menangani para buruh perkebunan Senembah Maatschapiij.
Dalam buku berjudul Reformasi Perumah-sakitan Indonesia edisi revisi terbitan Grasindo tahun 2002 digambarkan bagaimana kondisi umum institusi
kesehatan belakangan ini. Dimana ada ancaman yang paling menonjol bagi kelangsungan hidup institusi publik yang menangani kesehatan sebagai salah satu
kebutuhan pokok manusia. Pertama adalah krisis kesehatan yang dipicu oleh krisis ekonomi, telah membuat golongan miskinkurang mampu semakin menderita karena
semakin sulitnya menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta maupun pemerintah. Kedua adalah krisis kepercayaan, terutama terhadap integritas aparat
pemerintah dan profesionalisme instansi yang bersangkutan beserta aparatnya terhadap publik. Apabila hal tersebut dibiarkan berlanjut, maka masyarakat akan
takut berobat ke rumah sakit. Masyarakat tidak mampu cenderung peka terhadap berbagai serangan penyakit. Maka, diperlukan kemudahan dalam menjangkau
fasilitas yang ada di rumah sakit dan profesionalitas dari tenaga kesehatan. Selain bagaimana kondisi institusi kesehatan dan permasalahan apa yang
timbul di dalamnya, dalam buku karangan Soedarmono Soejitno, Ali Alkatiri dan Emil Ibrahim ini juga dipaparkan langkah-langkah konkrit apa saja yang dapat
dilakukan oleh institusi kesehatan untuk meningkatkan pelayananannya. Buku ini sangat membantu dalam menentukan apakah RSU Dr. GL Tobing sudah merupakan
rumah sakit yang ideal. Semua kondisi ideal rumah sakit dalam buku ini nantinya dapat diperbandingkan dengan kondisi RSU Dr. GL Tobing pada skop temporal
Universitas Sumatera Utara
23 penelitian yaitu tahun 1970 hingga tahun 2000. Sebab apabila masih terjadi
malapraktek dalam pelayanan kesehatan dan masih ada rumah sakit yang berorientasi komersil, itu bukanlah rumah sakit yang ideal. Buku ini juga dapat dijadikan sebagai
acuan untuk melakukan reformasi dalam institusi pelayanan kesehatan. Jika hal itu diterapkan, maka rumah sakit dapat berfungsi dan mengemban misi sebagai
pelayanan kesehatan tanpa pandang bulu. Buku Laksono Trisnantoro berjudul Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit
Antara Misi Sosial dan Tekanan Pasar terbitan Andi tahun 2005 menjelaskan bagaimana sistem manajemen yang ada di lingkungan rumah sakit termasuk
komponennya. Sifat rumah sakit, rencana strategis dan kepemimpinan, visi dan strategi program termasuk isu untuk strategi pengembangan rumah sakit. Buku ini
membantu dalam menjelaskan bagaimana sistem manajemen yang ada di lingkungan Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing Tanjung Morawa.
Benyamin Lumenta dalam Hospital, Citra, Peran dan Fungsi, 1989 menjelaskan mengenai fungsi rumah sakit sebagai pelayanan Intramural dan
Ekstramural. Fungsi intramural merupakan pelayanan medis beserta semua penunjangnya untuk memberikan pelayanan kesehatan individual, sedangkan fungsi
ekstramural berupa pelayanan kesehatan masyarakat yang dilaksanakan secara aktif di masyarakat.
7
Artinya, selain perawatan di dalam gedung rumah sakit, institusi rumah sakit juga harus melakukan pelayanan kesehatan di masyarakat yang
7
Benyamin Lumenta, Hospital, Citra, Peran dan Fungsi, Yogyakarta: Kanisius, 1989, hal. 14
.
Universitas Sumatera Utara
24 diwujudkan dalam bentuk Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas ataupun
penyuluhan langsung. Buku ini juga menjelaskan bagaimana seharusnya peran rumah sakit dalam
pembangunan kesehatan masyarakat. Buku ini sangat membantu dalam menjelaskan apakah Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing sudah benar-benar menjalankan perannya
dalam pembangunan kesehatan masyarakat khusunya di Tanjung Morawa dan sekitarnya. Karena pada umumnya fungsi rumah sakit masih belum dapat terlaksana
sepenuhnya, baik bagi pelayanan kesehatan maupun bagi kegiatan kemasyarakatan seperti penyuluhan, pendidikan dan pembinaan. Hal ini disebabkan oleh
perkembangan rumah sakit di Indonesia yang cenderung demi politik penguasa kolonial dan pemerintahan nasional.
Dalam buku Kiat Mengelola Rumah Sakit terbitan Hipokrates tahun 1997 dijelaskan bahwa pada saat ini pelayanan rumah sakit merupakan bentuk upaya
pelayanan kesehatan yang bersifat sosio-ekonomi. Artinya, suatu usaha yang bersifat sosial namun diusahakan agar bisa mendapat surplus keuangan dengan cara
pengelolaan yang profesional dengan turut memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi. Sementara pada masa lampau rumah sakit merupakan tempat yang selalu
memberikan pertolongan kepada orang sakit yang sifatnya murni sosial dan selalu mengalami defisit keuangan.
Buku karangan R. Darmanto Djojodibroto ini menjelaskan bagaimana langkah dan kiat dalam melakukan pengelolaan terhadap rumah sakit agar sasaran
dalam membangun rumah sakit dapat tercapai. Sasarannya yaitu rumah sakit yang mampu mandiri dalam pembiayaan melalui pengelolaan langsung terhadap dana yang
Universitas Sumatera Utara
25 diperoleh dari jasa pelayanan dan dari sumber dana lainnya. Maka kegiatan
manajemen yang dilakukan meliputi bidang perencanaan, keuangan, personalia, informasi dan rekam medik, perkantoran, logistik, farmasi, pelayanan medis dan
perawatan, gizi, laundry, sanitasi, keselamatan kerja, keamanan, pemasaran, dan yang terakhir pengawasan dan evaluasi. Dari keterangan ini nantinya akan dapat diketahui
apakah pelayanan RSU Dr. GL Tobing PTP Nusantara II Tanjung Morawa bersifat sosio-ekonomi atau hanya salah satu diantaranya.
Universitas Sumatera Utara
26
5. Metode Penelitian