Tayangan Sinetron India terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan ( Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Serial Sinetron India di ANTV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan pada Ibu Rumah Tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom )

(1)

KUESIONER

Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan

(Studi Korelasional Pengaruh Sinetron India terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan pada Ibu Rumah Tangga di Dusun V, Graha Tanjung

Anom)

Petunjuk Pengisian Kuesoner

1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawabannya. 2. Lingkari atau berikan tanda benar (√) pada jawaban yang paling sesuai menurut Anda.

3. Kotak kode yang berada di sebelah kanan pertanyaan, mohon supaya tidak diisi.

4. Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dijawab dan tidak ada yang dilewatkan, karena setiap pertanyaan saling berhubungan.

5. Terima kasih atas kerja samanya. A. Karakteristik Responden

No Responden

1 2

1. Usia ... tahun 2. Tingkat pendidikan:

1. SD 2. SMP


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3. Status Sosial Ekonomi 1. 0 – 3 juta 2. 3 – 5 juta 3. > 5 juta

B. TAYANGAN SINETRON INDIA DI ANTV

Kategori Sinetron

4. Menurut Anda, sinetron India adalah salah satu program TV yang layak untuk ditonton

1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Kurang setuju 3. Setuju

4. Sangat setuju

5. Judul dari sinetron India sudah sesuai dengan jalan cerita sinetron India 1. Sangat tidak sesuai

2. Tidak sesuai 3. Kurang sesuai 4. Sesuai

5. Sangat sesuai

6. Tampilan sinetron India sudah sesuai dengan kategorinya sebagai program siaran

1. Sangat tidak sesuai 2. Tidak sesuai

3. Kurang sesuai 3. Sesuai 4. Sangat sesuai


(3)

• Kualitas sinetron

7. Menurut Anda, kualitas sinetron India sudah cukup bagus 1. Sangat tidak bagus

2. Tidak bagus 3. Kurang bagus 4. Bagus

5. Sangat bagus • Kesesuaian waktu penayangan

8. Menurut pendapat Anda, waktu penayangan sinetron India di ANTV sudah sesuai dengan kebutuhan Anda

1. Sangat tidak sesuai 2. Tidak sesuai

3. Kurang sesuai 4. Sesuai

5. Sangat sesuai

9. Menurut Anda, keberlanjutan (sambungan) dari penayangan sinetron India sudah sesuai dengan yang Anda harapkan

1. Sangat tidak sesuai 2. Tidak sesuai

3. Kurang sesuai 4. Sesuai

5. Sangat sesuai • Frekuensi tayangan

10.Menurut Anda, frekuensi penayangan sinetron India sudah sesuai dengan kebutuhan Anda


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4. Sesuai

5. Sangat sesuai • Durasi tayangan

11. Lamanya (durasi) penayangan sinetron India sudah sesuai dengan kebutuhan Anda

1. Sangat tidak sesuai 2.Tidak sesuai

3. Kurang sesuai 4. Sesuai

5. Sangat sesuai • Isi cerita

12. Menurut Anda, alur cerita dari sinetron India cukup mudah untuk dipahami 1. Sangat tidak setuju

2. Tidak setuju 3. Kurang setuju 4. Setuju

5. Sangat setuju • Tampilan gambar

13. Kualitas gambar dari sinetron India sudah sesuai dengan yang Anda harapkan

1. Sangat tidak sesuai 2. Tidak sesuai 3. Kurang sesuai 4. Sesuai


(5)

• Audio

14. Audio atau musik (Sound Effect) dari sinetron India sudah sesuai dengan yang Anda Inginkan

1. Sangat tidak sesuai 2. Tidak sesuai 3. Kurang sesuai 4. Sesuai

5. Sangat sesuai

15. Menurut Anda, keselarasan atau kesesuaian pengisi suara dari sinetron India sudah bagus

1. Sangat tidak bagus 2. Tidak bagus 3. Kurang bagus 4. Bagus

5. Sangat bagus

C. PEMENUHAN KEBUTUHAN AKAN HIBURAN • Tujuan pemenuhan kebutuhan hiburan

16. Menurut Anda, sinetron India dapat membantu Anda dalam melepaskan emosi yang Anda sedang rasakan

1. Sangat tidak membantu 2. Tidak membantu 3. Cukup membantu 4. Membantu 5. Sangat membantu


(6)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

17. Menurut Anda, sinetron India dapat membantu Anda dalam melepaskan tekanan yang sedang Anda rasakan

1. Sangat tidak membantu 2. Tidak membantu 3. Kurang membantu 4. Membantu

5. Sangat membantu

18. Apakah Anda menghabiskan cukup banyak waktu untuk menonton sinetron India

1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Kurang setuju 4. Setuju

5. Sangat setuju

• Cara mendapatkan hiburan

19. Media yang paling sering Anda gunakan untuk menghibur diri:

NO Media Tidak

Pernah

Jarang Sering Selalu

1 Televisi 2 Radio 3 Internet 4 Surat kabar

20. Intensitas Anda dalam menggunakan media tersebut 1. Jarang (kurang dari 3 kali seminggu)

2. Kadang-kadang (3 kali seminggu) 3. Sering (lebih dari 3 kali seminggu)


(7)

4. Selalu (setiap hari) • Alasan penggunaan media

21. Anda memilih media tersebut sebagai media hiburan dikarenakan cara mengaksesnya yang cukup mudah

1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju

3. Kurang setuju 4. Setuju

5. Sangat setuju

22. Media yang Anda pilih tersebut mampu menghibur Anda 1. Sangat tidak mampu

2. Tidak mampu 3. Kurang mampu 4. Mampu

5. Sangat mampu

• Efek hiburan

23. Anda merasa senang setelah menonton tayangan sinetron India di ANTV 1. Sangat tidak senang

2. Tidak senang 3. Kurang senang 4. Senang


(8)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

24. Anda akan kembali menonton tayangan sinetron India di ANTV karena Anda merasa terhibur setelah menonton tayangan tersebut

1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju

3. Kurang setuju 4. Setuju

5. Sangat setuju

25. Setelah Anda menonton beberapa episode sinetron India, keinginan Anda sangat besar untuk kembali menonton sinetron India di ANTV

1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Kurang setuju 4. Setuju

5. Sangat setuju

26. Berikan kritik dan saran anda,contoh tayangan atau program acara di TV yang sifatnya menghibur


(9)

tingkatpendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SD 8 16.0 16.0 16.0

SMP 12 24.0 24.0 40.0 SMA 19 38.0 38.0 78.0 DIPLOMA/SARJANA 11 22.0 22.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

tingkatekonomi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 0-3 juta 45 90.0 90.0 90.0

3,1-5 juta 5 10.0 10.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

P1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat setuju 2 4.0 4.0 4.0

setuju 48 96.0 96.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

p2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid setuju 50 100.0 100.0 100.0

p3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sangat setuju 1 2.0 2.0 2.0

setuju 47 94.0 94.0 96.0 kurang setuju 2 4.0 4.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

p4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sangat setuju 2 4.0 4.0 4.0

setuju 45 90.0 90.0 94.0 kurang setuju 3 6.0 6.0 100.0 Total 50 100.0 100.0


(10)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

p5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sangat setuju 1 2.0 2.0 2.0

setuju 41 82.0 82.0 84.0 kurang setuju 7 14.0 14.0 98.0 tidak setuju 1 2.0 2.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

p6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid setuju 41 82.0 82.0 82.0

kurang setuju 9 18.0 18.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

p7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid setuju 37 74.0 74.0 74.0

kurang setuju 12 24.0 24.0 98.0 tidak setuju 1 2.0 2.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

p8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sangat setuju 1 2.0 2.0 2.0

setuju 39 78.0 78.0 80.0 kurang setuju 10 20.0 20.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

p9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sangat setuju 2 4.0 4.0 4.0

setuju 47 94.0 94.0 98.0 kurang setuju 1 2.0 2.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

p10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sangat setuju 2 4.0 4.0 4.0

setuju 48 96.0 96.0 100.0 Total 50 100.0 100.0


(11)

p11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sangat setuju 1 2.0 2.0 2.0

setuju 47 94.0 94.0 96.0 kurang setuju 2 4.0 4.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

p12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid setuju 48 96.0 96.0 96.0

kurang setuju 2 4.0 4.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

p13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid setuju 47 94.0 94.0 94.0

kurang setuju 2 4.0 4.0 98.0 tidak setuju 1 2.0 2.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

p14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid setuju 45 90.0 90.0 90.0

kurang setuju 4 8.0 8.0 98.0 tidak setuju 1 2.0 2.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

p15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sangat setuju 1 2.0 2.0 2.0

Setuju 27 54.0 54.0 56.0 kurang setuju 19 38.0 38.0 94.0 tidak setuju 3 6.0 6.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

p16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sering 44 88.0 88.0 88.0

jarang 6 12.0 12.0 100.0 Total 50 100.0 100.0


(12)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Correlations

p5 p21 Spearman's rho p5 Correlation Coefficient 1.000 .210

Sig. (2-tailed) . .143

N 50 50

p21 Correlation Coefficient .210 1.000 Sig. (2-tailed) .143 .

N 50 50

Correlations

usia

tingkatpend idikan

tingkatekono

mi pemenuhan Spearman's rho Usia Correlation

Coefficient 1.000 -.200 -.025 .233 Sig. (2-tailed) . .163 .861 .104

N 50 50 50 50

tingkatpendidikan Correlation

Coefficient -.200 1.000 .253 -.127 Sig. (2-tailed) .163 . .076 .380

N 50 50 50 50

tingkatekonomi Correlation

Coefficient -.025 .253 1.000 .396

**

Sig. (2-tailed) .861 .076 . .004

N 50 50 50 50

pemenuhan Correlation

Coefficient .233 -.127 .396

**

1.000 Sig. (2-tailed) .104 .380 .004 .

N 50 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

tayangan pemenuhan Spearman's rho Tayangan Correlation Coefficient 1.000 .389**

Sig. (2-tailed) . .005

N 50 50

Pemenuhan Correlation Coefficient .389** 1.000

Sig. (2-tailed) .005 .

N 50 50


(13)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.115 7.648 1.192 .239 tayangan .577 .162 .457 3.557 .001 a. Dependent Variable: pemenuhan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 32.074 1.784 17.974 .000 Usia .044 .028 .212 1.588 .119 Tingkatpendidikan -.380 .316 -.165 -1.201 .236 Tingkatekonomi 3.115 1.025 .409 3.037 .004 a. Dependent Variable: pemenuhan


(14)

97

Ardianto, Elvinaro. (2004). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Bungin, Burhan. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media. Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Eriyanto. (1999). Metode Polling. Bandung: Ramaja Rosdakarya.

Jannah, Lina Miftahul. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

McQuail, Denis. (1996). Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Morrisan. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan

Televisi. Jakarta: Kencana.

Nurudin. (2004). Komunikasi Massa. Malang: Cespur.

Rakhmat, Jalaluddin. (2012). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Severin, Warner dan James Tankard. (2007). Teori Komunikasi Sejarah, Metode,

dan Terpaan di Dalam Media Massa. Jakarta: Prenada Media Group.

Singarimbun, Masri. (2006). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES

Sinulingga, Sukaria. (2011). Metode Penelitian. Medan: USU Press.

Suparmoko, Dr. M. MA. (1991). Metode Penelitian Praktis. Yogyakarta: BPFE. West, Richard & Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi. Bandung:

Salemba Humanika.


(15)

Skripsi

Afriani, Dian. (2008). Hubungan Sikap terhadap Tayangan Sinetron Remaja

dengan Konsep SMU Perguruan Rakyat. S1 Skripsi. UIN Syarif

Hidayatullah.

Haloho, Heppy New Year. (2011). Studi Korelasional Mengenai Terpaan Acara

Infotaiment di Televisi terhadap Persepsi Ibu Rumah Tangga di Lingkungan III Kelurahan Sunggal Medan tentang Fenomena Perceraian.

S1 Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Harahap, Ade Ardianta. (2011). Studi Korelasional tentang Hubungan Tayangan

“Little Khrisna” di MNCTV terhadap Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan di Kalangan Masyarakat Tamil India di Kampung Madras, Kota Medan. S1 Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Lubis, Adinda Meidina. ((2010). Studi Korelasional Antara Motif Penggunaan

Instagram Dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram Di Kalangan Mahasiswa. S1. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Maulita, Ade Lely. (2008). Studi Korelasional Tentang Pengaruh Acara Talk

Show “Bukan Empat Mata” di Trans 7 Terhadap Tingkat Kepuasan Khayalak di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan. S1 Skripsi.

Universitas Sumatera Utara. Jurnal

Amalia, Rizqi. (2015). Efek Tayangan On The Spot Terhadap Pesan Media Massa

Bagi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman. Unversitas

Sumatera Utara

Irfani, Amalia, M.Si. (2015). Demam India di Indonesia. IAIN Pontianak.

Lubis, Adinda Meidina. (2014). Studi Korelasional antara Motif Penggunaan

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011 dan 2012 FISIP USU Medan. Universitas Sumatera Utara.

MahMud, Mohd Zaidi. (2013). Motif dan Kekerapan Penggunaan Facebook


(16)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Putri, Ega Danita. (2015). Efek Tayangan Sinetron Mahabrata dalam

Meningkatkan Pengetahuan Bidaya India pada Ibu-Ibu kelurahan Semapaja Utara. Universitas Mulawarman.

Utomo, Dea Anggraeni. (2013). Motif Pengguna Jejaring Sosial Google+ Di

Indonesia. Universitas Kristen Petra Surabaya.

Online

WIB.

http//www.kpi.go.id. diakses pada tanggal 13 oktober 2016 pada pukul 10.00 WIB.

pukul 10:29.

diakses pada tanggal 13 oktober 2016 pukul 10:37.

wib.

pukul 18:30.


(17)

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Desa

Masa penjajahan Belanda Desa Tanjung Anom belum terbentuk, pada saat itu wilayah Desa Tanjung Anom masih merupakan perkebunan tembakau yang dikenal dengan nama Belawan Estate dan masih merupakan koloni Belanda.

Tahun 1950, perkebunan di tutup, masyarakat yang berada di wilayah ini merupakan pekerja-pekerja perkebunan yang didatangkan dari Pulau Jawa oleh Belanda. Sebahagian penduduk yang bekerja di sini berpindah ke daerah lain untuk bekerja di perkebunan yang berada di daerah lain seperti Perkebunan Krambil V, Pangkalan Susu, ataupun daerah lain diluar daerah Sumatera Timur dan ada juga yang kembali ke Pulau Jawa. Sedangkan sebagian besar menetap di wilayah ini dan membentuk suatu kumpulan masyarakat.

Belawan Estate kemudian dihuni semakin banyak keluarga yang bertempat tinggal dan menetap, maka pada tahun itu pula terbentuk suatu kampung dengan nama kampung Tandjung Anom. Kepala kampung pertama pada saat itu yakni Bapak Sarno, dan mulai saat itu nama Belawan Estate sudah berganti menjadi kampung Tandjung Anom.

Nama kampung Tandjung Anom dibuat menurut legenda. Kata Anom artinya adalah muda. Disebut Tandjung Anom karena adalah daerah yang paling muda terbentuk diantara kampung yang ada pada masa itu.Nama Kampung Tandjung Anom berubah menjadi Desa Tanjung Anom pada sekitar tahun 1978, hingga saat ini desa Tanjung Anom berkembang sangat cepat, pertumbuhan penduduk sangat tinggi disebabkan banyaknya penduduk yang berpindah dari daerah lain ke desa Tanjung Anom.

Banyaknya dibangun perumahan di desa Tanjung Anom merupakan penyebab utama pertumbuhan penduduk menjadi cukup tinggi. Pada tahun 1994 penduduk desa Tanjung Anom mencapai 725 KK dengan jumlah empat dusun. Hingga saat iniwarga Tanjung Anom mencapai sekitar 2.900 KK dengan jumlah


(18)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.1.2Visi dan Misi Desa

Tanjung Anom sebagai sebuah desa yang sudah memiliki struktural pemerintahan yang terarah, memiliki visi dan misi yang hendak dicapai, yaitu

“Bersih, Amanah, Melayani, Membangun dan Mencerdaskan Masyarakat Desa”

Pencapaian visi akan dilakukan melalui misi. Adapun misi desa Tanjung Anom adalah :

• Menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis lintas suku, agama dan organisasi sosial kemasyarakatan

• Melaksanakan tertib administrasi desa dan kantor desa sebagai sumber pusat informasi masyarakat

• Melaksanakan transparansi keuangan sesuai peraturan desa yang dapat dipertanggungjawabkan

• Meningkatkan pendapatan asli desa dan peningkatan Pajak Bumi dan Bangunan serta menggali potensi desa yang ada guna kepentingan pembangunan desa

• Meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui sumber daya aparatur desa yang baik dengan moto 3 S yaitu:

- Simpati menerima masyarakat

- Santun menanggapi kepentingan masyarakat - Segera menyelesaikan keperluan masyarakat • Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan

• Meningkatkan keterampilan dan kualitas sumber daya masyarakat • Peningkatkan Kapasitas Aparat Desa dan BPD

• Peningkatan sarana dan prasarana kerja aparat desa dan BPD


(19)

3.1.3DEMOGRAFI a). Batas Wilayah Desa

Letak geografi Desa TanjungAnom , terletak diantara :

Sebelah Utara : Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal Sebelahselatan : Desa Sembahe Baru dan Tuntungan I Kec. Pancur Batu Sebelah Barat : Desa Sei Glugur Kecamatan Pancur Batu

SebelahTimur : Kelurahan Namo Gajah Kecamatan Medan Tuntungan

b).Luas Wilayah Desa

Luas Desa : 400 ha Pemukiman : 200 ha Pertanian Sawah : 5 ha Ladang/tegalan : 172 ha Perkantoran : 0,20 ha Sekolah : 4 ha Jalan : 8 ha Lapangan sepak bola : 0,80 ha

c). Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin 1. Kepala Keluarga : 2.628 KK

2. Laki-laki :4.868 Orang 3. Perempuan : 4.855 Orang

3.1.4KEADAAN SOSIAL a). Pendidikan

1. SD/ MI : 2564Orang 2. SLTP/ MTs : 1156Orang 3. SLTA/ MA : 4152Orang 4. S1/ Diploma : 556 Orang 5. Putus Sekolah : 402 Orang 6. Buta Huruf : 10 Orang


(20)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

b). Lembaga Pendidikan

1. Gedung TK/PAUD : 6 Lokasi di Dusun I,III,IV,V dan VI 2. SD/MI : 6Lokasi di Dusun I,II,III,dan VI 3. SLTP/MTs : 3 Lokasi di Dusun II dan III 4. SLTA/MA : 1 Lokasi di Dusun I

c). Keagamaan

1. Data keagamaandesaTanjungAnomtahun 2015 Jumlah Pemeluk:

• Islam : 6753 orang • Katolik : 923 orang • Kristen : 1947 orang • Hindu : 64orang • Budha : 36orang

2. Data TempatIbadah Jumlahtempatibadah:

• Masjid/ Musholla : 14 buah • Gereja : 7 buah


(21)

3.1.5 Struktur Organisasi Desa

SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN

DESA TANJUNG ANOM

KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI

SERDANG

NAMA-NAMA APARAT DESA :

Kepala desa : H. ARBI GUNANTO, SE

Sekretaris Desa : BUDIYANTO

Kepala Urusan Pemerintahan : WINARTI

Kepala Urusan Umum : JUANDA HARAHAP Kepala Urusan Pembangunan : SANDRA SARI

Kepala Urusan Keuangan : PUSPITA SARI SURBAKTI, S.PSI

Kepala Dusun :

1. Dusun I : SUTIONO

2. Dusun II : RUDIANTO

3. Dusun III : HERDIANTO

4. Dusun IV : LONGGE SINULINGGA

5. Dusun V : NGATIONO


(22)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi variabel yang lain (Rakhmat, 2004 : 27). Variabel yang akan dihubungkan adalah tayangan sinetron India terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan. Metode ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan berarti tidaknya hubungan itu serta untuk menemukan seberapa besar sinetron India tersebut mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan hiburan pada ibu rumah tangga.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi berasal dari kata bahasa Inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Oleh karena itu, apabila disebutkan kata populasi, orang menghubungkannya dengan masalah kependudukan. Dalam metode penelitian kata populasi amat populer untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Burngin,2004:109).

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, atau peristiwa-peristiwa berbagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi, 1995: 141).

Populasi penelitian ini adalah masyarakat Graha, Dusun V, Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti dari kepala desa Tanjung Anom, terdapat 500 ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom.


(23)

3.3.2 Sampel

Penelitian sosial adalah suatu penelitian yang mengenal hukum kemungkinan (probabilitas), yaitu kesimpulan yang ditarik dari populasi dan dapat digeneralisasikan kepada seluruh populasi. Kesimpulan ini dapat dilakukan karena pengambilan sampel dimaksud adalah untuk mewakili seluruh populasi (Burngin,2004:111).

Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi (Nawawi, 1995:144). Menurut Arikunto (2002:120), ”Apabila jumlah populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlahnya lebih besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.”

Rumusan yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah: n = 10% x N

Keterangan: n : besar sampel N : besar populasi

n = 10% x N n = ������

��� n = 50 sampel

Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah sampel yang akan diteliti adalah sejumlah 50 orang.


(24)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Teknik penelitian yang dilakukakan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian, pengumpulan data dari responden melalui kuesioner atau angket. Kuesioner atau angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau bidang. Kuesioner atau angket ini dimaksudkan sebagai daftar pertanyaan untuk memperoleh jawaban-jawaban dari para responden (Kriyantono, 2007:93).

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember 2016 dengan mempertimbangkan segala persiapan yang akan dilakukan peneliti terlebih dahulu sebelum akhirnya melakukan penelitian ke lokasi penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data, yaitu:

1. Analisis tabel tunggal

Analisis tabel tunggal adalah suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 2006:266).


(25)

2. Analisis tabel silang

Analisis tabel silang adalah salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun, 2006:273).

3. Uji hipotesis

Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, peneliti menggunakan SPSS.

Selanjutnya, untuk mengukur kekuatan derajat hubungan digunakan nilai koefisien korelasi Guilford sebagai berikut (Rachmat Kriyantono, 2006:168-169):

Kurang dari 0,20 : Hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20-0,39 : Hubungan rendah tapi pasti

0,40-0,70 : Hubungan yang cukup berarti 0,71-0,90 : Hubungan yang tinggi; kuat

Lebih dari 0,90 :Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan

Tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X dan Y, yaitu dengan rumus (Kriyantono, 2006:178) :


(26)

55

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data

Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

4.1.1 Langkah-Langkah Pengumpulan Data

1. Langkah pertama dalam penelitian ini, peneliti melakukan survey dilokasi penelitian yang bertempat di Graha, Dusun V, Tanjung Anom, kecamatan Deli Serdang. Kemudian peneliti menyusun proposal penelitian. Perbaikan proposal penelitian, kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan untuk kemudian diteruskan dengan pembuatan kuesioner.

2. Langkah kedua, studi kepustakaan. Dalam tahap penelitian ini, peneliti melanjutkan dengan studi kepustakaan di perpustakaan guna mengumpulkan buku-buku yang berhubungan dengan judul penelitian yang sedang diteliti oleh peneliti yakni: Tayangan Sinetron India DI ANTV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Serial Sinetron India Di ANTV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Ibu Rumah Tangga Di Graha, Tanjung Anom).

3. Pelaksanaan pengumpulan data. Melakukan penyebaran kuesioner dalam waktu 7 (tujuh) hari.


(27)

4.2 Proses Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah peneliti selesai mengumpulkan data dari 50 responden. Adapun tahapan pengolahan data tersebut adalah :

1. Penomoran Kuesioner

Penomoran kuesioner yaitu memberikan nomor urut kuesioner sebagai pengenal, yakni mulai dari 1-50.

2. Editing

Editing yaitu proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelassetiap

jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesalahan pengisian dalam kotak kode yang disediakan.

3. Coding

Coding yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotakkode yang

telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka (score). 4. Inventarisasi Variabel

Inventarisasi variabel yaitu data mentah yang diperoleh dan dimasukkan kedalam lembar Fotron Cobol (FC) sehingga memuat seluruh data dalam satu kesatuan. 5. Menyediakan Kerangka Tabel

Banyaknya kerangka tabel minimal sejumlah pertanyaan dalam bentukkuesioner, maksimal sesuai dengan kebutuhan analisis kerangka tabel ini dilengkapi dengan nomor tabel, judul tabel, kolom vertikal dan horizontal, kategori dan indikator, frekuensi, persen dan jumlah. Fungsi kerangka tabel ini untuk mewadahi sebaran data dalam penelitian.

6. Tabulasi Data

Tabulasi data yaitu memindahkan variabel responden dari lembar Fotron Cobol (FC) ke dalam kerangka tabel. Adapun tabel yang disajikan berbentuk tabel tunggal. Penyebaran data dalam tabel secara rinci melalui kategori, frekuensi, persentase, dan selanjutnya di analisa.


(28)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.3 Analisa Tabel Tunggal

Merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun, 2006 : 273).

4.3.1 Karakteristik Responden

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)

Usia (tahun) 20 – 30 tahun 31 – 40 tahun > 41 tahun

12 12 26

24,0 24,0 52,0

TOTAL 50 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom yang berusia di atas 41 tahun yaitu sebanyak 26 ibu rumah tangga (52%). Kemudian diikuti dengan ibu rumah tangga yang berusia antara 20-30 tahun dengan jumlah 12 ibu rumah tangga (24%). Frekuensi ini sama juga dengan ibu rumah tangga berusia 31-40 tahun yang berjumlah 12 ibu rumah tangga (24%). Responden yang diteliti adalah responden yang dipilih secara acak dan memenuhi kriteria penelitian yaitu ibu rumah tangga yang mengikuti sinetron India.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom yang berusia di atas 41 tahun lebih dominan yakni sebanyak 52%.


(29)

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)

Tingkat Pendidikan SD

SMP SMA

DIPLOMA/SARJANA

8 12 19 11

16,0 24,0 38,0 22,0

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.2 di atas menunjukkan tingkat pendidikan ibu rumah tangga di Graha, Dusun V Tanjung Anom. Sebanyak 19 ibu rumah tangga memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) (38%). Sebanyak 12 ibu rumah tangga memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) (24%). Sebanyak 11 ibu rumah tangga memiliki tingkat pendidikan diploma atau sarjana (22%). Sebanyak 8 ibu rumah tangga memiliki tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) (16%)

Kesimpulan dari tabel diatas adalah bahwa mayoritas pendidikan dari ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom adalah pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan persentase sebesar 38%. Hal ini disebabkan oleh karena tingkat ekonomi yang rendah sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.


(30)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Status Sosial Ekonomi

Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)

Status Sosial Ekonomi (Tingkat Ekonomi)

0-3 juta 3.1 – 5 juta

45 5

90,0 10,0

TOTAL 50 100,0

Pada tabel 4.3 di atas menunjukkan status sosial ibu rumah tangga di Graha, Dusun V Tanjung Anom. Pendapatan antara 0 hingga 3 juta rupiah perbulan sebanyak 45 rumah tangga (90%). Pendapatan sebanyak 3,1 juta hingga 5 juta perbulan sebanyak 5 rumah tangga (10%).

Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa 90% warga Graha, Dusun V, Tanjung Anom tanjung adalah pendapatan dengan status ekonomi menengah ke bawah yaitu pendapatan sebesar 0-3 juta per bulan.


(31)

4.3.2 Tayangan Sinetron India

4.3.2.1 Tayangan Sinetron India Berdasarkan Kategori Sinetron Tabel 4.4

Pengetahuan Mengenai Program TV yang Layak untuk Ditonton Pengetahuan Mengenai Program Tv

Yang Layak Untuk Ditonton

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat layak 2. Layak

3. Kurang layak 4. Tidak layak 5. Sangat tidak layak

2 48

- - -

4,0 96,0

- - -

TOTAL 50 100,0

Dari tabel 4.4 di atas menunjukkan pengetahuan ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom mengenai program TV yang layak untuk ditonton. Sebanyak 48 ibu rumah tangga menyatakan setuju bahwa sinetron India di ANTV layak untuk ditonton (96%). Sebanyak 2 ibu rumah tangga setuju bahwa sinetron India di ANTV program TV yang sangat layak untuk ditonton (4%).

Melalui tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom menyatakan bahwa sinetron India adalah program TV yang layak untuk ditonton dengan persentase cukup tinggi yaitu 96%.

Melihat persentase yang cukup tinggi pada sinetron India layak ditonton, dapat dilihat bahwa sinetron India secara khusus disegmentasikan untuk ibu rumah tangga yang memiliki kegiatan di dalam rumah dan untuk mengisi waktu luang, maka akan menonton sinetron India dan ini membuat ibu rumah tangga menyatakan bahwa sinetron India adalah sinetron yang layak untuk ditonton karena sinetron India adalah sinetron yang setiap harinya ibu rumah tangga saksikan.


(32)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.5

Kesesuaian Judul Sinetron India dengan Jalan Cerita Kesesuaian Judul

Sinetron Dengan Jalan Cerita

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat sesuai 2. Sesuai

3. Kurang sesuai 4. Tidak sesuai 5. Sangat tidak sesuai

- 50

- - -

- 100,0

- - -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.5 menunjukkan kesesuaian judul sinetron India dengan jalan cerita menurut ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom. Sebanyak 50responden (100%) ibu rumah tanggamenyatakan bahwa judul sinetron India sudah sesuai dengan jalan cerita dari sinetron India itu sendiri.

Beberapa judul sinetron India di ANTV yaitu Anandhi, Gophi, Archana Mencari Cinta, Lonceng Cinta, Mohabbatein dirasa sudah dapat merepresentasikan jalan cerita dari sinetron India yang tayang di ANTV. Sebanyak 50 responden yaitu 100% menyatakan bahwa judul dari sinetron India yang sebagian besar berupa nama pemeran utama dari sinetron India tersebut memang menceritakan tentang jalan kehidupan dari tokoh yang namanya dijadikan sebagai judul sinetron India.


(33)

Tabel 4.6

Kesesuaian Tampilan Sinetron India Sebagai Program Siaran Kesesuaian Tampilan

Sinetron India Sebagai Program Siaran

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat sesuai 2. Sesuai

3. Kurang sesuai 4. Tidak sesuai 5. Sangat tidak sesuai

1 47

2 - -

2,0 94,0

4,0 - -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.6 menunjukkan kesesuaian tampilan sinetron India sebagai program sinetron menurut ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom. Sebanyak 47 ibu rumah tangga menyatakan sinetron india sudah sesuai disebut sebagai sinetron (94.%). Sebanyak 2 ibu rumah tangga menyatakan sinetron India kurang sesuai jika dikategorikan sebagai sinetron (4%). 1 ibu rumah tangga menyatakan bahwa sinetron India sangat sesuai disebut sebagai sinetron (2.%).

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sebagai tayangan yang diproduksi oleh negara asing, sinetron India tetap dapat dikatakan sebagai sinetron. Responden menyatakan bahwa sinetron India sudah layak dinyatakan sebagai sinetron dengaan persentase 94% karena sudah memiliki kemiripan dengan sinetron Indonesia yang memiliki jumlah episode yang banyak. Sinetron India adalah sinetron yang dibeli oleh stasiun televisi swasta yaitu ANTV dari India.


(34)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.3.2.2 Tayangan India Berdasarkan Kualitas Sinetron Tabel 4.7

Kualitas Sinetron India

Kualitas Sinetron India Frekuensi (N) Persentase (%) 1. Sangat bagus

2. Bagus

3. Kurang bagus 4. Tidak bagus 5. Sangat tidak bagus

2 45

3 - -

4,0 90,0

6,0 - -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.7 di atas menunjukkan kualitas sinetron India menurut ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom. Sebanyak 45 ibu rumah tangga menyatakan kualitas sinetron India bagus (90%). Sebanyak 3 ibu rumah tangga menyatakan kualitas sinetron India kurang bagus (6%). Sebanyak 2 ibu rumah tangga menyatakan kualitas sinetron India sangat bagus (4%).

Kualitas yang bagus menurut ibu rumah tangga tersebut adalah bahwa ada pelajaran atau makna yang bisa diambil oleh ibu rumah tangga sebagai penikmat sinetron India yang mereka jadikan sebagai pelajaran di dalam kehidupan mereka. Kualitas yang kurang bagus maksudnya adalah, bahwa sinetron India tersebut sering sekali yang menjadi topik utama ceritanya adalah tentang pembalasan dendam dan penyembahan dewa atau patung. Hal tersebut dinilai tidak baik dan sangat tidak cocok untuk diterapkan di dalam kehidupan karena membalas dendam adalah perbuatan tidak baik dan Indonesia adalah negara beragama yang memiliki Tuhan untuk disembah.

Berdasarkan uraian di atas kesimpulan yang diambil adalah sinetron India adalah sinetron yang berkualitas dengan persentase sebesar 90%, di mana ada pelajaran yang dapat diambil oleh penontonnya untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.


(35)

4.3.2.3 Tayangan India Berdasarkan Kesesuaian Waktu Penayangan Tabel 4.8

Kesesuaian Waktu Penayangan Kesesuaian Waktu

Penayangan

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat sesuai 2. Sesuai

3. Kurang sesuai 4. Tidak sesuai

5. Sangat tidak sesuai

1 41

7 1 -

2,0 82.0 14,0 2,0

-

TOTAL 50 100,0

Pada tabel 4.8 menunjukkan kesesuaian waktu penayangan sinetron India. 41 ibu rumah tangga menyatakan waktu penayangan sineron India sudah sesuai dengan kebutuhannya (82%). 7 ibu rumah tangga menyatakan waktu penayangan sinetron India kurang sesuai dengan kebutuhannya (14%). Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan bahwa waktu penayangan sinetron India sudah sangat sesuai dengan kebutuhannya (2%). 1 ibu rumah tangga menyatakan waktu penayangan sinetron India tidak sesuai dengan kebutuhannya (2%).

Kesimpulan berdasarkan uraian di atas adalah waktu tayang sinetron India sudah sesuai dengan kebutuhan ibu rumah tangga dengan persentase sebesar 82%. Kesesuaian waktu penayangan ini menurut ibu rumah tangga karena sinetron India dimulai tayang pada pukul 12.30 WIB setiap harinya yang mana seluruh pekerjaan rumah sudah diselesaikan terlebih dahulu. Ketidaksesuaian waktu penayangan dikarenakan sebagian dari ibu rumah tangga yang melakukan pekerjaan mereka di luar rumah dan akhirnya tidak memiliki waktu untuk mengikuti semua sinetron India. Akhirnya mereka hanya menyaksikan beberapa sinetron India saja yang ditayangkan oleh ANTV.


(36)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.9

Kesesuaian Keberlanjutan Penayangan Sinetron India Kesesuaian

Keberlanjutan

Penayangan Sinetron India

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat sesuai 2. Sesuai

3. Kurang sesuai 4. Tidak sesuai

5. Sangat tidak sesuai

- 41

9 - -

- 82.0 18,0

- -

TOTAL 50 100

Tabel 4.9 memperlihatkan kesesuaian keberlanjutan penayangan sinetron India. Sebanyak 41 ibu rumah tangga menyatakan sesuai terhadap keberlanjutan dari sinetron India (82%). Ibu rumah tangga ini menyatakan bahwa antara satu episode ke episode yang lain, keberlanjutan (sambungan) dari sinetron India jalan ceritanya sesuai dengan yang mereka harapkan. Sebanyak 9 ibu rumah tangga menyatakan kurang sesuai terhadap keberlanjutan sinetron India (18%). Hal ini karena terkadang keberlanjutan (sambungan) dari satu episode ke episode lainnya jalan ceritanya tidak berhubungan lagi atau sudah terlalu banyak jalan cerita yang saling bertumpang tindih.

Kesimpulan dari uraian di atas adalah terdapat kesesuaian alur cerita dalam setiap keberlanjutan atau sambungan tayangan sinetron India per episodenya dengan persentase 82%.


(37)

4.3.2.4 Tayangan India Berdasarkan Frekuensi Tayangan Tabel 4.10

Kesesuaian Frekuensi Penayangan terhadap Kebutuhan Kesesuaian Frekuensi

Penayangan Terhadap Kebutuhan

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat sesuai 2. Sesuai

3. Kurang sesuai 4. Tidak sesuai

5. Sangat tidak sesuai

- 37 12 1 -

- 74,0 24,0 2,0

-

TOTAL 50 100,0

Pada tabel 4.10 memperlihatkan kesesuaian frekuensi penayangan sinetron India terhadap kebutuhan ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom. Sebanyak 37 ibu rumah tangga menyatakan frekuensi penayangan sinetron India sudah sesuai dengan kebutuhan mereka (74%). Sebanyak 12 ibu rumah tangga menyatakan frekuensi sinetron India kurang sesuai dengan kebutuhan mereka (24%). Hal ini dikarenakan jumlah episodenya sudah terlalu banyak dan terkadang hal tersebut bisa membuat mereka merasa bosan dalam menontonnya. Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan frekuensi penayangan sinetron India tidak sesuai lagi dengan kebutuhannya (2%) dikarenakan dengan semakin banyaknya episodenya makan jalan ceritanya semakin bertele-tele.

Kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa frekuensi penayangan sinetron India sudah sesuai dengan kebutuhan ibu rumah tangga dengan persentase sebesar 74%. Kesesuaian frekuensi penayangan ini dikarenakan ibu rumah tangga masih tetap dapat mengikuti episode per episode dari sinetron India dan tidak merasa terganggu dengan jumlah episode yang sudah sampai ratusan episode.


(38)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.3.2.5 Tayangan India Berdasarkan Durasi Penayangan Tabel 4.11

Kesesuaian Durasi Penayangan Sinetron India Kesesuaian Durasi

Penayangan Sinetron India

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat sesuai 2. Sesuai

3. Kurang sesuai 4. Tidak sesuai

5. Sangat tidak sesuai Total

1 39 10 - - 50

2,0 78,0 20,0

- - 100,0

Tabel 4.11 memperlihatkan kesesuaian durasi penayangan sinetron India menurut ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom. Sebanyak 39 ibu rumah tangga menyatakan durasi penayangan sinetron India sudah sesuai dengan kebutuhan mereka (78%). Dengan durasi satu hingga dua jam per episodenya hal ini dirasa sudah sesuai di mana sinetron Indonesia juga memiliki durasi tayang yang sama. Sebanyak 10 ibu rumah tangga menyatakan kurang sesuai terhadap durasi penayangan sinetron India (20%). Menurut mereka durasi sinetron India cukup panjang sehingga terkadang ibu rumah tangga lupa untuk mengerjakan tugas mereka karena menonton sinetron India.

Kesimpulan dari uraian di atas adalah durasi penayangan sinetron India yang berkisar antara satu hingga dua jam per episodenya, sudah sesuai dengan kebutuhan ibu rumah tangga dan mereka tidak keberatan untuk menonton sinetron tersebut hingga selesai dengan persentase sebesar 78%.


(39)

4.3.2.6 Tayangan India Berdasarkan Isi Cerita Sinetron India Tabel 4.12

Kemudahan Pemahaman Alur Cerita Sinetron India Kemudahan

Pemahaman Alur Cerita

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat paham 2. Paham

3. Kurang paham 4. Tidak paham 5. Sangat tidak paham

2 47

1 - -

4,0 94,0

2,0 - -

TOTAL 50 100,0

Pada tabel 4.12 memperlihatkan kemudahan pemahaman alur cerita sinetron India. Sebanyak 47 ibu rumah tangga menyatakan paham terhadap alur cerita sinetron India (94%). Sebanyak 2 ibu rumah tangga menyatakan sangat paham terhadap alur cerita sinetron India (4%). Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan kurang paham terhadap alur cerita sinetron India. Kemudahan pemahaman alur cerita sinetron India berdasarkan jalan cerita yang tidak bertele-tele dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari sehingga mudah dipahami.

Dapat disimpulkan bahwa alur cerita sinetron India adalah mudah untuk dipahami dengan persentase sebesar 94%. Alur cerita yang mudah dipahami ini membuat banyak orang yang ingin menyaksikannya terkhususnya ibu rumah tangga.


(40)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.3.2.7 Tayangan India Berdasarkan Tampilan Gambar Tabel 4.13

Kesesuaian Kualitas Gambar dengan yang Diharapkan Kesesuaian Kualitas

Gambar Dengan Yang Diharapkan

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat sesuai 2. Sesuai

3. Kurang sesuai 4. Tidak sesuai

5. Sangat tidak sesuai

2 48

- - -

4,0 96,0

- - -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.13 memperlihatkan kesesuaian kualitas gambar sinetron India dengan yang diharapkan oleh ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom. Sebanyak 48 orang menyatakan kualitas sinetron India sesuai dengan yang mereka harapkan (96%). Sebanyak 2 ibu rumah tangga menyatakan kualitas gambar sinetron India sangat sesuai dengan yang mereka harapkan (4%).

Kesimpulan dari uraian di atas adalah Kualitas gambar sinetron India sudah dianggap bagus oleh Ibu rumah tangga dengan persentase 96%, karena perpaduan warna dan pengambilan gambar dianggap baik dan juga visualisasi dari pemain sinetron India yang memiliki fisik yang tampan juga cantik.


(41)

4.3.2.8 Tayangan India Berdasarkan Audio Tabel 4.14

Kesesuaian Kualitas Gambar dengan yang Diharapkan Kesesuaian Audio

Dengan Yang Diinginkan

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat sesuai 2. Sesuai

3. Kurang sesuai 4. Tidak sesuai

5. Sangat tidak sesuai

1 47

2 - -

2,0 94,0

4,0 - -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.14 menunjukkan kesesuaian audio dengan yang diinginkan oleh ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom. Sebanyak 47 ibu rumah tangga menyatakan audio sinetron India sesuai dengan yang mereka inginkan (94%). Sebanyak 2 ibu rumah tangga menyatakan audio sinetron India kurang sesuai dengan yang mereka inginkan (4%). Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan audio sinetron India sangat sesuai dengan yang mereka inginkan (2%). Audio atau suara atau musik India sudah sangat lama menjadi fenomenal di Indonesia. Lirik dan musik yang khas menjadi alasan musik India digemari oleh semua kalangan. Musik yang diiringi dengan tarian menjadi ciri khas dari setiap musik India.

Yang menjadi kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa ibu rumah tangga suka dengan musik India yang menjadi pengiring dari setiap sinetron India dengan persentase kesesuaian adalah 94%.


(42)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.15

Kesesuaian Pengisi Suara Kesesuaian Pengisi

Suara

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat sesuai 2. Sesuai

3. Kurang sesuai 4. Tidak sesuai

5. Sangat tidak sesuai

- 48

2 - -

- 96,0

4,0 - -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.15 menunjukkan kesesuaian pengisi suara menurut ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom. Sebanyak 48 ibu rumah tangga menyatakan pengisi suara sinetron India sudah sesuai dengan yang mereka inginkan (96%). Sebanyak 2 ibu rumah tangga menyatakan pengisi suara sinetron India kurang sesuai dengan yang mereka inginkan (4%).

Kesimpulan dari uraian di atas adalah pengisi suara dari sinetron India sudah tepat dan disukai oleh ibu rumah tangga. Walaupun terkadang terjadi perubahan suara dari seorang tokoh yang sudah dimainkan sebelumnya, namun suara setiap tokoh sudah sesuai dengan karakter yang diperankan dan pengucapan dari pengisi suara juga jelas untuk didengar.


(43)

4.3.3 Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan

4.3.3.1 Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan Berdasarkan Tujuan Tabel 4.16

Tujuan Pemenuhan Hiburan untuk Melepaskan Emosi Tujuan Pemenuhan

Hiburan Untuk Melepaskan Emosi

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat membantu 2. Membantu

3. Kurang membantu 4. Tidak membantu 5.sangat tidak membantu

- 47

2 1 -

- 94,0

4,0 2.0 -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.16 menunjukkan tujuan pemenuhan hiburan untuk melepaskan emosi pada ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom. Sebanyak 47 ibu rumah tangga menyatakan bahwa menonton sinetron India mampu menghibur mereka dan dapat membantu dalam melepaskan emosi akibat kesibukan sehari-hari (94%). Sebanyak 2 ibu rumah tangga menyatakan menonton sinetron India kurang membantu mereka untuk melepaskan emosi (4%). Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan menonton sinetron India tidak membantu mereka dalam melepaskan emosi (2%).

Kesimpulan dari uraian di atas yaitu menonton sinetron India mampu untuk menghibur dan melepaskan emosi yang sedang dirasakan dengan persentase sebesar 94%.


(44)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.17

Tujuan Pemenuhan Hiburan untuk Melepaskan Tekanan Tujuan Pemenuhan

Hiburan untuk Melepaskan Emosi

Frekuensi (N) Persentase (%)

1. Sangat membantu 2. Membantu

3. Kurang membantu 4. Tidak membantu

5.Sangat tidak membantu

- 45

4 1 -

- 90,0

8,0 2,0 -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.17 menunjukkan tujuan pemenuhan hiburan untuk melepaskan tekanan pada ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom. Sebanyak 45 ibu rumah tangga menyatakan menonton sinetron India membantu mereka dalam melepaskan tekanan dari kehidupan sehari-hari (90%). Sebanyak 4 ibu rumah tangga menyatakan menonton sinetron India kurang mampu membantu mereka dalam melepaskan tekanan dari kehidupan sehari-hari (8%). Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan menonton sinetron India tidak membantu mereka dalam melepaskan tekanan dari kehidupan sehari-hari (2%).

Dapat diambil kesimpulan bahwa tekanan hidup sehari-hari yang dialami oleh ibu rumah tangga dapat dihilangkan sejenak dengan menonton sinetron India. Hal ini disebabkan oleh cerita sinetron India yang menghibur, musik yang enak didengarkan dan juga kisah yang dianggap sesuai dengan kehidupan sehari-hari.


(45)

Tabel 4.18

Tujuan Pemenuhan Hiburan untuk Menghabiskan Waktu Tujuan Pemenuhan

Hiburan untuk Menghabiskan Waktu

Frekuensi (n) Persentase (%)

1. Sangat setuju 2. Setuju

3. Kurang setuju 4. Tidak setuju 5. Sangat tidak setuju

1 27 19 3 -

2,0 54,0 38,0 6,0

-

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.18 menunjukkan pemenuhan kebutuhan hiburan untuk menghabiskan waktu pada ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom. Sebanyak 27 ibu rumah tangga menyatakan setuju jika tujuan mereka menonton sinetron India adalah untuk menghabiskan waktu (54%). Sebanyak 19 ibu rumah tangga menyatakan kurang setuju jika tujuan mereka menonton sinetron India adalah untuk menghabiskan waktu (38%). Sebanyak 3 ibu rumah tangga menyatakan tidak setuju jika tujuan mereka menonton sinetron adalah untuk menghabiskan waktu (6%). Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan sangat setuju jika tujuan mereka menonton sinetron India adalah untuk menghabiskan waktu sebagai ibu rumah tangga yang sehari-harinya berada di rumah (2%). Ibu rumah tangga yang menonton sinetron India tidak untuk menghabiskan waktu adalah ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan di luar rumah seperti berjualan di pasar, loper koran, dan juga pengumpul barang bekas. Mereka biasanya kembali ke rumah pada sore hari dan sembari beristirahat menonton sinetron India yang tayang pada sore hari hingga malam hari.

Berdasarkan uraian di atas didapat suatu kesimpulan yakni, tujuan ibu rumah tangga menonton sinetron India selain untuk melepaskan emosi dan tekanan, juga untuk menghabiskan waktu. Sebagai ibu rumah tangga, seseorang


(46)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

sehari-hari sehingga ibu rumah tangga mencari hiburan dengan menonton sinetron India.

4.3.3.2 Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan Berdasarkan Cara Mendapatkan Hiburan

Tabel 4.19

Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan Berdasarkan Media yang paling Sering Digunakan

Pemenuhan

Kebutuhan Akan Hiburan Berdasarkan Media Yang Paling Sering Digunakan

Frekuensi (n) Persentase (%)

1. Televisi 2. Radio 3. Internet 4. Surat Kabar

47 2 1 -

94,0 4.0 2,0 -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.19 menunjukkan media yang paling sering digunakan untuk mendapatkan hiburan. Sebanyak 47 ibu rumah tangga mencari hiburan dengan mengunakan televisi (94%). Sebanyak 2 ibu rumah tangga mencari hiburan dengan menggunakan radio (4%). Sebanyak 1 ibu rumah tangga mencari hiburan dengan menggunakan internet (2%).

Kesimpulan dari tabel di atas adalah bahwa televisi masih dianggap mampu dan efektif untuk dijadikan sebagai media hiburan. Para responden yang merupakan ibu rumah tangga merasa bahwa televisi menghibur karena sifatnya yang audiovisual, memiliki gambar dan suara yang mampu mengikat hati penontonnya.


(47)

4.3.3.3 Pemenuhan Kebutuhan HiburanBerdasarkan Alasan Penggunaan Media

Tabel 4.20

Pemenuhan KebutuhanHiburan Berdasarkan Kemudahan Mengakses Media

Pemenuhan

Kebutuhan Hiburan Berdasarkan

Kemudahan Mengakses Media

Frekuensi (n) Persentase (%)

1. Sangat setuju 2. Setuju

3. Kurang setuju 4. Tidak setuju 5. Sangat tidak setuju

2 47

1 - -

4,0 94,0

2,0 - -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.20 menunjukkan alasan pemilihan media yaitu berdasarkan kemudahan untuk mengakses media tersebut pada ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom.Sebanyak 2 ibu rumah tangga menyatakan sangat setuju bahwa alasan mereka memilih televisi sebagai media hiburan karena televisi mudah untuk diakses (4%). Sebanyak 47 ibu rumah tangga menyatakan setuju bahwa alasan mereka memilih televisi sebagai media hiburan karena televisi mudah untuk diakses (94%). Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan kurang setuju bahwa alasan mereka memilih televisi sebagai media hiburan karena televisi mudah dijangkau (2%). Alasan 1 ibu rumah tangga yang tetap memilih televisi sebagai media hiburan walau tidak mudah diakses karena media yang tersedia hanyalah televisi.

Kesimpulan dari uraian di atas yakni, televisi adalah media yang mudah untuk diakses, di mana hampir seluruh rumah pasti memiliki televisi yang untuk


(48)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.21

Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Berdasarkan Kemampuan Media untuk Menghibur

Pemenuhan

Kebutuhan Hiburan Berdasarkan

Kemampuan Media untuk Menghibur

Frekuensi (n) Persentase (%)

1. Sangat mampu 2. Mampu

3. Kurang mampu 4. Tidak mampu 5. Sangat tidak mampu

1 48

1 - -

2,0 96,0

2,0 - -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.21 menunjukkan pemenuhan kebutuhan hiburan berdasarkan kemampuan media untuk menghibur pada ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom.Sebanyak 48 ibu rumah tangga menyatakan bahwa televisi yang digunakan mampu untuk menghibur (96%). Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan bahwa televisi yang digunakan sangat mampu untuk menghibur (2%). Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan bahwa televisi yang digunakan kurang mampu menghibur (2%).

Kesimpulan dari uraian di atas yakni televisi masih dipercaya ibu rumah tangga sebagai media untuk menghibur mereka. Dengan perkembangan teknologi yaitu internet, namun televisi sebagai media massa paling tua, tetap dipakai sebagai media hiburan.


(49)

4.3.3.4 Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Berdasarkan Efek Hiburan Tabel 4.22

Perasaan Setelah Menonton Sinetron India Perasaan Setelah

Menonton Sinetron India

Frekuensi (n) Persentase (%)

1. Sangat senang 2. Senang

3. Kurang senang 4. Tidak senang 5. Sangat tidak senang

2 47

1 - -

4,0 94,0

2,0 - -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.22 menunjukkan perasaan setelah menonton sinetron India menurut ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom. Sebanyak 47 ibu rumah tangga menyatakan bahwa mereka memiliki perasaan senang setelah menonton sinetron India (94%).Sebanyak 2 ibu rumah tangga menyatakan bahwa mereka memiliki perasaan sangat senang setelah menonton sinetron India di ANTV (4%). Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan memiliki perasaan kurang senang setelah menonton sinetron India. Hal ini diakibatkan karena permasalahan yang terjadi di sinetron India sering mereka pikirkan di dunia nyata sehingga beban pikiran mereka pun bertambah.

Kesimpulan dari uraian di atas yakni mayoritas responden dalam penelitian ini merasakan perasaan senang setelah menonton sinetron India dengan persentase sebesar 94%. Ibu rumah tangga yang menonton sinetron India merasa senang setelah menonton sinetron India karena jalan ceritanya yang menarik dan juga musik yang enak didengar, serta karena tampilan fisik pemain sinetron India yang enak untuk dilihat.


(50)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.3.3.5 Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Berdasarkan Keinginan untuk Kembali Menonton

Tabel 4.23

Keinginan Kembali Menonton Sinetron India karena Merasa Terhibur Keinginan Kembali

Menonton Sinetron India karena Merasa Terhibur

Frekuensi (n) Persentase (%)

1. Sangat setuju 2. Setuju

3. Kurang setuju 4. Tidak setuju 5. Sangat tidak setuju

2 47

1 - -

4,0 94,0

2,0 - -

TOTAL 50 100,0

Tabel 4.23 menunjukkan keinginan untuk kembali menonton sinetron India karena merasa terhibur. Sebanyak 47 ibu rumah tangga menyatakan setuju bahwa mereka memiliki kembali keinginan untuk menonton sinetron India karena mereka merasa terhibur setelah menonton sinetron India (94%). Sebanyak 2 ibu rumah tangga menyatakan sangat setuju bahwa mereka memiliki keinginan untuk kembali menonton sinetron India karena mereka merasa terhibur setelah menonton sinetron India (4%). Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan kurang setuju memiliki keinginan kembali untuk menonton sinetron India karena merasa terhibur. Perasaan terhibur bukanlah alasan untuk menonton kembali sinetron India, namun dikarenakan penasaran terhadap jalan ceritanya yang menarik.

Kesimpulan dari uraian di atas yakni, kebanyakan responden menyatakan ingin kembali menonton sinetron India karena mereka merasa terhibur setelah menonton tayangan tersebut. Ibu rumah tangga ini merasa bahwa jika tayangan yang mereka konsumsi itu baik dan menyenangkan,maka mereka akan terus memilih tayangan tersebut untuk mereka akses setiap harinya. Sesuai dengan teori Uses and Gratification dimana khalayak yang menentukan media mana yang mereka pilih untuk dapat memuaskan kebutuhan mereka akan hiburan.


(51)

4.4 Analisa Tabel Silang

Analisa tabel silang pada bagian ini akan memuat tentang penilaian dan data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Namun analisis tabel ini bukanlah dapat disajikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain.

Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisa dalam tabel silang ini terdiri dari:

1. Hubungan antara kualitas tayangan sinetron India terhadap perasaan senang setelah menonton tayangan sinetron india

2. Hubungan antara alur cerita sinetron India terhadap perasaan senang setelah menonton tayangan sinetron india

3. Hubungan antara sinetron India sebagai salah satu program televisi layak tonton terhadap keinginan kembali untuk menonton sinetron India.


(52)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.24

Hubungan Antara Kualitas Tayangan Sinetron India Terhadap Perasaan Senang Setelah Menonton Tayangan Sinetron India

Hiburan senang

Total Sangat

Setuju Setuju

Kurang Setuju Kualitas Tayangan

bagus

Sangat Setuju

1 1 0 2

Setuju 1 44 0 45

Kurang Setuju

0 2 1 3

TOTAL 2 47 1 50

Tabel 4.24 menunjukkan hubungan antara kualitas tayangan sinetron India terhadap perasaan senang setelah menonton tayangan sinetron India. Dari 45 responden yang menyatakan setuju kualitas tayangan sinetron India bagus, terdapat 44 responden yang menyatakan setelah menonton sinetron India terhibur dan 1 ibu rumah tangga menyatakan sangat terhibur setelah meonton sinetron India.. Sebanyak 3 ibu rumah tangga menyatakan kurang setuju kualitas tayangan sinetron India bagus, sebanyak 2 ibu rumah tangga menyatakan setuju setelah menonton sinetron India merasa terhibur dan 1 ibu rumah tangga menyatakan kurang setuju setelah menonton India merasa terhibur.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 47 ibu rumah tangga menyatakan setuju kualitas tayangan sineron India bagus dan 49 ibu rumah tangga setuju setelah menonton sinetron India merasa terhibur.


(53)

Tabel 4.25

Hubungan Antara Alur Cerita Sinetron India Mudah Dipahami Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Pada Ibu Rumah Tangga

Hiburan senang

Total Sangat

Setuju Setuju

Kurang Setuju Alur cerita mudah

dipahami

Sangat Setuju

1 1 0 2

Setuju 1 45 1 47

Kurang Setuju

0 1 0 1

TOTAL 2 47 1 50

Tabel 4.25 menunjukkan hubungan antara alur cerita sinetron India mudah dipahami terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan pada ibu rumah tangga. Sebanyak 47 ibu rumah tangga yang setuju alur cerita India mudah dipahami, terdapat 45 ibu rumah tangga yang menyatakan setuju merasa terhibur setelah menonton sinetron India, 1 ibu rumah tangga yang menyatakan sangat setujumerasa terhibur setelah menonton sinetron India, dan 1 ibu rumah tangga yang menyatakan kurang setuju merasa terhibur setelah menonton sinetron India. Sebanyak 1 ibu rumah tangga menyatakan kurang setuju alur cerita sinetron India mudah dipahami, terdapat 1 ibu rumah tangga yang menyatakan setuju merasa terhibur setelah menonton sinetron India.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan terdapat 49 ibu rumah tangga yang menyatakan setuju alur cerita sinetron India mudah dipahami, dan terdapat 49 ibu rumah tangga yang setuju merasa terhibur setelah menonton sinetron India.


(54)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.26

Hubungan antara sinetron India sebagai sinetron layak ditonton terhadap keinginan kembali menonton sinetron India

Menonton Kembali

Total Sangat

Setuju Setuju

Kurang Setuju Sinetron

India layak ditonton

Sangat Setuju 1 1 0 2

Setuju 1 46 1 48

TOTAL 2 47 1 50

Tabel 4.26 menunjukkan sinetron India sebagai sinetron layak ditonton terhadap keinginan kembali menonton sinetron India. Sebanyak 48 ibu rumah tangga menyatakan setuju bahwa sinetron India layak di tonton, terdapat 46 ibu rumah tangga yang setuju ingin menonton kembali sinetron India, 1 ibu rumah tangga sangat setuju ingin menonton kembali sinetron India, dan 1 ibu rumah tangga kurang setuju ingin kembali menonton sinetron India.

Berdasarkan uraian di atas terdapat 50 orang yang menyatakan setuju sinetron India layak ditonton, dan terdapat 49 ibu rumah tangga yang menyatakan setuju ingin kembali menonton sinetron India.


(55)

4.5 Uji Hipotesis

Tabel 4.27

Pengaruh Tayangan Sinetron India Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Pada Ibu Rumah Tangga

Correlations

Tayangan sinetron India

Pemenuhan kebutuhan

hiburan Spearman's rho Tayangan

sinetron India

Correlation

Coefficient 1.000 .389

**

Sig. (2-tailed)

. .005

N 50 50

Pemenuhan kebutuhan hiburan

Correlation

Coefficient .389

**

1.000 Sig. (2-tailed)

.005 .

N

50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel 4.27 di atas, maka diketahui besar korelasi spearman (rho) adalah 0,389. Berdasarkan skala Guilford, hasil 0,389 menunjukkan hubungan rendah tapi pasti.

Signifikansi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai probabilitas dan tanda */** (flag of significant) yang diberikan SPSS. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho ditolak, jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima. Pada bagian output tabel korelasi di atas terlihat bahwa pasangan data tayangan


(56)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Graha, Dusun V, Tanjung Anom memiliki nilai signifikansi yaitu sebesar 0,005 < 0,05.

Berdasarkan analisa di atas, maka disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yaitu bahwa terdapat pengaruh antara tayangan sinetron India terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan pada ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom.

Tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X dan Y, yaitu dengan rumus:

Kp = (rs)² x100% Kp = (0,398)² x 100% Kp = 0, 151321 x 100 Kp = 15,13%

Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa kekuatan hubungan antara tayangan sinetron India terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan yaitu sebesar 15,13%. Faktor lain yang mempengaruhi variabel di atas dapat ditemukan dengan melakukan penelitian lanjutan.


(57)

4.6 Pembahasan

Media massa adalah salah satu perkembangan dari teknologi dan ilmu pengetahuan yang tidak akan mengenal kata usang, justru akan selalu mengalami pembaharuan seiring berkembangnya jaman. Media massa telah berkembang sangat pesat dan telah menjadi gaya hidup dari masyarakat global sekarang. Salah satu produk dari media massa adalah televisi. Media ini merupakan media yang sangat mendominasi, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak. Televisi mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu bersifat audiovisual yaitu dapat didengar dan dilihat, dapat menggambarkan kenyataan dan langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi ke setiap rumah pemirsa di manapun mereka berada.

Dominick (2000), menyebutkan dampak tentang komunikasi massa pada pengetahuan persepsi dan sikap orang-orang. Media massa terutama televisi, yang menjadi agen sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) memainkan peranan penting dalam transmisi sikap, persepsi dan kepercayaan. Televisi tidak akan pernah tergantikan oleh hadirnya media massa dalam bentuk yang lain yang saat ini sudah marak dipasaran. Televisi dapat menjangkau setiap kalangan baik atas, menengah juga bawah, hal ini dapat dibuktikan bahwa televisi tetap menjadi sumber untuk mendapat informasi, memperoleh hiburan dan juga fungsi lainnya. Televisi sebagai massa memiliki fungsi untuk menghibur, memberi informasi, untuk menghibur dan membujuk.

Penyiaran di Indonesia telah berjalan kurang lebih selama 55 tahun dimulai dari mengudaranya Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada tahun 1962. Selama itu pula, penyiaran di Indonesia sudah mengalami banyak perkembangan dengan bertambahnya stasiun televisi oleh pihak swasta. Penyiaran di Indonesia dari segi program televisi sekarang sudah banyak berkembang dari sejak awal terbentuk. Program tayangan disesuaikan dengan perkembangan jaman dan juga minat dari khalayak. Pada masa awal terbentuknya program televisi yang disuguhkan mayoritas adalah berita dan juga konten lokal seperti budaya daerah dan pariwisata. Pada abad 21 ini program televisi yang disuguhkan sudah mengalami percampuran nilai baik timur maupun barat. Televisi kini


(58)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

adalah sinetron. Sinetron juga sudah diminati sejak tahun awal tahun 2000an seperti Pernikahan Dini dan juga Tersanjung yang bahkan hingga mencapai

Season 7. Pada masa ini sinetron juga masih digemari. Indonesia sebagai salah

satu negara yang memproduksi sinetron dengan cukup banyak. 9 stasiun televisi menjadikan sinetron sebagai salah satu program televisi andalannya. Salah satunya adalah Andalas Televisi (ANTV). ANTV adalah sebuah stasiun televisi yang berdiri di bawah naungan Bakrie Grup dan dikelola oleh Erick Thohir sebagai direktur utama ANTV. ANTV awalnya disiarkan di Lampung pada 1 Januari 1993 dan mengudara selama 5 jam setiap harinya. Secara resmi ANTV mengudara di seluruh Indonesia pada tanggal 1 Maret 1993.

Program acara di ANTV mengalami perubahan dari waktu ke waktu melihat kebutuhan dan minat penonton. Persaingan dengan media lain mengharuskan ANTV untuk memutar otak mencari dan menyuguhkan tayangan yang menarik. Pada tahun 2016 terjadi suatu fenomena yang berbeda di Indonesia, yaitu kemunculan sinetron India yang pertama kali ditayangkan oleh ANTV. Jikalau film India secara rutin disiarkan melalui MNC TV, namun sinetron India adalah suatu hal baru. ANTV dengan berani menayangkan sinetron India yaitu Uttaran dengan 1549 episode. Kebudayaan India memang sudah sangat dekat dengan Indonesia sejak jaman prasejarah dalam bidang perdagangan dan keagamaan.

India sukses melebarkan sayap hingga ke pasar dunia dengan film mereka yang identik dengan kisah dramatis dan nyanyian diiringi tarian. Sinetron India ditayangkan di ANTV pada non-primetime setiap harinya namun memiliki rating yang cukup tinggi dibandingkan acara lainnya yang tayang pada non-primetime. Hal tersebut juga berarti sinetron India hanya dapat dinikmati oleh khalayak yang tidak bekerja di luar rumah. Segmentasi khalayak sinetron India secara khusus menyasar pada ibu rumah tangga yang mengerjakan aktivitas mereka di rumah. Kisah sinetron India yang menceritakan tentang kehidupan keluarga, percintaan dan segala liku-liku di dalamnya telah menarik minat khalayak untuk terus menyaksikan tayangan ini.

Peneliti menggunakan beberapa teori yaitu, teori komunikasi massa, psikologi komunikasi, dan juga Uses and Gratification untuk mencapai tujuan


(59)

penelitian. Teori ini digunakan sebagai alat analisis terhadap penelitian “Studi Korelasional Pengaruh Sinetron India terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan pada Ibu Rumah Tangga.” Teori tersebut akan dibahas dengan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis dengan analisis tabel tunggal, tabel silang dan juga pengujian hipotesis kemudian mencari kekuatan hubungan antara kedua variabel.

Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom adalah berusia 41 tahun, hal ini menunjukkan ibu rumah tangga di daerah Tanjung Anom tersebut sudah berada pada usia yang sudah cukup matang untuk menikah, tingkat pendidikan mayoritas adalah Sekolah Menengah Atas dan dengan pendapatan perbulan sebesar kurang lebih 3 juta per bulan. Kondisi demografis dari Graha, Dusun V, Tanjung Anom bisa dikatakan masih berada di dalam terbelakang, di mana sarana dan prasarana yang terbatas dan akses yang cukup sulit. Suasana lingkungan tempat tinggal di Graha, Dusun V, Tanjung Anom terlihat masih kental dengan suasana pedesaan, jarak antar rumah juga tidak jauh. Melalui penjabaran di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ibu rumah tanga di Tanjung Anom sangat wajar untuk dapat menyaksikan tayangan sinetron India di ANTV. Beban sebagai seorang ibu rumah tangga menjadikan ibu rumah tangga mencari media yang ada pada mereka, yaitu televisi untuk memuaskan kebutuhan hiburan yang dibutuhkan. Kondisi ini berbeda dengan masyarakat yang tidak di daerah perkotaan di mana mayoritas pendidikannya adalah sarjana, dan juga memiliki mobilitas yang tinggi. Masyarakat yang tinggal di perkotaan akan lebih menyukai tayangan yang fleksibel dan dinamis, serta beisikan informasi yang membantu mereka untuk semakin mengenal dan terhubung dengan dunia.

Blumer dan Katz mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media. Artinya penonton adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi, dan berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Teori Uses and Gratification dimulai di lingkungan sosial di mana yang dilihat adalah kebutuhan khalayak.Berdasarkan uraian di atas dalam penelitian pengaruh sinetron India terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan pada ibu rumah tangga, dapat


(60)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

diidentifikasi motivasi dan kebutuhan yang ingin dipuaskan oleh ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom.

1. Cognitive Needs (Kebutuhan Kognitif)

Kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan penyelidikan. Pemenuhan kebutuhan kognitif pada ibu rumah tangga terjadi ketika ibu rumah tangga mengetahui dan juga mendengar sinetron India dari iklan maupun dari lingkungan, ibu rumah tangga akhirnya mencari media yang menyiarkan sinetron India tersebut, yaitu ANTV. Ibu rumah tangga kemudian mulai menonton sinetron India untuk memuaskan rasa penasaran mereka. Sinetron India tayang dengan jalan cerita yang sarat dengan budaya India. Melalui menonton tayangan sinetron India, ibu rumah tangga mendapatkan pengetahuan mengenai budaya sinetron India, seperti cara berpakaian orang India yang menggunakan kain sari, mengetahui bahwa daerah India adalah daerah yang masih berkembang, dan juga mengetahui bagaimana situasi keluarga pada masyarakat India, bahwa orangtua masih suka mengatur kehidupan berkeluarga anak-anaknya dan sering sekali tinggal satu atap dengan anak-anaknya yang sudah menikah. Sinetron India adalah hal baru di televisi Indonesia, yang biasa ditayangkan adalah film India. Ibu rumah tangga akhirnya mencoba untuk mengikuti sinetron India dan tertarik untuk mengikuti kelanjutan cerita sinetron India tersebut. Ketika mulai menonton sinetron India maka ibu rumah tangga memperoleh peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai sinetron India. Melalui analisis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa teori Uses and Gratification dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kognitif yaitu ibu rumah tangga yang mendengar informasi tentang sinetron India dan akhirnya mencari media untuk memuaskan penasaran tentang motivasi tersebut dan akhirnya kebutuhan tersebut terpenuhi dengan penggunaan media.


(61)

2. Afective Needs (Kebutuhan Afektif)

Efek afektif mengharapkan khalayak dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya atas suatu pesan yang disampaikan oleh media massa. Berdasarkan data dari hasil penelitian mengenai pengaruh sinetron India terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan dapat disimpulkan yakni ibu rumah tangga merasa terhibur setelah menonton sinetron India.

Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. Ibu rumah tangga yang mengerjakan hampir seluruh aktivitasnya bekerja di dalam rumah, menjadikan ibu rumah tangga mengalami kebosanan dan untuk mengatasi perasaan bosan tersebut, ibu rumah tangga mencari aktivitas untuk menghibur diri mereka. Salah satu aktivitas untuk menghibur diri tersebut adalah dengan menggunakan media. Media yang dipilih untuk menghibur diri adalah televisi. Program acara yang ditonton adalah sinetron India. Sinetron India suatu program TV yang layak untuk ditonton karena memiliki kualitas yang bagus di mana sinetron India menghadirkan cerita yang mengisahkan perjalanan hidup seorang tokoh yang dijadikan sebagai judul dari sinetron India tersebut. Waktu tayang yang sesuai dengan kebutuhan ibu rumah tangga, sinetron India dihadirkan dengaan durasi 90 hingga 120 menit setiap episodenya. Alur cerita sinetron India yang mudah untuk dipahami ini menceritakan tentang hubungan antar keluarga, misalnya hubungan antara suami dan istri, mertua dan menantu, adik dan kakak, hubungan sepasang kekasih. Ide cerita tersebut juga kerap kali dialami langsung oleh ibu rumah tangga. Ide cerita yang menceritakan kehidupan sehari-hari membuat ibu rumah tangga merasa senang untuk menonton sinetron India. Sinetron India menjadi salah satu sumber hiburan bagi ibu rumah tangga.

Selain karena ide cerita yang mudah dipahami, musik juga menjadi salah satu faktor pendukung disenanginya sinetron India. Sinetron India memang memiliki ciri khas yaitu adanya nyanyian di sebagian besar jalan ceritanya. Tampilan gambarnya juga bagus yang diambil secara dramatis pada perpindahan gambar yang satu ke gambar yang lain. Penampilan fisik pada semua sinetron India dapat diperhatikan bahwa menampilkan pemain yang tampan dan juga


(62)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Faktor pengisi suara juga menjadi poin perhatian. Ibu rumah tangga menyatakan bahwa pengisi suara sinetron India bagus karena jenis suara setiap tokoh cocok dengan setiap karakter para pemain. Hal-hal yang dianalisis di atas merupakan identifikasi alasan ibu rumah tangga senang untuk menonton sinetron India.

Sinetron India sebesar 94% mampu menimbulkan perasaan senang pada ibu rumah tangga setelah menonton sinetron India. Sinetron India mampu mempengaruhi ibu rumah tangga secara emosional di mana ketika jalan cerita sedih, maka ibu rumah tangga akan merasa sedih juga dan tidak jarang hingga menitikkan air mata. Ketika jalan cerita lucu, ibu rumah tangga akan tertawa dan ketika jalan cerita menegangkan, maka adrenalin ibu rumah tangga akan ikut naik dan mereka ikut terlarut dalam peran yang dimainkan oleh pemain sineron India.

Tabel 4.24 menunjukkan sebanyak 47 ibu rumah tangga menyatakan sinetron India adalah tayangan yang berkualitas dan sebanyak 49 ibu rumah tangga menyatakan setuju bahwa setelah menonton sinetron India merasa terhibur. Alur cerita sinetron India yang mudah untuk dipahami dengan persentase cukup tinggi yaitu sebesar 94% memiliki hubungan dengan pemenuhan kebutuhan hiburan pada ibu rumah tangga.

Program acara televisi yaitu sinetron India telah menimbulkan keinginan menonton sinetron India kembali karena mereka merasa terhibur. Akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, kegiatan atau tindakan merupakan efek behavioral dari komunikasi massa. Melalui data dari penelitian sinetron India terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan dapat disimpulkan bahwa ibu rumah tangga yang menonton sinetron India memiliki keinginan kembali menonton sinetron India karena mereka merasa terhibur dan senang ketika menonton sinetron India.

Tabel 4.26 menunjukkan bahwa sinetron India sebagai sinetron yang layak untuk ditonton memiliki hubungan dengan keinginan ibu rumah tangga untuk kembali menonton sinetron India. Sebanyak 49 ibu rumah tangga menyatakan mereka ingin kembali menonton sinetron India karena sinetron tersebut adalah sinetron yang mereka senangi dan hampir setiap hari mereka menontonnya. Sinetron India membuat mereka penasaran dengan jalan ceritanya yang dramatis dan juga permasalahan yang diangkat sebagai ide cerita sinetron India dinyatakan


(63)

sesuai dengan kehidupan pribadi ibu rumah tangga karena mayoritas sinetron India yang ditayangkan di ANTV yaitu permasalahan keluarga, suami dengan istri, menantu dengan mertua, ibu dengan anak, juga konflik rumah tangga lainnya. sinetron India telah mempengaruhi tingkah laku ibu rumah tangga yaitu akan mencari tahu dengan bertanya kepada tetangga ketika mereka tidak dapat menonton sinetron India pada satu waktu dan juga mengakibatkan ibu rumah tangga melakukan suatu aktivitas menonton kembali sinetron India sebagai akibat dari perasaan terhibur yang mereka rasakan ketika menonton sinetron India.

Berdasarkan hasil wawancara singkat antara peneliti dan responden, efek behavioural lain yang dapat ditemukan para ibu rumah tangga yang menonton sinetron India adalah, bahwa ibu rumah tangga mengaku mereka menerapkan cara atau metode pemecahan masalah yang mereka saksikan di dalam sinetron India ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ibu rumah tangga melakukan proses belajar melalui sinetron India yang mereka amati, menyimpannya di dalam pikiran dan akan memanggil kembali pengalaman yang telah pelajari tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan mereka, ketika ibu rumah tangga mengalami permasalahan atau konflik yang sama seperti yang ibu rumah tangga saksikan pada tayangaan sinetron India.

3. Personal Intergrative Needs (Kebutuhan Pribadi Secara Integratif)

Kebutuhan pribadi secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. Pada penelitian pengaruh sinetron India terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan pada ibu rumah tangga, tidak ditemukan suatu identifikasi bahwa ibu rumah tangga mencari dan menggunakan media dengan motif untuk memperoleh suatu peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual yang mengarah pada hasrat akan harga diri. Latar belakang ekonomi dari ibu rumah tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom adalah menengah ke bawah dengan pendapatan mayoritas 3 juta hingga 5 juta rupiah perbulannya. Ibu rumah tangga di Tanjung Anom menggunakan media dengan motif untuk mencari hiburan dan perasaan


(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Pembatasan Masalah ... 7

1.3 Perumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II URAIAN TEORITIS ... 9

2.1 Kerangka Teori ... 9

2.1.1 Komunikasi Massa ... 9

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Massa ... 9

2.1.1.2 Peranan Komunikasi Massa... 14

2.1.1.3 Proses Komunikasi Massa ... 16

2.1.1.4 Umpan Balik Komunikasi Massa ... 21

2.1.2 Televisi Sebagai Media Massa ... 22

2.1.2.1 Sejarah Televisi ... 22

2.1.2.2 Siaran Televisi di Indonesia ... 23


(2)

2.1.2.4 Karakteristik Televisi ……… 24

2.1.2.5 Program Televisi ... 25

2.1.3 Efek Komunikasi Massa ... 27

2.1.3.1 Efek Kognitif... 27

2.1.3.2 Efek Afektif ... 29

2.1.3.3 Efek Behavioral ... 30

2.1.4 Teori Uses and Gratification ... 31

2.1.5 Sinetron India ... 38

2.2 Kerangka Konsep ... 40

2.3 Variabel Penelitian ... 41

2.4 Defenisi Operasional ... 42

2.5 Hipotesis ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 46

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 46

3.1.1 Sejarah Desa ... 46

3.1.2. Visi dan Misi Desa ... 47

3.1.3 Demografi ... 48

3.1.4 Keadaan Sosial ... 48

3.1.5 Struktur Organisasi Desa ... 50

3.2 MetodePenelitian ... 51

3.3 Populasi dan Sampel ... 51

3.3.1 Populasi ... 51

3.3.2 Sampel ... 52

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.5 Teknik Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 56

4.1.1 Langkah Pengumpulan Data ... 56

4.2 Proses Pengolahan Data ... 56


(3)

4.3.1 Karakteristik Responden ... 57

4.3.2 Tayangan Sinetron India ... 60

4.3.3 Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan ... 72

4.4 Analisa Tabel Silang ... 80

4.5 Uji Hipotesis ... 84

4.6 Pembahasan ... 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

5.1 Kesimpulan ... 95

5.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA


(4)

DAFTAR TABEL

NOMOR TABEL

JUDUL HALAMAN

2.1 Formula Laswell ... 17

4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Usia ... 57

4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 58

4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Status Sosial Ekonomi ... 59

4.4 Pengetahuan Mengenai Program TV yang

Layak untuk Ditonton ... 60

4.5 Kesesuaian Judul Sinetron India dengan Jalan

Ceritan ... 61

4.6 Kesesuaian Tampilan Sinetron India Sebagai

Program Siaran ...

62

4.7 Kualitas Sinetron India ... 63

4.8 Kesesuaian Waktu Penayangan ... 64

4.9 Kesesuaian Keberlanjutan Penayangan

Sinetron India ... 65

4.10 Kesesuaian Frekuensi Penayangan terhadap

Kebutuhan ... 66

4.11 Kesesuaian Durasi Penayangan Sinetron India 67

4.12 Kemudahan Pemahaman Alur Cerita Sinetron

India ... 68

4.13 Kesesuaian Kualitas Gambar dengan yang

Diharapkan ... 69

4.14 Kesesuaian Kualitas Gambar dengan yang

Diharapkan ... 70

4.15 Kesesuaian Pengisi Suara ... 71

4.16 Tujuan Pemenuhan Hiburan untuk

Melepaskan Emosi ... 72

4.17 Tujuan Pemenuhan Hiburan untuk

Melepaskan Tekanan ... 73

4.18 Tujuan Pemenuhan Hiburan untuk

Menghabiskan Waktu ... 74

4.19 Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan

Berdasarkan Media yang paling Sering

Digunakan ... 75

4.20 Pemenuhan KebutuhanHiburan Berdasarkan

Kemudahan Mengakses Media ... 76

4.21 Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Berdasarkan

Kemampuan Media untuk Menghibur ... 77

4.22 Perasaan Setelah Menonton Sinetron India ... 78

4.23 Keinginan Kembali Menonton Sinetron India


(5)

4.24 Hubungan Antara Kualitas Tayangan Sinetron India Terhadap Perasaan Senang Setelah

Menonton Tayangan Sinetron India ... 81

4.25 Hubungan Antara Alur Cerita Sinetron India

Mudah Dipahami Terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Hiburan

Pada Ibu Rumah Tangga ... 82

4.26 Hubungan antara sinetron India sebagai

sinetron layak ditonton terhadap keinginan

kembali menonton sinetron India ... 83

4.27 Pengaruh Tayangan Sinetron India Terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Pada Ibu


(6)

DAFTAR GAMBAR

NOMOR GAMBAR

JUDUL HALAMAN

2.1 Proses Komunikasi Claude D. Shannon

dan Warren Weaver ...

22

2.2 Model Uses and Gratification ... 37

2.3 Pengoperasian Teori Uses and

Gratification ...


Dokumen yang terkait

Tayangan Little Krisna dan pemenuhan kebutuhan akan hiburan” (Studi Korelasional tentang Hubungan Tayangan Little Krisnadi MNCTV terhadap Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan di Kalangan Masyarakat Tamil India di Kampung Madras, Kota Medan).

4 63 169

Motivasi Konsumsi Terhadap Tayangan Musik Dahsyat Di Rcti Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasinya (Studi Korelasional Tentang Motivasi Konsumsi Terhadap Tayangan Musik Dahsyat di RCTI dan Pemenuhan Kebutuhan Informasinya Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu

3 55 106

Pengaruh Tayangan Sinetron Religius terhadap Perilaku Beragama Ibu Rumah Tangga Muslimah

1 14 162

Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton Tayangan Sinetron)

0 0 13

Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton Tayangan Sinetron)

0 0 2

Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton Tayangan Sinetron)

1 1 8

Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton Tayangan Sinetron)

0 0 19

Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton Tayangan Sinetron) Chapter III V

0 1 27

Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton Tayangan Sinetron)

0 0 2

Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton Tayangan Sinetron)

0 0 5