Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Pemerintah adalah entitas masyarakat dalam suatu negara yang diberi kewenangan untuk menjalankan pemerintahan. Pelaksanaan pemerintah hanya dapat dilaksanakan dengan adanya beberapa unsur pendukung, Salah satunya adalah tersedianya dana yang memadai. Sebab tanpa dukungan dana,semua program pemerintah tidak akan dapat dilaksanakan dan itu berarti fungsi pemerintah dalam suatu negara tidak berjalan secara optimal. Dana yang diperoleh negara merupakan penerimaan yang dipergunakan untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN. Anggaran tersebut merupakan uraian pembiayaan yang dipergunakan penyelenggaraan pemerintah dan keperluan pembangunan. Biaya pembangunan digunakan untuk membangun sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pelayanan publik. Mustaqiem,2008:1 Salah satu cara bagi pemerintah untuk menghimpun dana bagi pembangunan adalah melalui pemungutan pajak. Hasil pemungutan pajak dikumpulkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dan termasuk pendapatan rutin khususnya disektor bukan migas. Pajak mempunyai kontribusi yang sangat besar untuk membiayai anggaran bagi penyelenggara pemerintah, pelayanan umum dan pembangunan. Universitas Sumatera Utara Dari sekian banyak pajak yang dipungut di negara kita salah satu pajak yang diandalkan untuk menghasilkan dana anggaran adalah pajak restoran. Objek pajak restoran adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di restoran termasuk bar, kafe, rumah makan, buffet, kantin, kedai nasikopi, dan meliputi penjualan makanan dan minuman di tempat yang disertai tempat penyantapan maupun diantar dan dibawa pulang take away. Subjek pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada restoran. Sedangkan objek pajak restoran adalah pelayanan yang disediakan restoran dengan pembayaran. 1. Pelayanan usaha jasa boga katering 2. Pelayanan yang disediakan oleh restoran atau rumah makan yang peredarannya tidak melebihi batas tertentu yang ditetapkan oleh peraturan daerah. Dasar pengenaan pajak restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada restoran. Pembayaran adalah jumlah yang diterima atau seharusnya diterima sebagai imbalan atas penyerahan barang dan jasa sebagai pembayaran kepada pemilik restoran. Tarif pajak restoran yang paling tinggi sebesar 10 dan ditetapkan dengan peraturan daerah atas Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pajak restoran yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat restoran berlokasi. Besarnya pokok pajak restoran yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak restoran yang paling tinggi 10 dengan dasar pengenaan Universitas Sumatera Utara pajak, yaitu jumlah yang diterima atau seharusnya diterima sebagai imbalan atas penyerahan barang dan atau jasa sebagai pembayaran kepada pemilik restoran. Proses pemungutan pajak yaitu : pajak dikutip di bank atau tempat yang telah ditentukan oleh Menteri Keuangan sebagai tempat pembayaran untuk menambah anggaran berikutnya apabila tidak mencapai target atau realisasi yang diharapkan. Hambatan Pemungutan Pajak : - Perlawanan Pasif Masyarakat enggan pasif membayar pajak yang dapat disebabkan antara lain : a Perkembangan intelektual dan moral masyarakat. b Sistem perpajakan yang mungkin sulit dipahami masyarakat. c Sistem control yang tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik. - Perlawanan Aktif Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari pajak yaitu : a Tax Avoidence, usaha untuk meringankan beban pajak dengan tidak melanggar Undang-Undang. Universitas Sumatera Utara b Tax Evasion, usaha untuk meringankan beban pajak dengan cara melanggar Undang-Undang menggelapkan pajak. Berdasarkan kondisi tersebut penulis akan melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM dengan judul “Mekanisme Perhitungan dan Pembayaran Pajak Restoran Pada Hotel Pardede Medan”. 1.2. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Adapun tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini adalah : a. Untuk mengetahui Mekanisme Perhitungan dan Pembayaran Pajak Restoran pada Hotel Pardede Medan. b. Untuk mengetahui besarnya tarif pajak yang digunakan dalam perhitungan pajak restoran pada Hotel Pardede Medan. c. Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi dalam perhitungan dan pembayaran pajak restoran pada Hotel Pardede Medan. d. Untuk mengetahui jumlah pembayaran pajak restoran 5 lima tahun terakhir. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah : a. Bagi Mahasiswa 1. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja pada suatu instansi swasta dalam hal ini Hotel Pardede Medan. Universitas Sumatera Utara 2. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari khususnya tentang pajak daerah dan retribusi daerah dalam mengatasi permasalahan yang timbul selama PKLM. 3. Meningkatkan profesionalisme, memperluas wawasan dan memantapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya khususnya di bidang perpajakan. 4. Untuk menciptakan dan mengembangkan rasa tanggung jawab serta kedisiplinan. b. Bagi Hotel Pardede 1. Untuk memperoleh masukan, ide-ide, gagasan yang konstruktif dari Perguruan Tinggi untuk lebih memperbaiki perhitungan dan pembayaran pajak restoran. 2. Agar dapat digunakan untuk pengembangan ilmu dalam bidang perpajakan khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan pada Hotel Pardede Medan. 3. Meningkatkan hubungan baik dengan Universitas Sumatera Utara. c. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan 1. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan instansi swasta dalam hal ini Hotel Pardede Medan. Universitas Sumatera Utara 2. Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang telah disampaikan selama perkuliahan. 3. Mendapat masukan dan sarana untuk perbikan dan penyempurnaan kurikulum yang berlaku. 4. Mempromosikan sumber daya alam yang terdapat di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

1.3. Uraian Teoritis Defenisi Pajak berdasarkan pembagian isi teorinya :