Definisi Operasional Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

4.5. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi dengan cara mengumpulkan data sekunder dari Indonesia Capital Market Directory tahun 2005 sampai dengan 2009 yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia dan didownload dari www.idx.co.id, www.bi.go.id dan www.infobank.co.id.

4.6. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

4.6.1. Definisi Operasional

Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham berdasarkan harga pasar market value. Variabel independen pada penelitian ini adalah variabel CAR, LDR, NIM, NPL, BOPO, EFF dan CIF. Sedangkan variabel moderating yang digunakan adalah profitabilitas yang diproksikan oleh ROA. 4.6.1.1. Capital adequacy ratio Perhitungan modal dan aktiva tertimbang menurut risiko ATMR berpedoman pada ketentuan BI tentang KPMM Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum yang berlaku. Rumus CAR adalah rasio kecukupan modal bank atau merupakan kemampuan bank dalam permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian di dalam perkreditan atau dalam perdagangan surat-surat berharga. Menurut Kasmir 2004:278, CAR merupakan perbandingan antara equity capital dengan total loans dan securities. Universitas Sumatera Utara CAR = 100 Securities Loans Total Capital Equity × + Menurut surat edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004, CAR merupakan perbandingan antara modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR. CAR =100× ATMR Modal. Sedangkan menurut Muljono 1995:112, CAR merupakan perbandingan antara equity capital dikurangi fixed assets dengan total loans dan securities. Adapun formula CAR yaitu: CAR = Berikut Tabel 4.3 secara rinci ketentuan tingkat CAR dari Bank Indonesia: Tabel 4.3. Standar Pengukuran Tingkat CAR Rasio Predikat CAR ≥ 8.1 Sangat Sehat 6.6 ≥ CAR 8.1 Sehat 5.1 ≥ CAR 6.6 Cukup Sehat CAR 5 Tidak Sehat Sumber: Bank Indonesia 4.6.1.2. Loan to deposit ratio Dimana kredit merupakan total kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kasmir, 2004: 279. Dana pihak ketiga merupakan dana pihak ketiga yang berupa giro, tabungan, dan deposito tidak temasuk antar bank. LDR = Aktiva Total Ekuitas Ketiga Pihak Dana Kredit Universitas Sumatera Utara Sedangkan secara rinci ukuran tingkat LDR dari BI tampak pada Tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4. Standar Pengukuran Tingkat LDR Rasio Predikat LDR ≤ 93,75 Sehat 93,76 LDR ≤ 97,5 Cukup Sehat 97,6 LDR ≤ 101,25 Kurang Sehat LDR 101,25 Tidak Sehat Sumber: Bank Indonesia 4.6.1.3. Non performing loan Merupakan kredit yang dalam kualitas kurang lancar, diragukan dan macet dibandingkan dengan total kredit yang diberikan. Kasmir, 2004: 280. Hal tersebut dirumuskan sebagai berikut: NPL = Sedangkan secara rinci ukuran tingkat NPL dari BI tampak pada Tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5. Standar Pengukuran Tingkat NPL Rasio Predikat NPL ≤ 5 Sehat NPL 5 Tidak Sehat Sumber: Bank Indonesia Kredit Total Bermasalah Kredit Universitas Sumatera Utara 4.6.1.4. Net interest margin Pendapatan bunga bersih adalah pendapatan bunga dikurangi dengan beban bunga. Sedangkan aktiva produktif merupakan penanaman dana bank baik dalam rupiah maupun valas, baik itu dalam bentuk kredit, penempatan antara bank, penyertaan termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administrastif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga. Kasmir, 2004: 282. Hal tersebut dirumuskan sebagai berikut: NIM = 4.6.1.5. Beban operasional terhadap pendapatan operasional BOPO Merupakan beban operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional. Muljono, 1999. Hal tersebut dirumuskan sebagai berikut: BOPO = Ketentuan tingkat BOPO dari Bank Indonesia tampak pada Tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6. Standar Pengukuran Tingkat BOPO Rasio Predikat BOPO ≤ 93.25 Sangat Sehat 93.25 BOPO ≤ 94.72 Sehat 94.72 BOPO ≤ 95.92 Cukup Sehat BOPO 95.92 Tidak sehat Sumber: Bank Indonesia Aktiva Total Bunga Biaya Bunga Pendapatan − l Operasiona Pendapatan l Operasiona Beban Universitas Sumatera Utara 4.6.1.6. Rasio efisiensi Efficiency Ratio EFF adalah perbandingan antara biaya operasional dengan labarugi kotor operasi dalam jangka waktu tertentu. Kasmir, 2004: 282. Hal tersebut dirumuskan sebagai berikut: EFF = 4.6.1.7. Rasio cost of income ratio CIR Cost of Income Ratio CIR adalah rasio untuk mengukur bagaimana biaya per assets berubah dibandingkan dengan margin pendapatan. Kasmir, 2004: 285. Hal ini disebabkan biaya berubah dibandingkan dengan pendapatan, jika pendapatan bunga bank meningkat tetapi biaya meningkat pada tingkat yang lebih tinggi maka akan terlihat perubahan bahwa bank-bank akan lebih efisien untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Hal tersebut dirumuskan sebagai berikut: CIR = 4.6.1.8. ROA return on assets Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen rasio yang memperhitungkan laba setelah pajak dengan rata-rata total asset. Kasmir, 2004: 310. Hal tersebut dirumuskan sebagai berikut: ROA = Assets Total Average Taxes After Income Net Margin Interest Assets Cost l Operasiona Kotor LabaRugi l Operasiona Beban Universitas Sumatera Utara Dimana pendapatan bersih setelah pajak dibandingkan dengan rata-rata total aktiva atau asset. Bank Indonesia mengisyaratkan tingkat ROA yang baik di atas 1,22. Ketentuan tingkat ROA dari Bank Indonesia tampak pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Standar Pengukuran Tingkat ROA Tingkat Predikat ROA ≥ 1.215 Sangat Sehat 0.99 ≥ ROA 1.215 Sehat 0.765 ≥ ROA 0.99 Cukup Sehat ROA 0.765 Tidak sehat Sumber: Bank Indonesia

4.6.2. Pengukuran Variabel