Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Kerangka Konsep

5

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Sejauhmanakah Acara Akhirnya Datang Juga di Trans TV berpengaruh terhadap Upaya Pemenuhan Hiburan Masyarakat di Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Medan”.

I.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup permasalahan yang terlalu luas yang akan dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membuat pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini bersifat mencari atau menjelaskan hubungan, yakni antara Acara Akhirnya Datang Juga dan Upaya Pemenuhan Hiburan di Televisi. 2. Penelitian ini dilakukan dengan melihat tayangan komedi Akhirnya Datang juga yang ditayangkan di Trans TV. 3. Objek penelitian adalah Masyarakat Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Medan dan sudah pernah menonton tayangan Akhirnya Datang Juga. 4. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juli tahun 2008. 6 I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bentuk dan isi tayangan acara Akhirnya Datang Juga di Trans TV. 2. Untuk mengetahui upaya pemenuhan hiburan di masyarakat terhadap penayangan acara komedi situasi Akhirnya Datang Juga di Trans TV. 3. Untuk mengetahui apakah tayangan Akhirnya Datang Juga di Trans TV dapat memenuhi kebutuhan hiburan di masyarakat Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Medan.

I.4.2. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, untuk memperluas cakrawala dan menerapkan ilmu juga wawasan yang di dapat penulis selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2. Secara praktis, sebagai sumbangan pemikiran untuk pertimbangan sebagai bahan evaluasi kepada pihak media massa yaitu televisi. 3. Secara akademik, penelitian ini dapat disumbangkan kepada FISIP USU khususnya Departemen Ilmu Komunikasi untuk menambah dan memperkaya khasanah penelitian komunikasi dan sumber bacaan. 7

I.5. Kerangka Teori

Menurut Nawawi sebelum melakukan sebuah penelitian yang lebih lanjut harus disusun suatu kerangka teori sebagai landasan menggambarkan diri dari sudut mana masalah penelitian yang akan disorot Nawawi, 2001:40. Uraian di dalam kerangka teori merupakan hasil berpikir rasional yang dituangkan secara tertulis meliputi aspek-aspek yang terdapat di dalam masalah atau sub masalah Nawawi, 2001:39-40.

I.5.1. Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang bersumber dari kata communis yang artinya sama-sama disini maksudnya sama maknanya Effendy, 1992:9. Lasswell menerangkan bahwa, cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan who says what in which channel to whom with what effect. Komunikasi dalam prosesnya meliputi lima unsure, penerima pesan dan diikuti oleh efek Reaksi komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Effendy, 1992:253. Fungsi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagai berikut : a. Hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. b. Upaya manusia untuk beradaptasi dengan lingkungannya. c. Upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Sedangkan menurut Carl U Hovland komunikasi adalah proses pengubah prilaku orang lain. Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang. Seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat atau prilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang 8 komunikatif. Komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pendapat umum public opinion dan sikap publik Public attitude. Effendy, 1992:10.

I.5.2. Komunikasi Massa dan Televisi

Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat Rakhmat, 1995:189. Komunikasi massa dapat diartikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi dan film Cangara, 2002:36. Pool mendefenisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi yang interposed ketika antar sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran media massa seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi Wiryanto, 2000:3 komunikasi massa yang berciri sebagai berikut : 1. Komunikasi ditujukan kepada massa atau orang banyak sebagai komunikasi. 2. Komunikasi dilakukan serentak. 3. Komunikasi merupakan suatu original lembaga atau orang yang dilembagakan. 4. Pesannya bersifat umum. 5. Media yang digunakan adalah media massa artinya bias menjangkau sekaligus banyak orang. 9 6. Umpan balik atau feed back tidak langsung Sastropoetro, 1990:12. Dari pengertian-pengertian diatas jelaslah bahwa komunikassi massa merupakan suatu proses komunikasi yang menggunakan media dimana dalam penelitian ini yang digunakan adalah televisi. Televisi adalah salah satu media dalam komunikasi. Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia Ardianto dkk, 2004 : 125. Televisi merupakan media yang paling banyak menarik perhatian komunikan karena kelebihannya yang mampu menyatukan unsur audio visual sekaligus. Televisi memiliki keuntungan atas pesannya yang bisa dilihat serta didengar dalam waktu yang bersamaan Suhandang, 2005 : 89. Menurut Effendy yang dimaksud dengan televisi adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan cirri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dan komunikasinya bersifat heterogen Effendy, 1992:21. Televisi memiliki keunggulan dibandingkan dengan media elektronik lainnya diantaranya siaran yang dipancarkan melalui televisi dapat menjangkau seluruh lapisan yang ada di masyarakat. Televisi mampu menarik mempengaruhi dan menimbulkan perhatian penontonnya. Televisi juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemirsanya, misalnya mengubah dan membentuk pandangan, sikap dan persepsi serta kelatahan yang seringkali dipermasalahkan atau kadang menjadi trend pada saat itu. Karena pada kenyataannya televisi dapat menimbulkan dampak peniruan negatif tetapi tidak jarang juga yang bersifat positif. Maka televisi mempunyai 10 kemampuan untuk mempengaruhi pemirsa secara psikologis yang menyebabkan pemirsa hanyut dalam keterlibatan kisah maupun peristiwa yang disajikan di televisi. Pada akhirnya mempengaruhi pemirsa dalam pola pikir, persepsi dan tingkah laku terhadap permasalahan tertentu.

I.5.3. Pengertian Pemenuhan Hiburan

Hiburan disini diartikan sebagai pemenuhan hiburan di masyarakat. Hiburan disini diartikan sebagai semua macam atau jenis keramaian, pertunjukan atau permainan atau segala bentuk usaha yang dapat dinikmati oleh setiap orang dengan nama dan dalam bentuk apapun, dimana untuk menonton atau mempergunakan fasilitas yang ada. Dengan demikian dimaksudkan disini adalah pengertian hiburan yang luas, yang dapat menimbulkan perasaan senang , terhibur atau hal-hal yang menyenangkan bagi diri manusia dalam bentuk : 1. Keramaian, antara lain pasar malam, pesta dansa, taman rekreasi, tempat tempat wisata dan yang sejenis. 2. Pertunjukan, antara lain bioskop, wayang kabaret, sirkus, sandiwara, pertunjukan per tunjukan di Rumah Makan, Rumah Minum, Bar, Kelab Malam, varrete, lawak, sulap, pertunjukan ketangkasan mengemudi, ketangkasan berkuda, menonton acara hiburan di televisi dan yang sejenis. 3. Permainan, antara lain menembak, melempar, sepeda air, pusat hiburan bola sodok permainan mesin keping, kereta pesiar, selancar, bola gelinding bowling, komedi putar dan yang sejenis. 11 4. Bentuk usaha yang dapat dinikmati serta dapat menimbulkan rasa terhibur bagi setiap orang, antara lain tempat usaha seperti usaha kesegaran jasmani yang semata-mata untuk olah raga, penjagaan dan peningkatan kesehatan, usaha pemandian umum, atau bentuk usaha lain http:jakarta.go.id . Hiburan juga tidak dapat dipungkiri bahwa hiburan memang tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Selama ini hiburan seringkali diartikan secara sempit, seperti nonton film atau nonton konser. Tetapi sebenarnya, perlu dipahami bahwa arti hiburan itu sendiri sebetulnya luas. Misalnya, datang ke bioskop untuk menonton film, itu juga sudah termasuk hiburan, mendengar musik di radio tape di rumah, pergi ke restoran dan makan bersama teman-teman, juga menonton acara hiburan di televisi, asalkan sifatnya bisa menghibur dan dapat dikatakan sebagai hiburan. Hiburan juga dapat diartikan sebagai salah satu aktivitas yang bisa kita lakukan. Artinya, hiburan juga bisa membantu kita memberi semangat sebelum kita mengerjakan kembali aktivitas kita sehari-hari. Hiburan tidak dapat dipungkiri bahwa hiburan memang tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari, selama ini hiburan seringkali diartikan secara sempit, seperti menonton pada saat ini, menonton acara komedi dapat dikatakan sebagai aktivitas hiburan yang paling banyak penggemarnya. Dunia hiburan pada saat ini masih didominasi oleh acara-acara komedi, mulai dari sketsa, extravaganza, prime time dan yang terbaru adalah acara Akhirnya datang Juga. Menonton acara-acara komedi adalah salah satu sarana hiburan yang dapat melepas lelah setelah seminggu melakukan aktifitas, begitu jugalah manusia kalau dihentak oleh ujian hidup tanpa adanya hiburan. 12 Jiwa resah dan pikiran bisa kusut. Seseorang akan jadi tidak tenang, dapat dengan mudah terpercik keresahan dan kemarahan.Hal ini justru akan bisa mengundang perpecahan antar manusia. Manusia melakukan berbagai cara untuk menghibur dirinya. Tetapi kerap ditemui bahwa hiburan yang ditemui adalah hiburan yang bersifat semu dan palsu , seperti acara hiburan Akhirnya Datang Juga yang bersifat menghibur dengan cara lawakan dan alur cerita yang berbeda, lain dengan acara-acara komedi yang lainnya. Acara ini dapat menarik minat menonton sebagai pemenuhan hiburan di masyarakat sebab bentuk acaranya yang sangat-sangat menghibur dan butuh banyak pemikiran yang semuanya serba dadakan dengan sketsa yang kreatif sehingga membuat acara ini diminati banyak pemirsanya http:pintunet.com.

I.5.4. Teori Uses and Gratifications

Model ini menentukan fungsi komunikasi massa dalam khalayak. Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan model ini. Model Kegunaan dan Kepuasan ini dikenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses of Mass Communication : Current Perspectives on Gratification Reseach Nurudin, 2004 : 181. Model milik Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media itu adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, model Uses and Gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternative untuk memuaskan kebutuhannya. 13 Katz mengatakan bahwa penelitiannya diarahkan kepada jawaban terhadap pertanyaan Apa yang dilakukan media untuk khalayak What do the media do to people?. Kebanyakan penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi massa berpengaruh kecil terhadap khalayak yang dipersuasi. Oleh karena itu para peneliti berbelok ke variabel-variabel yang menimbulkan lebih banyak efek, misalnya kelompok kecil. Teori Uses and Gratifications ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi didalam melihat media. Artinya manusia itu punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Sementara Schramm dan Porter dalam bukunya Men, Women, Message and Media 1982 memberikan Formula untuk menjelaskan bekerjanya teori ini. ++======== Imbalan disini berarti Imbalan yang saat itu juga diterima segera atau tertunda. Imbalan ini memenuhi kebutuhan khalayak. Misalnya, Anda pemirsa suatu acara televisi tertentu karena media tersebut menyediakan atau memuaskan Anda akan kebutuhan Informasi dan Hiburan. Dalam hal ini, masyarakat yang memilih acara “Akhirnya Datang Juga” yang ditayangkan di Trans TV karena merasa acara tersebut bisa memuaskan kebutuhannya karena Trans TV menyediakan acara yang dapat menghibur. Dalam hal ini, hubungan model Uses and Gratifications dengan upaya dalam pemenuhan hiburan di Masyarakat Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Medan terhadap acara Akhirnya Datang Juga di Trans TV dapat dilihat dari perumusan asumsi-asumsi dasar dari model tersebut, yakni : Janji Imbalan = Probabilitas seleksi Upaya yang diperlukan 14  Khalayak dianggap aktif, yakni masyarakat Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Medan menonton acara Akhirnya Datang Juga di televisi sebab mereka memiliki tujuan agar dapat mengenal lebih jauh acara tersebut dan pesan yang disampaikan acara tersebut.  Dalam peoses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. Masyarakat Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Medan lebih memilih Trans TV untuk menonton acara Akhirnya Datang Juga karena acara tersebut bersifat menghibur.  Sumber-sumber lain untuk memenuhi kebutuhan khalayak sangat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan. Dalam hal ini, pada jam yang sama stasiun televisi yang lain juga menawarkan tayangan yang berbeda, sehingga khalayak mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan sumber lain untuk memenuhi kebutuhannya dengan tidak menonton acara Akhirnya Datang Juga di Trans TV.  Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya masyarakat Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Medan dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif mereka melihat acara Akhirnya Datang Juga di Trans TV pada situasi-situasu tertentu. 15

I.6. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan diperoleh Nawawi, 2001:40. Teori yang telah dikumpulkan dan diuraikan pada landasan teori akan menghasilkan beberapa konsep. Apabila konsep ini dihubungkan satu sama lain untuk dapat memberikan suatu gambaran atau suatau fenomena, maka hubungan antara konsep inilah yang disebut istilah kerangka konsep Kountour, 2001:89. Dalam penelitian ini diterapkan kerangka konsep metodologi penelitian sebagai berikut : 1. Variabel Bebas Variabel ini adalah sejumlah gejala atau faktor unsure yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsure lain Nawawi, 2001:56. Atau dengan kata lain merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain Rakhmat, 1995:12. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah acara Akhirnya Datang Juga. 2. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain Nawawi, 2001:57. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah upaya pemenuhan hiburan di masyarakat Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Medan. 16 3. Variabel Antara Sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel bebas Nawawi, 2001:58. Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden.

I.7. Model Teoritis

Dokumen yang terkait

Tayangan Little Krisna dan pemenuhan kebutuhan akan hiburan” (Studi Korelasional tentang Hubungan Tayangan Little Krisnadi MNCTV terhadap Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan di Kalangan Masyarakat Tamil India di Kampung Madras, Kota Medan).

4 63 169

Tayangan Sinetron India terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan ( Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Serial Sinetron India di ANTV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan pada Ibu Rumah Tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom )

7 70 131

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV).

0 0 103

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PROGRAM ACARA ETHNIC RUNAWAY DI TRANS TV (Studi Deskriptif Tentang Opini Masyarakat Surabaya Tentang Acara Ethnic Runaway di Trans TV).

1 10 91

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 8

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 1

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 7

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 32

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 1

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 4