2.3.2 Pengendapan kontinu
Dengan ditemukannya alat pengendap terus menerus kontinu maka mulailah alat-alat lama diganti dengan peralatan yang baru. Beberapa type pengendap kontinu
yang terdapat di pabrik-pabrik gula di Indonesia antara lain adalah: 1.Pengendapan Dorr
2.Pengendapan Halmagis 3. Pengendapan S.R.I
Pengendapan dorr merupakan suatu bejana pengendap tertutup menjadi beberapa kompartemen. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada alat ini adalah :
a. Pengenceran
Suatu hal yang pokok mempengaruhi pengendapan adalah selisih densitas antara endapan- partikel dengan larutannya, area dan bentuk endapan juga memegang
peranan penting seperti viskositas larutan. Di Clewiston, Florida telah dilakukan percobaan mengenai hubungan antara waktu pengendapan dengan pengenceran nira
hasil sebagai berikut : 1.
Nira campur nira mentah 78 menit 2.
Nira mentah +10 air 38 menit 3.
Nira mentah +20 air 28 menit Hal diatas disebabkan naiknya perbedaan densitas serta menurunnya
viskositas, ini berdasarkan brix, misalnya brix 16 diperkirakan akan menyebabkan kebutuhan
luas pengendap sebesar 2 untuk setiap kenaikan satu brix diatas 16 brix, dengan kata lain wktu pengendapan akan meniak 2 pula. Meskipun pada prakteknya ada masalah
jumlah kenaikan imbibisi akan memperbaiki pengendapan. Tetapi kecepatan pengendapan masih sedikit menguntungkan dibanding jumlah volume niranya.
Nora Anggreini : Pengaruh Dosis Flokulan Terhadap Berat Jenis Endapan Pada Proses Pemurnian Nira Mentah…, 2008 USU Repository © 2008
b. Kecepatan Pengendapan
Kecepatan pengendapan untuk rata-rata nira menurut Landherr type lama adalah 6-12 m jam , sedang menurut Hugot kotoran mencapai dekat dasar, dimana
kecepatan pengendapan akan segera turun dan akhirnya berhenti.
c. Penjernihan atau Mengendap Clarifier Or Subsider
Pengendapan kontinu merupakan suatu bejana dimana nira masuk untuk diendapkan secara terus-menerus dengan umpan dan harus dapat mengurangi
kecepatan arus dan sirkulasi nira sedemikian sehingga tidak menghalangi terjadinya pengendapan. Nira jernih umumnya diambil dari bagian atas dengan jumlah yang
tetap akan terus menerus pada nira kotor.
d. Ruang Flokulasi
Nira yang akan dibersihkan dimasukkan tangensial dari bagian atas alat ke dalam ruang penggumpal Floculation chamber berfungsi sebagai ruang pengatur
pH. Nira kotor yang mengendap dari kompartemen atas akan turun melewati saluran pipa masuk ke dalam kompartemen bawah dan dikumpulkan dalam suatu kolong yang
memiliki diameter sama dengan saluran penghubung kompartemen tadi, dan memiliki dasar berbentuk lurus, dari tempat inilah nira kotor dikeluarkan dengan menggunakan
pompa diafragma. Nira jernihnya dikeluarkan lewat bagian atas dari masing-masing
kompartemen dengan menggunakan pipa yang mengalirkan nira dari sudut teratas kompartemen dan dialirkan ke dalam kotak nira dengan cara luapan, pada ujung
terdapat pipa yang dapat diatur kedudukannya sehingga tinggi permukaan dapat diatur pula. Permukaan pengeluaran ini sama seperti permukaan nira dalam bejana.
Nora Anggreini : Pengaruh Dosis Flokulan Terhadap Berat Jenis Endapan Pada Proses Pemurnian Nira Mentah…, 2008 USU Repository © 2008
2.4 Jenis-jenis Bahan Pengendapan