mean 3.300. Dan hasil uji analisa diperoleh nilai p 0,007 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mandiri berkemih pada anak.
1.2.2.Uji independent Tabel 5.5. Perbedaan kemampuan mandiri berkemih anak pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol setelah dilakukan bladder bladder training di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
Variabel Mean
SD Nilai p
n Kemampuan
berkemih Kelompok Intervensi
Kelompok Kontrol -
5,10
5,20 -
2,233
2,043 -
0.918 20
Pengaruh bladder retention training terhadap kemampuan mandiri berkemih pada anak kelompok intervensi yang diberi intervensi mempunyai nilai rata-rata pada diperoleh
nilai rata-rata 5,10, nilai SD = 2,233. Pada kelompok kontrol rata-ratanya yaitu 5,20, nilai SD = 2,043. Dari hasil analisis diperoleh nilai P = 0,918 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi terhadap kemampuan mandiri berkemih anak.
2. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh bladder retention training terhadap kemampuan mandiri berkemih pada anak . Hasil penelitian menunjukkan pada saat
sebelum dilakukan bladder training pre test kemampuan mandiri berkemih kelompok intervensi dan kelompok kontrol mempunyai kesamaan di dalam kemampuan mandiri.
Hasil dari penelitian pada uji t-dependen untuk kelompok intervensi sebelum dilakukan bladder training nilai rata-rata 13,80, SD = 1,135, setelah dilakukan bladder training pada
kelompok intervensi mempunyai nilai rata-rata 5,10, SD = 2,234. Dari uji statistik nilai P
Universitas Sumatera Utara
yaitu 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan bladder training terhadap kemampuan mandiri berkemih pada anak.
Sedangkan hasil dari penelitian untuk kelompok control sebelum dilakukan bladder training nilai rata-rata 8,50, SD = 2,369, setelah dilakukan bladder training pada kelompok
kontrol mempunyai nilai rata-rata 5,20, SD = 2,044. Dari uji statistik nilai P= 0,007 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan bladder training terhadap
kemampuan mandiri berkemih pada anak. Sedangkan Pada uji independen dengan pengaruh bladder training terhadap
kemampuan mandiri berkemih pada anak kelompok intervensi diperoleh nilai rata-rata 5,10, SD = 2,234. Pada kelompok kontrol rata-ratanya yaitu 5,20, SD = 2,044. Dari hasil uji
statistik nilai P yaitu 0,918, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tidak terdapat adanya pengaruh yang signifikan kemampuan mandiri berkemih pada anak antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. Bladder training adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kemih
yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi optimal neurogenik potter perry, 2005. Bladder training merupakan salah satu terapi yang efektif di antara terapi
nonfarmakologi. Bladder training dapat dilakukan dengan latihan menahan kencing menunda untuk
berkemih. Pada pasien yang terpasang kateter, Bladder training dapat dilakukan dengan mengklem aliran urin ke urin bag Hariyati, 2000. Tujuan dari bladder training adalah untuk
mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih AHCPR, 1992. Agar bladder retensi training ini berhasil, klien harus mampu
menyadari dan secara fisik mampu mengikuti program pelatihan. Program tersebut meliputi penyuluhan , upaya berkemih yang terjadwal, dan memberikan umpan balik positif. Fungsi
Universitas Sumatera Utara
kandung kemih untuk sementara mungkin terganggu setelah suatu periode kateterisasi potter perry, 2006.
Penanganan ketidakmampuan berkemih secara mandiri sebagian besar tergantung kepada penyebabnya. Salah satu usaha untuk mengatasi kondisi ini berupa program latihan
kandung kemih atau bladder training Long, 1996. Bladder training atau latihan kandung kemih merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit ini.
Bladder training atau latihan kandung kemih merupakan upaya mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan, keadaan normal atau fungsi optimalnya sesuai
dengan kondisi semula Lutfie, 2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan