Sarana dan Fasilitas Pelayanan

71 Setelah tahun 1988, sesuai keputusan bersama dewan direksi perkebunan, Rumah Sakit Dr. GL Tobing tidak lagi membuka tempat pendidikan bagi perawat. Untuk keperluan pelayanan kesehatannya, Rumah Sakit Dr. GL Tobing mengambil tenaga perawat dari sekolah-sekolah tinggi keperawatan lain yang berada di bawah asuhan Departemen Kesehatan RI.

3.7.4. Sarana dan Fasilitas Pelayanan

Keberhasilan pelayanan di sebuah rumah sakit tidak bisa dipungkiri juga ditentukan oleh sarana dan fasilitas pelayanan yang dimiliki. Pada tahun 1975, Rumah Sakit Dr. GL Tobing memiliki tenaga dokter sebanyak 4 orang. Dokter-dokter tersebut terdiri dari 3 dokter umum dan satu dokter spesialis paru-paru, serta memiliki tenaga keperawatan dan kebidanan sebanyak 49 orang. Jumlah luas bangunan rumah sakit secara keseluruhan seluas 6.940 m² dan memiliki tempat tidur sebanyak 321 buah. 67 Fasilitas berobat jalan disediakan untuk pelayanan kedokteran umum, pelayanan kedokteran spesialis bedah, pelayanan kedokteran Obstetri-Ginekologi 68 dan untuk Keluarga Berencana. Selama beberapa tahun pelayanannya terjadi perubahan di Rumah Sakit Dr. GL Tobing. Luas areal bangunan yang dahulu 6.940 m², kini sudah bertambah menjadi 9.540 m², dengan jumlah tempat tidur sebanyak 106 tempat tidur. Dari data tersebut terlihat jelas sebuah perubahan yang sangat signifikan, dimana tempat tidur 67 Departemen Kesehatan RI, Pedoman Rumah Sakit di Indonesia, Edisi Pertama, Jakarta: 1975. hal. 47. 68 Obstetri-Ginekologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang menangani masalah kesehatan wanita, terutama masalah kandungan selama kehamilan. Universitas Sumatera Utara 72 yang semula berjumlah 321 menjadi hanya 106 tempat tidur. Hal ini disebabkan karena pada tahun-tahun 1970 hingga pertengahan tahun 1990-an, tempat tidur disusun sangat rapat antara satu dengan lainnya. Kemudian diadakan penataan ulang letak tempat tidur dengan memberikan jarak yang cukup antara satu tempat tidur dengan tempat tidur lainnya. Akreditasi rumah sakit juga berpengaruh pada jumlah tempat tidur yang dimiliki rumah sakit ini. Pada tahun-tahun tersebut, akreditasi belum menjadi perhatian di rumah sakit. Kemudian diadakan akreditasi rumah sakit, yang mana Rumah Sakit Dr. GL Tobing merupakan rumah sakit tipekelas C dengan jumlah tempat tidur minimal 100 tempat tidur. Selain itu, karena tempat tidur merupakan produk-produk dari masa lalu, maka tempat tidur tersebut banyak yang sudah tidak layak pakai dan akhirnya dibuang. Perubahan luas bangunan yang semakin bertambah menunjukkan adanya penambahan gedung-gedung baru di rumah ini, yaitu fasilitas untuk gedung kelas VIP. Selain itu, gedung-gedung lama juga direnovasi dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya. Renovasi gedung-gedung di rumah sakit paling banyak terjadi pada masa kepemimpinan Dr. Sri Hardono. Rumah Sakit Umum Dr. GL Tobing merupakan rumah sakit tipekelas C+ karena memiliki jumlah tempat tidur sebanyak 106 tempat tidur, sementara untuk rumah sakit tipe C, jumlah minimum tempat tidur adalah 100 tempat tidur. Selain itu, pelayanan kedokteran spesialis yang dimiliki oleh rumah sakit ini juga sudah melebihi standar pelayanan kedokteran spesialis untuk rumah sakit tipe C, yaitu minimal 4 pelayanan kedokteran spesialis. Tipekelas Rumah Sakit Dr. GL Tobing Universitas Sumatera Utara 73 ini, tidak tertutup kemungkinan nantinya akan berubah. Hal ini tergantung dari proses akreditasi yang secara berkala dilakukan oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Indonesia.

3.7.5. Jumlah Kunjungan Pasien