3. Bagi Masyarakat, penelitian ini dapat digunakan sebagai literature daftar
kepustakaan bagi yang tertarik untuk meneliti tentang masalah perilaku pemilih.
4. Dapat menjadi masukan kepada Pemerintahan,dalam hal ini Komisi Pemilihan
Umum, Partai Politik serta Pemerintahan Daerah dalam kaitannya tentang perilaku politik masyarakat.
6. Kerangka Teori
Didalam menyusun sebuah tulisan ilmiah, maka kerangka teori merupakan bagian yang sangat penting, karena di dalam kerangka teori akan dimuat teori – teori yang
relevan dalam menjelaskan permasalahan yang sedang diteliti. Kemudian kerangka teori ini digunakan sebagai landasan berfikir atau titik tolak dalam penelitian. Oleh sebab itu,
perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok – pokok pikiran yang menggambarkan diri dari sudut mana masalah itu akan ditelaah. Berikut ini akan di paparkan beberapa
teori yang digunakan dalam melakukan penelitian ini.
6.1. Etnisitas
6.1.1. Konsep tentang Etnis
Dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan istilah etnis berarti kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu
karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Anggota-anggota suatu kelompok etnik memiliki kesamaan dalam hal sejarah keturunan, bahasa baik yang
digunakan ataupun tidak, sistem nilai, serta adat-istiadat dan tradisi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Frederik Barth istilah etnik adalah suatu kelompok tertentu yang karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa, ataupun kombinasi dari kategori tersebut terikat
pada sistem nilai budayanya. Kelompok etnis adalah kelompok orang-orang sebagai suatu populasi yang :
12
• Secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan
• Mempunyai nila-nilai budaya yang sama, dan sadar akan rasa
kebersamaannya dalam suatu bentuk budaya. •
Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri. •
Menentukan ciri kelompoknya sendiri yang diterima oleh kelompok lain dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain.
6.1.2. Jenis – Jenis Pemilih
Menurut Eep Saifullah Fatah, pengamat politik sekaligus tenaga pengajar FISIPOL UI, secara umum pemilih dikategorikan ke dalam empat kelompok utama, yaitu
:
13
• Pemilih Rasional Kalkulatif.
Pemilih tipe ini adalah pemilih yang memutuskan pilihan politiknya berdasarkan perhitungan rasional dan logika. Kelompok pemilih jenis ini sangat peduli dan kritis
dengan integritas kandidat serta visi dan misi masing-masing kandidat. Biasanya pemilih ini berasal dari golongan masyarakat yang terdidik well-educated atau relatif
tercerahkan dengan informasi yang cukup well-informed sebelum menjatuhkan pilihannya.
12
Fredrik Barth, Kelompok Etnik dan Batasannya, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, 1988, hal. 11
13
http:afriantodaud.multiply.comjournalitem6Menakar_Peluang_Calon_Gubernur_Sumbar
Universitas Sumatera Utara
• Pemilih Primordial
Pemilih yang menjatuhkan pilihan politiknya lebih dikarena alasan primordialisme. Seperti alasan agama, suku, ataupun keturunan. Pemilih yang termasuk
kedalam tipe ini biasanya sangat mengagungkan simbol-simbol yang mereka anggap luhur, seperti agama, suku, atau kedaerahan, dan karena itu mereka cendrung tidak terlalu
kritis dengan pilihan mereka. Pemilih tipe ini lebih banyak berdomisili di perkampungan. Di Jawa, pemilih jenis ini lebih banyak dikenal dari kalangan nahdiyin, yang begitu
hormat kepada simbol-simbol agama, bahkan sampai pada tingkat pengkultusan seorang kiyai.
• Pemilih Pragmatis.
Pemilih tipe ini biasanya lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan untung dan rugi. Suara mereka akan diberikan kepada kandidat yang bisa mendatangkan keuntungan
sesaat secara pribadi kepada mereka. Biasanya mereka juga tidak begitu peduli dan sama sekali tidak kritis dengan integritas dan visi misi yang di bawa kandidat.
• Pemilih Emosional
Kelompok pemilih ini cenderung memutuskan pilihan politiknya karena alasan perasaan. Pilihan politik yang didasari rasa iba, misalnya, adalah pilihan yang emosional.
Atau pilihan dengan alasan romantisme, seperti kagum dengan ketampanan atau kecantikan kandidat, misalnya, juga termasuk kategori pilihan emosional. Kebanyakan
mereka biasanya berasal dari kalangan hawa dan atau pemilih pemula.
Universitas Sumatera Utara
6.2. Partisipasi Politik