METODOLOGI PENELITIAN Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Hiburan Di Masyarakat (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Acara Akhirnya Datang Juga di Trans TV Terhadap Upaya Pemenuhan Hiburan di Masyarakat Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Medan)

39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Kelurahan Desa Manunggal adalah salah satu daerah yang berada di lingkungan Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang. Data geografi di Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang adalah letak geografi 03 ˚ - 37˚ lintang utara dan 98˚ - 47˚ bujur timur. Ketinggian tanah dari permukaan laut ± 5 meter. Banyaknya curah hujan 30 mm tahun. Fotografi daratan rendah yaitu suhu udara rata-rata 32 ˚ C. Adapun luas Kelurahan Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang adalah 1413 Ha Hektar, dan batas-batas wilayah tersebut adalah: • Sebelah Utara berbatasan dengan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan. • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli. • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kelumpang Kecamatan Hamparan Perak. • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kelurahan Tanjung Mulia dan Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli. Orbitasi jarak dari pusat pemerintahan desa yaitu: • Jarak dari pusat pemerintahan ke kecamatan 2 km. • Jarak dari pusat pemerintahan ke kabupaten 44 km. • Jarak dari pusat pemerintahan ke propinsi 9 km. • Jarak dari pusat pemerintahan ke pusat 1500 km. Kelurahan Desa Manunggal dipimpin oleh seorang Lurah dan terdiri atas 15 Dusun. Pekerjaan penduduk sangat beragam seperti pegawai negeri, pegawai swasta, 40 berdagang, wiraswasta dan lain-lain. Mayoritas penduduknya beragama Islam, kemudian Kristen disusul Khatolik, Hindu dan Budha. Sumber : bagian Sekretaris Kelurahan Desa Manunggal Kec. Labuhan Deli. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Manunggal Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang Sekretaris Desa Kaur Pembangunan Kaur Pemerintahan BPD Kaur Umum Kepala Desa Dsn I Dsn II Dsn II-A Dsn III Dsn IV Dsn IV-A Dsn V Dsn V-A Dsn VI Dsn VI-A Dsn VII Dsn VII-A Dsn VIII Dsn IX Dsn IX-A 41 Sinopsis : Tahun 1994 Desa Helvetia dimekarkan menjadi 2 dua Desa. Wilayah Selatan tetap Desa Helvetia dan wilayah Utara pada tanggal 26 April 1994 dikukuhkan menjadi Desa Persiapan Manunggal dan ditunjuk Kepala Desanya Drs.M.Haris Nst, dan pada tahun 1996 diganti dengan Gambur Sagala. Pada tahun 1997 Desa Manunggal di Devenitifkan dan Gambur Sagala meninggal pada tahun itu. Untuk sementara jabatan Kepala Desa dijabat oleh Camat Labuhan Deli yaitu Drs.Darsjah Nst, kemudian pada tahun 1998 ditunjuk Drs.H.Taswir Pasaribu menjabat Kepala Desa hingga akhirnya atas permohonan masyarakat Desa Manunggal, dilaksanakan pemilihan Kepala Desa pada tanggal 26 Februari 2001 yang hasilnya terpilih Ilyas Sarijan dengan suara terbanyak diantara 3 tiga peserta lainnya. Ilyas Sarijan dilantik menjadi Kepala Desa Devinitif pada tanggal 30 April 2001 dan bertugas sampai saat ini, dan berakhir masa jabatannya pada tahun 2006. Memori I Kantor Kepala Desa : 1. Tanggal 22 Januari 1994 : di Gedung Klinik ex. PTP. IX Helvetia. 2. Tanggal 27 April 1994 : Rumah Sewa di Gg. Sehati Dsn. VI psr IX. 3. Tanggal 7 November 1996 : Gedung Kantor Kepala Desa hasil swadaya masyarakat dan donatur Bandes 1995-1996. Memori II tahun berdiri dan pengukuhan Desa Manunggal : 1. Tanggal 26 April 1994 ddikukuhkan menjadi Desa Persiapan. 2. Tanggal 03 Januari 1997 disyahkan menjadi Desa Devinitif. 42 III.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional ini digunakan untuk meneliti hubungan di antara variable-variabel. Metode korelasional ini bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel yang berkaitan dengan variasi pada variabel lain. Rakhmat,1995:27. Kelebihan metode korelasional adalah dapat menukur hubungan diantara berbagai variabel, meramalkan variabel tak bebas dan memudahkan untuk memuat rancangan penelitian eksperimental Rakhmat, 1995:43. Kelemahan metode korelasional adalah korelasi tidak selalu menunjukkan kausalitas walaupun kadang- kadang korelasi yang tinggi dapat menunjukkan hubungan sebab akibat Rakhmat, 1995:40. III.3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang – Medan. III.4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli tahun 2008. 43 III.5. Sejarah Trans TV Trans TV PT Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah stasiun televise swasta kedelapan yang memperoleh izin mengudara secara nasional di Indonesia. Usahanya berada dibawah kepemilikan konglomerat Chairul Tanjung, pemilik para group PT PARA INDO INVESTINDO dan Bank Mega. Trans TV memperoleh izin siaran pada bulan Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan antar departemen pemerintah, dan sejak tanggal 15 Desember 2001, Trans TV memulai siaran secara resmi. Kantor pusat stasiun ini berada di studio Trans TV, Jl. Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan. Stasiun televisi swasta paling baru ini dimotori oleh duet pakar televisi yaitu mantan Direktur Televisi Ishadi sebagai Presiden Direktur dan eks Pempinan RCTI Alex Kumara sebagai wakilnya yang juga merangkap direktur operasional http:transtv.co.id. III.5.1. Logo Trans TV Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilaunya mereflesikan kehidupan dan adapt istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai symbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi., klasik, namun akrab dan mudah dikenali. 44 III.5.2. Visi dan Misi Visi Trans TV adalah menjadi televisi terbaik di Indonesia dan ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program- program berkualitas, berprilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat. Sedangkan misinya adalah wadah gagasan dan inspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterahkan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi. III.5.3. Sekilas Mengenai Tayangan Akhirnya Datang Juga Acara komedi Akhirnya Datang Juga tayang pada setiap hari minggu pukul 19.00-20.00 WIB, yang berdurasi 60 menit, tayangan ini mulai tayang perdana di Trans TV pada hari minggu tanggal 21 Oktober 2007, acara Akhirnya Datang Juga hadir untuk menyegarkan penonton televisi dengan cara lawakan yang segar, inovatif dan kreatif. Acara komedi Akhirnya Datang Juga dinilai sebagai lawakan yang cerdas dan kreatif, walaupun baru tayang beberapa episode tetapi komedi Akhirnya Datang Juga yang ditayangkan di Trans TV ini telah mampu meraih sukses. Kemampuan para bintang tamu memerankan tokoh yang dilakoninya. Acara Akhirnya Datang Juga ini cukup menarik perhatian masyarakat karena konsepnya yang cukup unik dalam menguji kemampuan akting dari seorang aktoratau aktris yang berakting pada satu sketsa tanpa naskah dan skrip. Seperti episode 45 keempat di mana kita bisa melihat kualitas akting yang cukup parah dari seorang Roger Danuarta dan Sisi Pricilla. Isi dari acara Akhirnya Datang Juga adalah Acara yang akan “menjebak” selebritis dalam berbagai situasi yang harus dikuasai mereka. Uniknya, tanpa skenario, penuh tantangan dan dihadirkan langsung ditengah penonton. Sang bintang tamu akan ditempatkan di dalam suatu sketsa situasi, dimana semuanya akan disiapkan bagi si bintang tamu, kostum, handprop, make up, semuanya, kecuali skrip. Bintang tamu tidak akan diberitahukan sebelumnya mengenai situasi, cerita, setting, dialog atau apapun yang berhubungan dengan sketsa tersebut, dan bintang tamu harus langsung berusaha untuk mengikuti jalan cerita yang ada. Ekspresi kepanikan, kaget ataupun dialog yang asal yang tercipta dari kebingungan bintang tamu akan menciptakan suatu kelucuan, yang merupakan kekuatan dari program ini. Dalam setiap episode akan ada 4 orang bintang tamu, dimana masing-masing segmen akan berisikan satu sketsa yang dimainkan oleh satu bintang tamu. Dalam setiap akhir dari penampilan bintang tamu akan dikomentari oleh seorang juri, yaitu Didi Petet. Untuk segmen terakhir ke-4 bintang tamu akan bermain secara bersamaan dalam satu sketsa situasi, dimana akan terlihat bintang tamu mana yang paling cepat dan lucu dalam berimprovisasi dialog. Pada akhirnya sang juri akan memilih satu orang pemenang, yang berhak mendapatkan piala Akhirnya Datang Juga. Tujuan dari acara Akhirnya Datang Juga ini adalah untuk menghibur penonton dengan cara lawakan lebih segar dan berkualitas. Selama seminggu penuh masyarakat telah disibukkan oleh aktifitas-aktifitas yang sangat menguras tenaga, pikiran dan otak. 46 Maka dengan menonton acara Akhirnya Datang Juga masyarakat dapat terhibur. Tayangan ini memberikan sesuatu penyegaran kita dan membuat kita bisa tertawa lepas di saat libur setelah ditutut bekerja. Tayangan ini juga memberikan pengajaran kepada artis kita untuk berakting tanpa naskah dan lain sebagainya http:pintunet.com. III.6. Populasi dan Sampel III.6.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang dimiliki karekteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 2001:141. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Kelurahan Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang dengan batasan umur 17 – 35 tahun. Populasi dipilih berdasarkan tingkat ekonomi penduduknya yang rata-rata termasuk kalangan menengah kebawah. Jumlah keseluruhan adalah 10371 jiwa, pria dan wanita mulai usia 17-35 tahun berjumlah 6608 jiwa. III.6.2. Sampel Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dengan menggunakan cara- cara tertentu Nawawi, 2001:144. Berdasarkan data populasi yang ada, maka peneliti menggunakan Rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dengan tingkat kepercayaan 90 yakni sebagai berikut : 47 n = N N d² + 1 N = Jumlah Populasi n = Sampel d² = Presisi Dari rumus terbesar, maka besar sampel yang diambil pada penelitian ini adalah : n = 6608 6608 0,1² + 1 = 6608 66,08 + 1 = 6608 67,08 = 98,509 = 98 jiwa. Berdasarkan hasil perhitungan penarikan sampel, maka untuk memilih sampel penulis menggunakan teknik penarikan sampel yaitu Purposive sampling dan Stratified sampling. 48 III.7. Teknik Penarikan Sampling III.7.1. Purposive Sampling Teknik ini berdasarkan pengambilan sampel yang disesuakain dengan tujuan penelitian. Sampel yang digunakan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Adapun ketentuan smpel yang dimaksudkan : • Sampel adalah masyarakat yang tinggal di Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Medan. • Sampel adalah masyarakat yang pernah menonton acara “Akhirnya Datang Juga” dan mengetahui isi dan bentuk acara tersebut. • Sampel adalah masyarakat yang berusia 17 – 35 tahun. Maka dapat dihitung sampel yang terpilih setiap dusun yaitu : Dusun Populasi Penarikan Sampel Sampel I 731 731x98 6608 11 II 311 311x98 6608 5 II A 287 287x98 6608 4 III 555 555x98 6608 8 IV 348 348x98 6608 5 IV A 319 319x98 6608 5 V 545 545x98 6608 8 V A 618 618x98 6608 9 VI 601 601x98 6608 9 VI A 300 300x98 6608 5 VII 456 456x98 7 49 6608 VII A 356 356x98 6608 5 VIII 608 608x98 6608 9 IX 351 351x98 6608 5 IX A 222 222x98 6608 3 Total 98 Sumber : Bagian Sekretaris Kelurahan Desa Manunggal. III.7.2. Stratified Random Sampling Sampel stratifikasi dipakai untuk populasi yang heterogen, berbeda dengan hal karakteristik populasi, seperti tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, usia atau jenis kelamin. Untuk menggambarkan secara tepat mengenai sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi terlebih dahulu dalam lapisan strata yang seragam Eriyanto, 1999:95. III.8. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu: • Penelitian Kepustakaan Library Research Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 50 • Penelitian Lapangan Field Research Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian melalui : 1. Observasi, adalah pengumpulan data melalui pengamatan peneliti dengan menggunakan pancaindra Bungin, 2001:142. 2. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan peretanyaan secara langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada responden, dan jawaban- jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam tape recorder Soehartono, 2004:67. 3. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden Soehartono, 2004:65. III.9. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995 :237. Dalam bentuk penelitian ini teknik analisa data yang digunakan adalah : a. Analisa Tabel Tunggal Analisa tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995:266. 51 b. Analisa Tabel Silang Analisa tabel silang merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif dan negatif Singarimbun, 1995:273. c. Uji Hipotesa Uji hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus Korelasi Tata Jenjang yang dikemukakan oleh Spearman Arikunto, 2003:247. 6 ∑ D² rho xy = 1 - N N²-1 Keterangan : rho xy = Koefisien korelasi tata jenjang D = Difference, yaitu beda antara jenjang setiap subjek N = Banyaknya subjek Korelasi atau jenjang juga disebut dengan rank-difference correlation atau rank-order correlation. Korelasi tata jenjang digunakan untuk menentukan hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupakan gejala ordinal atau tata jenjang. Untuk indeks korelasi, dapat diketahui dengan adanya empat hal, yakni arah korelasi, ada tidaknya korelasi, interpretasi mengenai tinggi rendahnya korelasi, dan signifikan tidaknya harga r. 52 Arah korelasi, dinyatakan dalam tanda “+” plus dan “–“ minus. Tanda “+” menunjukkan adanya korelasi sejajar searah dan tanda “–“ menunjukkan korelasi sejajar berlawanan arah. Korelasi + : “Makin tinggi nilai X. maka makin tinggi nilai Y” atau “kenaikan nilai X diikuti nilai Y”. Korelasi - : “Makin tinggi nilai X, maka makin rendah nilai Y” atau “kenaikan nilai X, diikuti penurunan nilai Y”. Ada tidaknya korelasi, dinyatakan dalam angka pada indeks. Betapa pun kecilnya indeks korelasi, jika bukan 0,0000, dapat diartikan bahwa antara kedua variabel yang dikorelasikan terdapat korelasi. Interpretasi tinggi rendahnya korelasi dapat diketahui juga dari besar kecilnya angka dalam indeks korelasi. Makin besar angka dalam indeks korelasi, makin tinggilah korelasi kedua variabel yang dikorelasikan. Untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford Rakhmat, 1995:27, yaitu sebagai berikut : 0,20 : Hubungan rendah sekali 0,20 – 0,40 : Hubungan rendah tapi pasti 0,41 – 0,70 : Hubungan cukup berarti 0,71 – 0,90 : Hubungan kuat dan tinggi 0,90 : Hubungan kuat sekali, sangat tinggi dan dapat diandalkan. 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Tayangan Little Krisna dan pemenuhan kebutuhan akan hiburan” (Studi Korelasional tentang Hubungan Tayangan Little Krisnadi MNCTV terhadap Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan di Kalangan Masyarakat Tamil India di Kampung Madras, Kota Medan).

4 63 169

Tayangan Sinetron India terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan ( Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Serial Sinetron India di ANTV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan pada Ibu Rumah Tangga di Graha, Dusun V, Tanjung Anom )

7 70 131

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV).

0 0 103

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PROGRAM ACARA ETHNIC RUNAWAY DI TRANS TV (Studi Deskriptif Tentang Opini Masyarakat Surabaya Tentang Acara Ethnic Runaway di Trans TV).

1 10 91

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 8

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 1

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 7

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 32

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 1

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 4