23 subjek hukum yang tidak cakap hukum pasal 1330 :
b.1 Orang-orang yang belum dewasa Orang yg telah dianggap dewasa oleh hukum, atau berumur 18 tahun
berdasarkan hukum perkawinan ini yg berlaku dalam hukum perdata atau dalam KUHPerdata berumur 21 tahun.
b.2 Dibawah pengampuan b.3 Orang-orang perempuan, dalam hal ini ditetapkan oleh undang-undang,
dan pada umumnya semua orang kepada siapa undang-undang telah melarang, membuat persetujuan-persetujuan tertentu.
Mengenai sub 3 pasal 1330 KUH Perdata ini tidak berlaku lagi sejak tahun 1963 dengan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 31963 mengatakan
kedudukan wanita yang telah memiliki suami diangkat ke derajat yang sama dengan pria, untuk mengadakan perbuatan hukum dan menghadap di depan
pengadilan, ia tidak memerlukan bantuan dari suaminya.
2. Syarat Objektif
a. Syarat tentang barang suatu perjanjian haruslah memiliki objek tertentu, sekurang-kurangnya
dapat ditentukan bahwa objek tertentu itu dapat berupa benda yang sekarang ada dan nanti aka nada secara ringkas, ketentuan mengenai
barang yang menjadi objek perjanjian adalah sebagai berikut : 1
Barang itu adalah barang yang dapat diperdagangkan
Universitas Sumatera Utara
24 2
Barang- barang yang di pergunakan untuk kepentingan umum antara lain seperti pelabuhan, gedung-gedung umum, jalan raya dan
sebagainya tidaklah dapat di jadikan objek perjanjian 3
Dapat di tentukan jenisnya. pasal 1333
16
4 Barang yang akan datang atau barang yang aka nada. pasal 1334
KUH Perdata
17
KUH Perdata
b. Syarat tentang suatu sebab yang halal berdasarkan pasal 1335 samapai dengan pasal 1337 KUH Perdata
menentukan bahwa setiap perjanjian yang dibuat tanpa sebab, dengan sebab palsu atau larangan serta bertentangan dengan undang-undang,
ketertiban umum dan kesusilaan adalah tidak sah, dan tidak memiliki kekuatan hukum.
A.3 SUBJEK DAN OBJEK PERJANJIAN a. Subjek Perjanjian
Yang dimaksud dengan subjek perjanjian adalah pihak-pihak yang teikat dengan diadakannya suatu perjanjian. KUH Perdata membedakan 3 golongan
yang tersangkut pada perjanjian yaitu :
16
Pasal 1333 KUH Perdata : dinyatakan secara tegas “Suatu persetujuan harus mempunyai pokok berupa suatu barang yang sekurang-kurangnya ditentukan jenisnya. Jumlah barang itu tidak perlu
pasti, asal saja jumlah itu kemudian dapat ditentukan atau dihitung.”
17
Pasal 1334 KUH Perdata : jelas dinyatakan “Barang yang baru ada pada waktu yang akan datang, dapat menjadi pokok suatu persetujuan. Akan tetapi seseorang tidak diperkenankan untuk
melepaskan suatu warisan yang belum terbuka, ataupun untuk menentukan suatu syarat dalam perjanjian mengenai warisan itu, sekalipun dengan persetujuan orang yang akan meninggalkan
warisan yang menjadi pokok persetujuan itu………………”
Universitas Sumatera Utara
25 1.
Para pihak yang mengadaka perjanjian itu sendiri 2.
Para ahli waris mereka dan mereka yang mendapatkan hak dari padanya.
3. Pihak ketiga