yang diusung dalam label Reformasi Total adalah penyelesaian masalah terhadap kaum minoritas, dan tercakup di situ pula Etnis Tionghoa. Saat itu mulai bermunculanlah
berbagai partai politik maupun kelompoki kepentingan dari etnis ini seperti Partai Reformasi Tionghoa Indonesia PARTI, Partai Pembauran Indonesia Parpindo dan
FORMASI Forum Masyarakat Untuk Solidaritas Demokrasi Indonesia.
10
Presiden saat itu, B.J. Habibie juga mengakhiri segala bentuk pelarangan terhadap kebebasan berekspresi kelompok etnis Tionghoa dengan menerbitkan Impres Nomor 26
tahun 1998. kemudian Gus Dur mencabut Kepres No. 6 tahun 2000, sekaligus keberadaan Inpres No. 14 tahun 1967. Sejak saat itu, dimulailah kebebasan berekspresi
dalam bidang budaya bahkan, Megawati Soekarnoputri, presiden RI selanjutnya menjadikan Imlek sebagai hari libur nasional serta menegaskan lagi tak boleh ada
diskriminasi terhadap etnis Tionghoa. Putri Bung Karno ini juga menjamin etnis Tionghoa bisa bekerja dalam bidang apa pun, termasuk menjadi pegawai negeri sipil
PNS atau TNI.
11
2. Perumusan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan terarah dan tepat sasaran, maka permasalahan harus dirumuskan dengan jelas. Berdasarkan latar belakang yang telah di
uraikan di atas, maka perumusan masalah adalah Seberapa besar etnisitas dalam hal ini etnis India dan etnis Tionghoa terkait dengan pilihan politiknya dan pengaruh etnis
terhadap pilihan partai politik yang dipilih oleh etnis India dan etnis Tionghoa dalam Pemilu Legislatif 2009.
10
http:savindievoice.wordpress.com20080825etnis-tionghoa-sebagai-kekuatan-politik-paska-orde- baru
11
http:id.wikipedia.orgwikiTionghoa-Indonesia
Universitas Sumatera Utara
3. Batasan Masalah
• Penelitian hanya dilakukan pada masyarakat etnis India dan Etnis Tionghoa
yang berdomisili di Kelurahan Polonia saja dan telah memiliki hak suara untuk memilih dalam Pemilu, yaitu yang telah berusia 17 tahun ke-atas atau
yang sudah menikah. •
Penelitian hanya dilakukan terhadap bagaimana preferensi politik masyarakat etnis India dan etnis Tionghoa pada Pemilu Legislatif 2009 yang berdomisili
di Kelurahan Polonia.
4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui dan menganalisis Perilaku politik etnis India dan etnis Tionghoa dalam kaitannya dengan preferensi politiknya pada Pemilihan Umum Legislatif
2009.
5. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Bagi Individu, untuk menambah pemahaman serta kemampuan berfikir penulis. Serta penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai dasar
untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut. 2.
Bagi Akademik, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penelitian di bidang ilmu sosial dan ilmu politik, khususnya mengenai studi tentang
perilaku pemilih.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi Masyarakat, penelitian ini dapat digunakan sebagai literature daftar
kepustakaan bagi yang tertarik untuk meneliti tentang masalah perilaku pemilih.
4. Dapat menjadi masukan kepada Pemerintahan,dalam hal ini Komisi Pemilihan
Umum, Partai Politik serta Pemerintahan Daerah dalam kaitannya tentang perilaku politik masyarakat.
6. Kerangka Teori