Rahmad Lingga : Uji Nematisidal Jamur Endofit Tanaman Padi Oryza sativa L. Terhadap Nematoda Puru Akar Meloidogyne SPP., 2010.
dibandingkan dengan pemberian nematisida Temik 10 G pada dosis 25 kgha, Nemacur 5 G pada dosis 50 kgha dan Furadan 5 G pada dosis 50 kgha serta pemberian bahan
organik pada dosis 10 tonha. Sarbini 1993 mengemukakan bahwa jamur yang memparasiti telur Meloidogyne spp. terutama berasal dari genus Gliocladium dan
Paecilomyces mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai agen pengendali secara hayati untuk mengendalikan Meloidogyne spp. Morgan-Jones et al. 1984 mempelajari
mekanisme paratisitisme P. lilacinus terhadap telur dan larva Meloidogyne arnearia . Hifa cendawan P. lilacinus masuk ke dalam kulit telur melalui lubang kecil. Cendawan
kemudian tumbuh dan menghancurkan khitin dan lipid dari lapisan kulit serta menghancurkan isi telur. Cara yang sama terjadi pada larva stadium kedua. Menurut
Jatala 1985 telur Meloidogyne spp. yang terletak di dalam matrik gelatin sangat mudah diserang oleh P. lilacinus. Jamur yang menginfeksi massa telur, tumbuh sangat cepat dan
akhirnya memparasit semua telur yang ada di dalam massa telur tersebut.
4.3.2. Faktor Reproduksi Meloidogyne spp.
Hasil dari perhitungan jumlah populasi akhir Meloidogyne spp. menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai yang nyata antara masing-masing perlakuan Lampiran C.
Perlakuan isolat Monascus sp. merupakan perlakuan yang paling efektif dalam menekan jumlah populasi akhir nematoda. Hal itu terlihat dengan rendahnya jumlah populasi akhir
yang ditemukan yaitu sebanyak 956,67 individu dengan nilai faktor reproduksi 0,10 dan diikuti oleh perlakuan isolat Aspergillus sp1 dengan populasi akhir sebanyak 1334,33
individu dengan nilai faktor reproduksi 0,07. Rendahnya jumlah populasi akhir nematoda puru akar ini kemungkinan disebabkan oleh aktifitas nematisidal jamur endofit yang
diinokulasikan. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Silvana dalam Fahri 1996 bahwa ada pengaruh dari penggunaan jamur terhadap nematoda yang dapat
menekan jumlah populasi akhir nematoda. Sedangkan perlakuan kontrol memperlihatkan
Rahmad Lingga : Uji Nematisidal Jamur Endofit Tanaman Padi Oryza sativa L. Terhadap Nematoda Puru Akar Meloidogyne SPP., 2010.
jumlah populasi akhir nematoda terbesar yaitu sebanyak 3329 individu dengan nilai faktor reproduksi 0,03.
Table. 4.5 Faktor Reproduksi Meloidogyne spp.
Perlakuan Jumlah Populasi akhir
Individu TotalIndividu
Faktor Reproduksi
Akar Tanah
Kontrol 1396.67
ghi
1932.33
j
3329.00
i
0.03 Monascus
sp. 508.33
a
448.33
a
956.67
a
0.10 Aspergillus
sp1 680.00
a
654.33
ab
1334.33
b
0.07 Aspergillus
sp2 1100.33
bcd
1356.33
fgh
2456.67
ef
0.04 Aspergillus
sp3 1150.00
bcdefg
1311.33
ef
2461.33
efg
0.04 Aspergillus
sp4 1130.67
bcdef
1034.00
cd
2164.67
d
0.05 Aspergillus
sp5 1101.67
bcde
1172.67
de
2274.33
de
0.04 Aspergillus
sp6 1079.00
bc
1394.00
efg
2473.00
efg
0.04 Cochliobolus
lunatus 1151.67
bcdefgh
1648.33
i
2800.00
h
0.04 Mucor
sp. 1034.67
b
824.67
b
1859.33
c
0.05 Penicillium
sp. 1318.33
cdefghi
1864.00
ij
3182.33
i
0.03 Keterangan: Faktor reproduksi dengan membandingkan populasi total dengan populasi
awal yaitu 100 ekorperlakuan Huruf yang berbeda menunjukkan nilai berbeda nyata antar perlakuan
berdasarkan uji Duncan, = 0, 05..
Rahmad Lingga : Uji Nematisidal Jamur Endofit Tanaman Padi Oryza sativa L. Terhadap Nematoda Puru Akar Meloidogyne SPP., 2010.
Mekanisme nematisidal jamur endofit yang diperlakukan dapat berupa pembentukan hifa yang mampu menjerat juvenil, membunuh dengan toksin yang
dihasilkan jamur tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bills et al. 2002 dalam Strobel and Daysi 2003 bahwa endofit yang terdapat di daerah tropis menghasilkan
senyawa metabolit sekunder dalam jumlah yang cukup banyak. Nematoda Meloidogyne spp. biasanya menembus jaringan epidermis akar dan bergerak ke jaringan korteks untuk
mengambil makanan tidak mampu bertahan akibat adanya metabolit yang bersifat toksin tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sayre 1971 bahwa selain dengan mekanisme
pembunuhan akibat toksin yang dihasilkan sebagian jamur opotunistik dapat mengkolonisasi nematoda betina sebelum bertelur.
Jumlah puru akar berbanding lurus dengan jumlah populasi akhir nematoda. Tetapi pada penelitian ini ada sedikit penyimpangan, dimana jumlah puru akar terbanyak
adalah perlakuan isolat Penicillium sp. sedangkan jumlah populasi akhir nematoda puru akar terbanyak adalah perlakuan kontrol. Hal ini kemungkinan disebabkan perbedaan
jumlah populasi nematoda yang terdapat dalam puru akar yang berbeda-beda. Sehingga ada kemungkinan jumlah puru akar yang sedikit memiliki jumlah populasi yang lebih
besar.
4.4 Pengaruh Inokulasi Jamur Endofit terhadap Pertumbuhan Tanaman