Objek, Subjek, dan Wajib Pajak Restoran Dasar Hukum Pemungutan Pajak Restoran.

b. Pajak Tidak Langsung yaitu pajak yang pengenaannya tidak didaftar berdasarkan nomor kohir NPWP dan pengenaannya dilakukan secara berkala serta pajak tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Contohnya : Bea Materai, Pajak Penjualan, Cukai dan sebagainya. 3. Menurut Lembaga Pemungutannya a. Pajak NegaraPusat yaitu pajak yang dikelola atau pemungutannya dilakukan oleh aparat pemerintah pusat untuk mengisi kas Negara. b. Pelayanan yang disediakan oleh restoran atau rumah makan yang pendapatan brutonya tidak melebihi batas Rp 600.000 enam ratus ribu rupiah per bulan. Subjek Pajak Restoran adalah orang pribai atau badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan restoran. Wajib Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran dilakukan kepada restoran.

3.5. Objek, Subjek, dan Wajib Pajak Restoran

a. Objek Pajak Restoran Objek pajak restoran adalah pelayanan yang disediakan restoran dengan pembayaran. Termasuk dalam objek pajak restoran adalah : Rumah makan, Kafe, Buffet, Kantin, Universitas Sumatera Utara Kedai NasiKopi BarSejenisnya Pelayanan di restoranrumah makan meliputi penjualan makanan dan atau minuman direstoranrumah makan, termasuk penyediaan penjualan makananminuman yang diantardibawa pulang. c. Bukan Objek Pajak Restoran 1.Pelayanan usaha jasa boga atau catering dan 2.Pelayanan yang disediakan oleh restoran atau rumah makan yang pendapatan brutonya tidak melebihi batas Rp 600.000 enam ratus ribu rupiah per bulan. Subjek pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan restoran. Wajib pajak restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada restoran.

3.6. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Restoran.

Dasar hukum pemungutan pajak restoran pada suatu kabupaten atau kota adalah sebagaimana dibawah ini : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah. 3. Peraturan Daerah Kabupaten Kota dimaksud. Universitas Sumatera Utara 3.7. Dasar Pengenaan, Tarif, dan Tata Cara Perhitungan Pajak Restoran 1. Dasar Pengenaan Pajak Restoran Dasar pengenaan pajak restoran adalah jumlah pembayaran yang diterima atau yang seharusnya diterima restoran. Jika pembayaran dipengaruhi oleh hubungan istimewa harga jual atau pengganti dihitung atas dasar harga pasar yang wajar pada saat pembelian makanan dan atau minuman. Contoh hubungan istimewa adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa restoran dengan pengusaha restoran, baik langsung ataupun tidak langsung, berada dibawah pemilikan atau penguasaan orang pribadi atau badan yang sama. Pembayaran adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh subjek pajak untuk harga jual baik jumlah uang yang dibayarkan maupun penggantian yang seharusnya diminta wajib pajak sebagai penukaran atas pembelian makanan dan atau minuman termasuk pula semua tambahan dengan nama apapun juga dilakukan berkaitan dengan usaha restoran. Contoh pembayaran, misalnya seseorang menikmati hidangan yang disediakan oleh restoran ABC dengan melakukan pembayaran atas : Makanan Rp 260.000,00 Minuman Rp 60.000,00 Jumlah Rp 260.000,00 Servis Charge 10 Rp 26.000,00 Jumlah Pembayaran Rp 286.000,00 Pembayaran yang dimaksud adalah pembayaran sebelum dikenakan Pajak Restoran, yaitu sebesar Rp 286.000,00 Universitas Sumatera Utara 2.Tarif Pajak Restoran Tarif pajak restoran ditetapkan paling tinggi sebesarsepuluh persen dan ditetapkan dengan peraturan daerha kabupatenkota yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada pemerintah kabupatenkota untuk menerapkan tariff pajak yang dipandang sesuai dengan kondisi masing- masing daerah kabupatenkota. Dengan demikian, setiap daerah kabupatenkota lainnya, asalkan tidak melebihi dari sepuluh persen. 3.Tata Cara Perhitungan Pajak Restoran Besarnya pokok pajak restoran yang terutang dihitung dengan cara mangalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan pajak restoran adalah sesuai dengan rumus berikut : Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak = Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran yang dilakukan kepada Restoran Berdasarkan pembayaran yang dilakukan oleh subjek pajak kepada restoran “ABC” pada poin a diatas dan apabila besarnya tariff pajak pada kota tempat restoran “ABC” berlokasi ditetapkan sebesar sepuluh persen, dapat dihitung besarnya pajak restoran yang terutang, yaitu sebesar : 10 x Rp 286.000,00 = Rp 28.600,00 4. Ketentuan a Undang-Undang NOmor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Universitas Sumatera Utara b Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. c Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2001 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja dinas-dinas daerah di lingkungan pemerintah kota medan. d Keputusan Walikota Medan Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pajak Daerah Kota Medan.

3.8. Pembayaran dan Penagihan Pajak Restoran