Pengujian Asumsi Klasik 1. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

β 8 absROA-NPL it = β Absolut Residu Moderator 4 8 absROA-BOPO it = β Absolut Residu Moderator 5 8 absROA-ER it = β Absolut Residu Moderator 6 8 absROA-CIR it = Sedangkan nilai Zscore merupakan nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan nilai absolute masing-masing variabel independen dengan variabel moderating. Absolut Residu Moderator 7

4.7.1. Pengujian Asumsi Klasik 1.

Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik Normal Probability Plot yang dihasilkan melalui perhitungan SPSS. Apabila grafik tersebut menunjukkan titik-titik yang menyebar disekitar garis lurus diagonal dan mengikuti arah garis tersebut atau berada disekitar dan sepanjang garis 450, maka regresi memiliki distribusi data normal, sebaliknya jika titik-titik menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis tersebut, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas, Ghozali, 2001: 214 . Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS 17.0. Universitas Sumatera Utara

2. Multikolinieritas

Istilah multikolinieritas berarti terdapat hubungan linear antara variabel independennya. Setiap variabel dipastikan memiliki nilai korelasi. Uji masalah multikolinieritas ini dilakukan dengan metode melihat hasil estimasi OLS, jika hasil estimasi memiliki nilai R Squared dan Adjusted R Squared yang tinggi dan memiliki nilai t yang signifikan maka model diabaikan dari masalah multikolinieritas. Tetapi jika hasil estimasi memiliki nilai R Squared dan Adjusted R Squared yang tinggi namun nilai t tidak signifikan maka model memiliki masalah multikolinieritas. Untuk mengatasi masalah multikolinieritas biasanya dilakukan dengan menambah jumlah data atau mengurangi jumlah data observasi. Cara-cara lain yang juga dapat dilakukan ialah dengan menambah atau mengurangi jumlah variabel independennya, mengkombinasikan data cross-section dan time series, mengganti data, mentransformasikan variabel, atau bahkan dengan tidak melakukan apapun.

3. Heteroskedastisitas

Langkah ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi yang kita miliki mengandung perbedaan variansi residu dari kasus pengamatan satu kasus ke kasus pengamatan yang lainnya. Jika variansi residu dari pengamatan satu ke kasus pengamatan yang lainnya mempunyai nilai tetap maka disebut homokedastisitas dan jika mempunyai perbedaan maka disebut Universitas Sumatera Utara