“Partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi – pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh
pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif , terorganisir atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau
ilegal, efektif atau tidak efektif.”
16
6.2.2. Bentuk – Bentuk Partisipasi Politik
1. Piramida Partisipasi Politik
David F. Roth dan Frank L. Wilson, menggambarkan partisipasi politik kedalam bentuk piramida patisipasi. Piramida partisipasi politik dibagi menjadi empat lapisan,
yaitu Aktivis, partisipan, penonton dan apolitis.
Gambar 1. Piramida Partisipasi Politik
sumber : di adaptasi dari David F. Roth Frank L. Wilson, The Comparative Study Of Politics, dalam :
http:catatankecilgue.blogspot.com
Berdasarkan gambar diatas, puncak piramida diduduki oleh Aktivis. Menurut mereka, piramida partisipasi politik menunjukkan bahwa semakin tinggi integritas dan
derajat aktivitas politik seseorang maka, semakin kecil kuantitas orang yang terlibat
16
Samuel P. Huntington Joan Nelson, Partisipasi Politik di Negara Berkembang, Jakarta: Rineka Cipta, 1994, hal.1.
Universitas Sumatera Utara
didalamnya. Intentisitas dan derajat keterlibatan yang tinggi dalam aktivitas politik dikenal sebagai aktivis. Yang termasuk ke dalam kelompok aktivis adalah para
pemimpin dan para fungsionaris partai atupun kelompok kepentingan. Lapisan kedua adalah partisipan. Kelompok ini mencakup berbagai aktivitas seperti petugas atau juru
kampanye, mereka yang terlibat dalam program atau proyek sosial, sebagai pelobi politik, maupun yang aktif dalam partai politik atau kelompok kepentingan. Lapisan ketiga
adalah kelompok pengamat. Mereka ikut dalam kegiatan politik yang tidak banyak menyita waktu, tidak menuntut prakarsa sendiri, tidak intensif dan jarang melakukannya.
Misalnya, seperti memberikan suara dalam pemilu, mendiskusikan isu politik dan mengahdiri kampanye. Dan lapisan terakhir adalah kelompok orang yang apolitis, yaitu
sekelopok orang yang tidak peduli terhadap sesuatu yang berhubungan dengan politik. Mereka tidak memberikan sedikitpun terhadap masalah politik.
17
2. Hierarki Partisipasi Politik
Michael Rush dan Philip Althoff mengajukan hierarki parisipasi politik. Menurut mereka, hierarki tertinggi dari partisipasi politik diduduki oleh jabatan politik atau
dministrative. Sedangkan yang menduduki hierarki paling terendah dari partisipasi politik adalah adalah orang yang apati secara total, yaitu orang yang tidak melakukan
aktifitas apapun dalam politik secara total. Semakin tinggi hierarki partisipasi politik, maka semakin kecil kuantitas keterlibatan dari orang – orang.
18
17
Prof. Dr. Damsar, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010, hal. 183- 185
18
Prof. Dr. Damsar, ibid., hal. 185
Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Hierarki Partisipasi Politik Sumber : diadaptasi Michael Rush Philip Althoff , Pengantar Sosiologi Politik dalam :
Prof. Dr. Damsar, Pengantar Sosiologi Politik. 2010
3. Bentuk– bentuk Partisipasi Politik Konvensional dan Non-Kovensional