69 Memasuki tahun 2000, kepopuleran Rumah Sakit Dr. GL Tobing dalam
menangani penyakit TBC sudah tidak sebesar masa-masa sebelumnya. Penyebabnya dapat disimpulkan ke dalam beberapa faktor. Pertama, tingkat kesehatan masyarakat
sudah mulai membaik. Hal ini disebabkan karena gencarnya pemerintah dalam menggiatkan program kebersihan serta promosi kesehatan lainnya. Dengan demikian,
tindakan preventif dari masyarakat membuat mereka dapat menjaga diri sendiri dari paparan penyakit. Kedua, tumbuhnya sarana pelayanan kesehatan lain yang
menyebabkan alternatif palayanan kesehatan semakin beragam. Kedua hal ini tentunya dapat menyebakan kepopuleran Rumah Sakit Dr. GL Tobing dalam
penanganan penyakit TBC menurun.
3.7.2. Dukungan Dana dari Perkebunan.
Rumah Sakit Dr. GL Tobing berada langsung di bawah naungan Direksi PT. Perkebunan II, sehingga segala kegiatan pelayanannya diatur oleh dewan direksi yang
ada di PT. Perkebuanan II. Dalam mejalankan kegiatan pelayanannya, Rumah Sakit Dr. GL Tobing mendapat dukungan dana dari PT. Perkebunan II. Dukungan dana ini
mengakibatkan rumah sakit ini tidak berfokus untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi dari hasil pelayaannya. Dengan demikian, pihak rumah sakit dapat berfokus
untuk meningkatkan kegiatan pelayanannya, termasuk untuk melakukan kegiatan penelitian terhadap penyakit-penyakit pasien.
Seiring perkembangan waktu, Rumah Sakit Dr. GL Tobing diberikan kesempatan untuk membiayai sendiri kegiatan operasional pelayanannya secara
mandiri. Kondisi ini pada akhirnya menuntut perubahan sistem manajemen yang ada
Universitas Sumatera Utara
70 di rumah sakit. Rumah sakit juga harus mulai memikirkan pembiayaan tenaga yang
terdapat di dalamnya. Maka, rumah sakit mulai memasuki sistem mekanisme pasar. Namun hal ini tidak mengakibatkan Rumah Sakit Dr. GL Tobing menjadi terfokus
pada penghasilan, rumah sakit tetap berusaha menjalankan misi sosialnya.
3.7.3. Tenaga Pelayan Kesehatan
Untuk menunjang kegiatan pelayanannya, sebuah rumah sakit tentunya membutuhkan tenaga pembantu selain dokter untuk melayani pasien. Tenaga
pembantu ini sering disebut perawatbidan. Sampai tahun 1988, Rumah Sakit Dr. GL Tobing menghasilkan sendiri tenaga keperawatannya dengan mendirikan pusat studi
dan pelatihan.
66
Para calon perawat tersebut dididik dan dilatih untuk terampil dalam menangani pasien. Ketika dalam masa studi, para perawat tersebut berpraktek
langsung di Rumah Sakit Dr. GL Tobing. Kegiatan ini dilakukan agar mereka terbiasa dalam menangani pasien.
Perawat-perawat yang dihasilakan tersebut yang kemudian dipakai bekerja di Rumah Sakit Dr. GL Tobing, atau rumah sakit lain yang ada dalam lingkungan PT.
Perkebunan Nusantara II, Seperti Rumah Sakit Tembakau Deli, Rumah Sakit Bangkatan, dan Rumah Sakit Tanjung Selamat. Selain ditempatkan di lingkungan
PT.Perkebunan Nusantara II, sebagian dari mereka ada yang ditempatkan di rumah sakit di daerah lain.
66
Wawancara dengan Ibu Laura Situmorang Mantan Kepala Asrama Sekolah Perawat di Rumah Sakit Dr. GL Tobing, tanggal 28 April 2011.
Universitas Sumatera Utara
71 Setelah tahun 1988, sesuai keputusan bersama dewan direksi perkebunan,
Rumah Sakit Dr. GL Tobing tidak lagi membuka tempat pendidikan bagi perawat. Untuk keperluan pelayanan kesehatannya, Rumah Sakit Dr. GL Tobing mengambil
tenaga perawat dari sekolah-sekolah tinggi keperawatan lain yang berada di bawah asuhan Departemen Kesehatan RI.
3.7.4. Sarana dan Fasilitas Pelayanan